Berita Tulungagung
Mertua Terkejut, N Terduga Teroris di Tulungagung Ditangkap Densus 88: Mending Saya yang Dibunuh
Reaksi terkejut diperlihatkan oleh Abu selaku mertua N terduga teroris di Tulungagung yang ditangkap Densus 88, Selasa (30/3/2021).
Penulis: David Yohanes | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - Reaksi terkejut diperlihatkan oleh Abu Umar mertua N (44) terduga teroris di Tulungagung yang ditangkap Densus 88, Selasa (30/3/2021).
Ketika menggeledah rumah N di Dusun Ngipik RT 1 RW1, Desa Tenggur, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Densus 88 menyita sepucuk pistol dan 8 peluru aktif serta 1 peluru kosong.
Abu Umar merupakan mantan Kepala Desa Tenggur pada 2005 silam, terlihat terpukul dengan penangkapan menantunya itu.
Ia merasakan pedih karena memikirkan nasib cucunya, anak dari N.
"Mending saya yang dibunuh saja. Saya pedih, kasihan dengan cucu saya," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Baca juga: Sosok N Terduga Teroris di Tulungagung yang Ditangkap Densus 88, Sifatnya Diungkap Kerabat

Abu mengaku saat itu tengah ada di musala. Ketika pulang, di rumahnya sudah penuh dengan aparat melakukan penggeledahan.
Abu mengaku tidak tahu pasti apa yang didapat polisi.
"Menurut Ketua RT yang menjadi saksi penggeledahan, katanya ada pistol," ungkapnya.
Baca juga: Sosok Husein Hasny Terduga Teroris Tertangkap, Dikenal Juragan Tanah dan Ruko, Ini Perannya di FPI
Tidak ada yang janggal dengan sikap N

Abu mengatakan, tidak ada yang aneh dengan keseharian menantunya.
N setiap hari berbaur dengan warga, seperti menghadiri undangan hajatan maupun kenduri.
Namun menurut Abu, N lebih banyak beraktivitas di Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, tempat asalnya.
"Paling pagi main sama anaknya, menjelang sore dia ke Blitar. Aktivitas di sana (Nglegok) saya tidak tahu," katanya.
N juga tidak pernah bercerita aktivitasnya di luar rumah.
N juga tidak pernah menerima tamu di rumahnya.
Yang diketahui Abu, N punya sebuah dum truk dan diperkirakan ke teman sekolahnya.
"Menurut saya, dia malah oran yang halus," ujar Abu.
N menikah dengan anak Abu dan telah punya dua anak.
N juga pernah bekerja di Korea Selatan selama delapan tahun.
Densus 88 menangkap N, saat N keluar bersama istri dan anak keduanya.
N kemudian dibawa ke rumahnya, sementara Densus 88 melakukan penggeledahan.
Densus 88 sita pistol dan 8 peluru

Menurut seorang perangkat Desa Tenggur, Purwanto, N ditangkap di luar.
"Sekitar pukul dua (siang) ada sekitar 10 mobil datang, semuanya plat L. Saat itu N sudah ada di dalam mobil," terang Purwanto.
Purwanto kemudian diminta menjadi saksi penggeledahan rumah Abu, bersama Ketua RT setempat.
Selama proses penggeledahan, N tetap di dalam mobil yang membawanya.
Densus 88 menemukan dua pucuk pistol dengan 9 peluru.
"Dua pistol kemudian ada delapan peluru aktif, dan satu peluru kosong," ungkap Purwanto.
Selain itu ada sebilah senjata tajam yang ditemukan.
Senjata tajam ini berbentuk seperti parang, namun ukurannya pendek.
Sebuah paspor atas nama N juga dibawa polisi.
"Istri sama anaknya yang kecil juga dibawa sama Densus," ucap Purwanto.
N diketahui berasal dari Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.
Ia menikahi anak perempuan Abu Imar, mantan Kades Tenggur pada 2005 silam.
N sudah mempunyai dua anak. Kesehariannya ia dikenal sebagai pemilik dum truk.
Dia sering bolak-balik Tenggur-Kemloko, karena dia juga menjaga ibunya.
Selain itu N juga bertani di desa asalnya itu.
Baca berita lainnya terkait penangkapan terduga teroris di Tulungagung