Konflik Partai Demokrat
Mahfud MD Ungkap Gerakan Diam-diam Moeldoko Kudeta AHY di KLB, Ini Alasan Tak Izin Presiden Jokowi
Mahfud MD pun mengaku kaget dengan gerakan diam-diam Moeldoko mengkudeta Ketua Umum Partai Demokrat AHY tanpa sepengetahuan Presiden Jokowi.
"Baru sorenya ribut saya hebat orang sudah sampai di Medan semua, saya bilang hebat juga gerakan diam-diamnya tiba-tiba meledak di Medan."
"Saya juga tahunya sore karena dapat surat dari AHY," tutur Mahfud.
Sama seperti dirinya, Mahfud bercerita Presiden Jokowi juga kaget saat mengetahui orang terdekatnya terlibat dalam KLB.
Tetapi, lanjut Mahfud, reaksi Presiden Jokowi terkesan santai dan hanya diam saja.
"Dia happy-happy saja tuh, artinya (Presiden Jokowi) dia kaget ketika tahu Pak Moeldoko (terlibat kudeta), tetapi beliau tidak merasa merusak ini itu, diam saja."
"Tapi dia (Presiden Jokowi) kaget betul, saya tahu karena saya mengonfirmasi juga ke Pak Moeldoko tadi saya ketemu."
"Lalu saya konfirmasi ke Pak Pratikno yang juga bilang 'Bapak (Presiden) nggak tahu lho kok tiba-tiba (Moeldoko) ada di sana," ungkap Mahfud.
Sementara, mengenai sentimen keterlibatan Moeldoko yang bisa menyeret nama presiden, Mahfud enggan menanggapi.
Menurutnya, jabatan seseorang di dalam Istana merupakan hak prerogatif presiden.
"Itu terserah Pak Jokowi saja, kadang kala kan senyum-senyum, diam tapi tindakannya muncul tiba-tiba, kan selalu begitu," pungkasnya.
Daftar 21 DPC Demokrat dipecat karena membelot

Sementara itu, setelah KLB Deli Serdang, DPP Demokrat pimpinan AHY mencopot 21 Ketua DPD dan DPC karena dinilai telah membelot.
Ada yang dicopot setelah Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, digelar pada Jumat (5/3/2021). Namun ada juga telah dipecat sebelumm KLB.
Di Jatim ada dua Ketua DPC yang dicopot dan digantikan Plt. yaitu DPC Ngawi dan Sumenep
Di Riau, Ketua DPD Provinsi Riau, yang juga Bupati Bintan Apri Sujadi termasuk dalam barisan yang dicopot.