Konflik Partai Demokrat

Citra Jokowi Buruk jika Kecolongan Manuver Moeldoko, Nasdem Mulai Ikut Desak Eks Panglima TNI Mundur

Citra Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan tampak buruk bila benar-benar kecolongan dengan manuver Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko.

Editor: Iksan Fauzi
Kolase Kompas.com
Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang Moeldoko dan Ketua Umum Partai Demokrat versi kongres Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

SURYA.co.id | JAKARTA - Citra Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan tampak buruk bila benar-benar kecolongan dengan manuver Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko

Seperti yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Presiden Jokowi tidak tahu menahu soal Moeldoko.

Di sisi lain, politikus Nasional Dmeokrat ( Nasdem), Irma Suryani Chaniago mulai ikut mendesak Moeldoko mundur dari KSP agar fitnah tidak tertuju kepada Presiden.

Lantas apa yang harus dilakukan Presiden Jokowi setelah eks Panglima TNI, Moeldoko tersebut ketahuan bermanuver merebut kursi Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) versi KLB Deli Serdang? 

Peneliti dari Australia National University Marcus (ANU), Mietzner mengkritisi sikap Presiden Jokowi yang tidak mengetahui manuver anak buahnya.

Mietzner pun mengaku heran Presiden Jokowi dan pihak istana tak mengetahui pergerakan Moeldoko di KLB Partai Demokrat.

"Kita semua di Australia tahu bahwa Moeldoko mau dijadikan ketum, begitu jadi (ketum Partai Demokrat), Presiden dan jubir presiden bilang bahwa kita semua kaget 'kok tiba-tiba Moeldoko menjadi ketua umum'," kata Marcus dalam diskusi secara virtual, Jumat (12/3/2021).

"Padahal di koran sudah dibicarakan jauh-jauh sebelumnya," tuturnya.

Marcus mengatakan, Presiden Jokowi akan dinilai buruk jika benar-benar tidak mengetahui pergerakan Moeldoko selaku bawahannya di KLB Partai Demokrat.

Menurut dia, apabila tak mengetahui manuver Moeldoko, yang menjadi pertanyaan adalah mengapa Jokowi tidak bertanya langsung.

"Kalau tidak tahu, kenapa dia tidak tahu? Tidak bertanya?

Dan begitu sudah membaca, sudah melihat di televisi, kenapa dia tidak mengambil langkah?," ujarnya.

Lebih lanjut, Marcus mengatakan, baru kali ini ada presiden yang tidak mengetahui pergerakan anak buahnya.

Apalagi, terkait dengan pengambilalihan partai politik.

"Susah dicari suatu kasus dimana itu dimungkinkan, jadi sebenarnya kita harus mempertanyakan apa yang Jokowi tahu di sini apakah memang dia terlibat," pungkasnya.

Mahfud MD ceritakan reaksi Presiden Jokowi

Dilansir Kompas TV, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, menceritakan reaksi Presiden Jokowi mengenai keterlibatan anak buahnya, Moeldoko, dalam upaya kudeta kepemimpinan AHY di Partai Demokrat.

Mahfud mengatakan, pihak istana tidak mengetahui rencana pria yang menjabat sebagai KSP itu dalam KLB Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Jumat (5/3/2021) lalu.

"Pak Jokowi sekarang sudah tahu.

Tapi ketika (Moeldoko) akan berangkat (ke Deli Serdang) itu betul-betul tidak mengetahui," kata Mahfud dikutip dari tayangan Youtube Najwa Shibab, pada Kamis (11/3/2021).

Setelah desas-desus keterlibatan Moeldoko semakin santer terdengar, Mahfud MD mengaku mengonfirmasi langsung kepada Presiden Jokowi.

Upaya mengonfirmasi dilakukan secara langsung saat bertemu pada Senin (1/3/2021).

Ketika itu, Mahfud menuturkan, Presiden Jokowi tidak mengetahui keterlibatan Moeldoko.

"Pada hari Senin itu saya bertemu Pak Jokowi, saya tanya gimana, 'waduh saya enggak tahu betul itu'," ucap Mahfud menirukan ucapan Jokowi.

Setelah itu, Mahfud MD mengaku juga bertemu dengan Moeldoko pada suatu kesempatan bersama Menteri Sekretaris Negara, Pratikno di Banten pada Kamis (4/3/2021).

Dalam pertemuan itu, Mahfud menuturkan, Moeldoko sama sekali tidak membahas apapun mengenai keterlibatannya dalam KLB Partai Demokrat di Deli Serdang.

"Pada waktu itu kita mengobrol biasa, Pak Moeldoko enggak cerita apa-apa kalau besoknya mau ada KLB," ucap Mahfud.

Hingga pada malam harinya, Mahfud mendapat informasi jika Moeldoko bertolak ke Medan, Sumatera Utara.

Kala itu, Mahfud langsung mengonfirmasi kebenarannya kepada Moeldoko.

Mahfud pun mempertanyakan alasan Moeldoko tidak memberi tahu Presiden Jokowi mengenai keterlibatannya dalam upaya kudeta di Partai Demokrat.

Menanggapi pertanyaan Mahfud, Moeldoko menjawab bahwa keterlibatannya dalam kudeta di Partai Demokrat adalah urusan pribadinya.

Desakan Nasdem

Politikus Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago meminta KSP Moeldoko mundur dari jabatannya itu setelah terpilih sebagai ketua umum Partai Demokrat menurut hasil kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang.

Irma mengatakan, Moeldoko sebaiknya mundur agar Presiden Joko Widodo tidak terseret-seret dalam kisruh Partai Demokrat.

"Betul (mengusulkan Moeldoko mundur).

Memang kenapa? Karena saya tidak ingin presiden keseret-seret KLB.

Kasihan presiden nanti kena fitnah lagi," kata Irma saat dihubungi, Jumat (12/3/2021).

Irma meyakini manuver Moeldoko dalam kisruh Partai Demokrat merupakan keinginan pribadi mantan panglima TNI tersebut.

Ia juga meyakini Jokowi tidak ikut campur soal keterlibatan Moeldoko serta tidak dapat mengintervensi polemik yang tengah terjadi di Partai Demokrat.

"Saya tahu betul Presiden tidak ada urusan soal ini, ini murni keinginan pribadi Moeldoko, presiden tidak boleh intervensi pada kedua belah pihak karena itu di luar kewenangan presiden.

Biar institusi terkait yang menentukan," kata dia.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyampaikan keprihatinannya atas konflik yang tengah terjadi di Partai Demokrat.

Ia berharap, kisruh di tubuh Partai Demokrat dapat diselesaikan secara elegan dan tetap menjaga kehormatan partai.

"Kami berharap segala kemelut dan masalah yang menyertainya bisa segera diselesaikan dengan baik, elegan, dengan tetap menjaga kehormatan partai," ujar Paloh dalam keterangan tertulis, Jumat (5/3/2021).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Peneliti ANU Heran Jokowi Tak Tahu Pergerakan Moeldoko di KLB Demokrat"

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Politikus Nasdem Minta Moeldoko Mundur dari KSP agar Presiden Tak Terseret Isu KLB Demokrat "

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved