Sambang Kampung

Jaga Kualitas Hidroponik, Hasil Panen Warga Kedurus Surabaya Tembus Pasar Modern

Terobosan Kelompok Wanita Tani (KWT) Kedurus Asri, berhasil mengirimkan produk hidroponiknya hingga pasar modern Citraland

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Ahmad Zaimul Haq
TEMBUS PASAR MODERN - Hidroponik yang dibudidayakan Kelompok Wanita Tani (KWT) Kedurus Asri RT 12, RW 8 Kelurahan Kedurus, Kecamatan Karangpilang, Surabaya, dengan kualitas hidroponik yang terjamin bebas bahan kimia, KWT Kedurus berhasil mengirimkan produk hidroponiknya hingga pasar modern Citraland. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Hidroponik menjadi tren yang marak di kalangan warga Surabaya. Namun, biasanya hasil hidroponik hanya di konsumsi warga sekitar saja.

Terobosan berbeda dilakukan Kelompok Wanita Tani (KWT) Kedurus Asri RT 12, RW 8 Kelurahan Kedurus, Kecamatan Karangpilang.

Dengan kualitas hidroponik yang terjamin bebas bahan kimia, KWT Kedurus berhasil mengirimkan produk hidroponiknya hingga pasar modern Citraland

ketua KWT, Siti Nurul Ida Susanti mengungkapkan, hidroponik yang dikembangkan KWT awalnya bantuan dari pemerintah, kemudian dikembangkan bersama dengan binaan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya.

"Kami memilih mengembangkan hidroponik karena kami tidak perlu kotor-kotor. Dan perawatannya mudah," ujarnya, Senin (22/3/2021).

Setidaknya, 30 warga tergabung dalam KWT bergantian mengurus lahan fasilitas umum perumahan yang menjadi tempat budidaya hidroponik dan aneka sayuran.

Mulai dari pembibitan, penyemaian hingga panen dilakukan secara berkala. Sehingga, hampir tiap minggu terdapat sayuran yang dipanen.

"Karena lokasi kebun di perumahan kami juga menargetkan pasarnya ke warga perumahan. Karena harga sayur hidroponik mahal dan kalau dijual di pasar tradisional atau warga kampung akan jarang peminatnya," ujarnya.

Siti mengungkapkan, awalnya ia dan para anggota hanya sekedar menanam seadanya, tetapi saat sudah mulai melakukan prosesnya dan terlihat hasilnya kini menjadi menyenangkan.

"Satu instalasi pakcoy saja bisa panen hingga 20 kilogram. Dan panen diusahakan ada tiap Minggu, jadi tiap minggu kami panen sayur berbeda," ujarnya.

Dengan koneksi yang dimiliki dari komunitas hidroponik, KWT Kedurus kerap berbagi tips dan trik merawat hidroponik.

Hingga kualitas sayuran organik milik KWT Kedurus diketahui banyak orang. Karena menggunakan pestisida nabati yang diracik sendiri dengan bahan organik.

"Saya memaparkan, kami pakai pestisida nabati karena dikonsumsi pribadi. Akhirnya banyak punya link yang melihat produk kami memang sehat. Kemudian produk kami dimasukkan di pasar modern Citraland," paparnya.

Sayangnya, hasil panen hidroponik biasanya masih kurang untuk menutupi pesanan pada warga sekitarnya. Apalagi dari puskesmas yang mendampingi KWT juga kerap memesan hasil panen.

"Jadi kami memberdayakan anggota untuk menanam di rumah, dan bisa dikonsumsi sendiri atau ikut dijualkan di KWT," tegas Siti.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved