Berita Malang Raya

Sistem Sanitary Landfill di TPA Supiturang Kota Malang, Olah Sampah Jadi Bio Gas

Pemerintah Kota Malang kini mulai melakukan pengolahan sampah menggunakan sistem sanitary landfill di TPA Supiturang.

surya.co.id/aflahul abidin
Ilustrasi tempat pembuangan akhir (TPA) 

SURYA.CO.ID, MALANG - Pemerintah Kota Malang kini mulai melakukan pengolahan sampah menggunakan sistem sanitary landfill di TPA Supiturang.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, Wahyu Setianto mengatakan, bahwa sanitary landfill ini merupakan sistem dalam mengolah sampah dengan cara menumpuk sampah dengan coral (bebatuan).

"Jadi caranya sampah itu dipadatkan, kemudian ditumpuki coral. Dari situ maka akan keluar lijit (cairan sampah) yang nantinya dapat dimanfaatkan menjadi bio gas," ucapnya, Selasa (16/3).

Sistem sanitary landfill di Kota Malang merupakan bantuan dari Jerman yang telah diproses sejak tahun 2018 lalu. Sistem tersebut ditempatkan di TPA Supiturang dengan luasan sekitar 25 hektar.

Wahyu mengatakan, dengan adanya sanitary landfill ini diharapkan dapat mengelola 400 ton sampah di Kota Malang dari 700 ton sampah per harinya.

Baca juga: Anggota IPNU dan IPPNU Dapat Pelatihan Wirausaha dari Pemkab Sidoarjo

Baca juga: Dies Natalis ke-31, Poltekbang Surabaya Gelar Istighosah, Shalawat hingga Pembukaan Padat Karya

Baca juga: Hasil Man City vs Gladbach: Skor Akhir 2-0, The Citizens Lolos ke Perempat Final Liga Champions

Sementara 300 ton sisanya diolah melalui proses komposting melalui rumah kompos maupun bank sampah yang ada di Kota Malang.

"Sanitary landfill ini mengolah sampah non organik. Jadi sebelum masuk ke sistem ini, lebih dulu dilakukan pencacahan dan pemilihan sampah," ucapnya.

Dalam prosesnya, Wahyu menjelaskan, bahwa sampah lebih dulu dipadatkan menjadi satu sebelum ditumpuki oleh coral agar nanti keluar cairan sampah.

Coral tersebut berfungsi untuk menyaring sampah, agar nantinya yang keluar hanya cairannya saja yang kemudian disalurkan ke pipa.

Dari situlah nanti akan keluar bio gas yang nantinya bisa dimanfaatkan menjadi sumber energi.

"Dari hasil diskusi, kemungkinan bisa menerangi 60 rumah, itu nanti jika ada kelebihan akan dibakar dengan sistem ramah lingkungan," ucapnya.

Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, pengoperasian sanitary landfill yang akan segera dilaksanakan.

Saat ini Pemkot Malang sedang menyiapkan tenaga terampil yang telah dilatih untuk mengoperasikan sanitary landfill.

"Kami adalah salah satu yang ditunjuk oleh Kementerian PUPR maka tentu akan segera kami tindaklanjuti. Anggaran operasionalnya pun telah disiapkan di tahun 2021 ini," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga akan gencar melakukan edukasi kepada masyarakat terutama terkait dengan 3R (reduce, reuse, recycle).

"Apa artinya ini, ketika edukasi masyarakat tidak berjalan baik. 3R tetap kita kuatkan, sehingga harapannya di sini tidak lama-lama, jadi begitu masuk, sudah dimasukkan pada titik-titik tertentu ini bisa dilaksanakan," tandasnya. (Rifky Edgar)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved