Selundupkan Lewat Jalan Tikus, Penjual Senjata untuk KKB Papua Pakai Trik Baru, Berikut 5 Faktanya
Selundupkan lewat jalan tikus, penjual senjata untuk KKB Papua ternyata memakai trik baru. Berikut rangkuman faktanya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Iksan Fauzi
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id - Selundupkan lewat jalan tikus, penjual senjata untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua ternyata memakai trik baru.
Seperti diketahui, para penjual senjata dan amunisi untuk KKB Papua menggunakan 'jalan tikus' untuk menyelundupkannya dari Papua Nugini.
Selain itu, mereka juga menggunakan trik baru yakni pelaku tidak membawa senjata dalam kondisi utuh.

Baca juga: Terkuak Jalan Tikus untuk Selundupkan Senjata dan Amunisi KKB Papua, OPM Sudah Pakai Sejak 2006
Baca juga: Irjen Mathius D Fakhiri Penuhi Janjinya, Buru KKB Papua Penyandera Pilot dan Penumpang Susi Air
Trik baru ini terungkap setelah Batalyon Infanteri Raider 100/PS berhasil menggagalkan sejumlah aksi penyelundupan.
Berikut rangkuman faktanya dilansir dari Kompas.id dalam artikel '1.350 Personel TNI Antisipasi Penyelundupan Senjata di Perbatasan RI-PNG'
1. Anak Buah Jenderal Andika Perkasa Dikerahkan
Sebanyak 1.350 anak buah Jenderal Andika Perkasa telah dikerahkan untuk mencegat di jalur-jalur masuk penyelundupannya.
Mereka bertugas dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Papua Niugini mulai Jumat (12/3/2021).
Para personel ini tidak hanya bertugas dalam pengamanan teritorial, tetapi juga mengantisipasi maraknya penyelundupan senjata api dan amunisi di perbatasan.
Hal itu disampaikan Komandan Korem 172/Praja Wira Yakthi Brigjen TNI Izak Pangemanan, di Jayapura, Minggu (14/3/2021).
Izak mengatakan, 1.350 personel ini berasal dari tiga batalyon, yakni Batalyon Infanteri 131/BRS, Batalyon Infanteri Mekanis 512/QY, dan Batalyon Infanteri 403/WP.
Tiga batalyon ini bertugas di tiga daerah Papua yang berbatasan dengan Papua Niugini (PNG), antara lain Kota Jayapura, Kabupaten Keerom, dan Kabupaten Pegunungan Bintang.
Ia memaparkan, salah satu tugas penting yang diemban satuan tugas ini yakni mencegah masuknya senjata api dan amunisi dari PNG ke wilayah Papua.
Hal tersebut berkaca dari sejumlah kasus penyelundupan yang berhasil digagalkan anggota TNI di perbatasan.