Biodata Dewa Kipas Alias Dadang Subur yang Melawan GM Irene Kharisma, Ternyata Pensiunan BUMN
Simak Biodata Dewa Kipas alias Dadang Subur yang tanding catur menghadapi GM (Grand Master) Irene Kharisma Sukandar.
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Iksan Fauzi
"Sebenarnya bukan mundur, tapi behenti saja (bermain di aplikasi Chess.com).
Alasannya, awalnya setelah kejadian itu (mengalahkan Levy), tiba-tiba saya tidak bisa membuka Chess.com.
Ternyata kata anak saya (Ali Akbar, Red) aplikasi saya dibanned pihak sana dengan alasan saya menggunakan mesin (saat mengalahkan Levy).
Jadi setelah itu saya memutuskan berhenti saja main di situ, tapi tidak secara keseluruhan berhenti main catur, kalau lagi santai mah ya main catur tetep," kata Dadang.
Dadang menceritakan penyebab Levy, lawannya di Chess.com, bisa kalah.
Menurut Dadang, Dewa Kipas bisa menang karena Levy melakukan kesalahan.
"Levy itu pemain hebat, sangat jauh kalau dibandingkan dengan saya. Saya tidak pernah merasa mengalahkan dia, saya menang (bertanding) lebih karena Levy melakukan blunder langkah, beberapa kali.
Saat bermain, dia sudah di menit 4, saya masih 3, saya pikir ya sudahlah saya tidak menyesal kalau harus kalah, asal jangan kalah bangunan (skema permaninan, Red).
Anda juga sudah lihat sendiri bahwa dari permainan, Levy terus menyerang saya, benteng maju ke depan di pertahanan saya, saya hanya menggunakan langkah kombi saja (kombinasi, Red) dan mampu memanfaatkan kesempatan sedikit itu menjadi sebuah keuntungan, ditambah dia melakukan blunder sehingga saya bisa menang.
Tapi sekali lagi, saya tidak merasa menang, hanya memanfaatkan blunder lawan saja," kata Dadang.
Sayangnya, permainan Dadang Subur dinilai curang hingga membuat akun Dewa Kipas dibanned oleh Chess.com.
Bahkan Levy pun di podcast Deddy Corbuzier menganggap demikian.
Pun dengan Grand Master Irene Kharisma Sukandar.
"Semua kritikan itu saya anggap bagus, saya malah menerimanya dengan terbuka.
Hanya sayangnya, beberapa di antaranya datang dari orang-orang awam (yang tidak mengerti catur) dan hal itu pula (kritikan) yang membuat saya merasa menyesal mengapa bertanding dan justru menang waktu itu.