Biodata Gatot Nurmantyo Mantan Panglima TNI yang Pernah Diajak Mengkudeta AHY, Singgung Jasa SBY

Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo pernah diajak untuk mengkudeta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari Partai Demokrat. Ini profil dan biodatanya

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Kolase KOMPAS.com/Nabilla Tashandra dan ANTARAFOTO/M RISYAL HIDAYAT
Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo (kiri) Pernah Diajak Mengkudeta AHY (kanan) dari Partai Demokrat. Profil dan biodatanya ada di artikel ini 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.co.id - Inilah profil dan biodata Gatot Nurmantyo, mantan Panglima TNI yang pernah diajak untuk mengkudeta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari Partai Demokrat.

Saat mendapat ajakan tersebut, Gatot Nurmantyo justru membeberkan jasa-jasa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang telah diberikan kepadanya.

Hal ini diungkapkan oleh Gatot Nurmantyo dalam tayangan di channel youtube Bang Arief, Minggu (7/3/2021).

Baca juga: VIDEO Bagi-bagi Uang Seusai KLB Tetapkan Moeldoko Ketum Demokrat Viral, Mahfud MD Akhirnya Bersuara

Baca juga: AHY Beber Bukti-bukti Moeldoko Ketum Partai Demokrat Ilegal, Jhoni Allen: Beliau Anggota Khusus

Cuplikan video tersebut juga diunggah ulang oleh akun instagram terverifikasi milik Gatot Nurmantyo.

"Ternyata Jendral Gatot juga pernah diajak pihak tertentu untuk merebut kepemimpinan Partai Demokrat melalui KLB. Respon Jenderal Gatot sangat mengejutkan!" tulis @nurmantyo_gatot dalam captionnya.

Dalam video tersebut, Gatot Nurmantyo mengaku sempat diajak untuk mengkudeta AHY.

Bahkan, Gatot juga membeberkan rencana orang-orang yang mengajaknya itu.

"Banyak yang bertanya kepada saya, 'Pak, Bapak juga digadang-gadang menjadi...'.

Ya saya bilang 'Siapa sih yang gak mau. Partai dengan 8% kalau enggak salah kan, besar kan." kata Gatot Nurmantyo.

"Respon Bapak gimana?," tanya Arief.

"Wuh menarik juga saya bilang. Gimana prosesnya? Begini pak, nanti kita bikin KLB.

Ya nanti visi yang dilakukan adalah kita mengganti AHY dulu.

Oh begitu ya, saya bilang begitu" jelas Gatot Nurmantyo.

Mendengar ajakan tersebut, Gatot berpendapat bahwa tidak mudah menurunkan AHY.

Gatot juga teringat dengan jasa-jasa SBY yang pernah memberikan kepercayaan serta amanah kepadanya.

"Maksud saya begini, apakah iya saya dibesarkan oleh dua Presiden.

Satu Pak Susilo Bambang Yudhoyono, satu lagi Pak Joko Widodo. Terus saya membalasnya dengan mencongkelkan rakyat?," ujar Gatot Nurmantyo

Berikut video selengkapnya.

Baca juga: Aksi Keji KKB Papua Undianus Kogoya yang Anggotanya Ditembak Yonif Raider, Rekrut Anak Putus Sekolah

Baca juga: Biodata Brigjen TNI Achmad Fauzi Jenderal dari Kopassus yang Beri Pesan Mendalam ke Calon Tamtama

Biodata Gatot Nurmantyo

Nama Gatot Nurmantyo jelas tidak asing lagi di telinga khalayak.

Sebelum menjadi Panglima TNI dengan masa jabatan 8 Juli 2015 – 8 Desember 2017, Gatot Nurmantyo pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ke-30.

Berikut rekam jejak Gatot Nurmantyo sebagaimana dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel 'Sosok Gatot Nurmantyo, Eks Panglima TNI Kini jadi Deklarator KAMI, Sempat Masuk Bursa Pilpres 2019'

1. Karier di TNI

Gatot Nurmantyo adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1982 dan berpengalaman di kecabangan infanteri baret hijau Kostrad.

Karier pria kelahiran Tegal 13 Maret 1960 di dunia militer terbilang cukup cemerlang.

Sebelum ditarik ke Jakarta, Gatot Nurmantyo pernah berdinas di Papua menjadi Komandan Kodim 1707/Merauke kemudian Komandan Kodim 1701/Jayapura.

Setelah pindah ke Jakarta, karier Gatot Nurmantyo semakin menanjak.

Ia pernah menjadi Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Kodiklat), Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya, dan Gubernur Akademi Militer.

Kemudian pada 2013, ia diangkat menjadi Panglima Komando Cabang Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) ke-35.

Setahun menjabat Pangkostrad, Gatot Nurmantyo menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) pada 2014–2015.

2. Calon tunggal Panglima TNI

Puncaknya, Gatot Nurmantyo dipilih oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon tunggal Panglima TNI.

Nama Gatot diusulkan Jokowi ke DPR pada 9 Juni 2015.

Setelah lolos dalam uji kepatutan dan kelayakan di DPR, Gatot dilantik menjadi Panglima TNI menggantikan Moeldoko yang pensiun pada 1 Agustus 2015.

Gatot Nurmantyo resmi pensiun pada 31 Maret 2018.

Sebelum pensiun, posisinya digantikan oleh Marsekal Hadi Tjahjanto yang saat itu menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Udara.

Ia tercatat menjadi prajurit TNI selama 36 tahun sejak 1982.

3. Ikut latihan Kopassus

Ada kisah menarik saat Gatot Nurmantyo dilantik KSAD pada 25 Juli 2014.

Sebagai jenderal bintang empat di TNI Angkatan Darat, Gatot Nurmantyo sebenarnya berhak mendapatkan brevet kehormatan dari Kopassus.

Namun, dia menolak. Dikutip dari Tribun Kaltim, Gatot Nurmantyo hanya mau meraih baret merah Kopassus dengan usaha sendiri, yakni ikut latihan resmi.

Ya, Gatot Nurmantyo tak pernah lupa pada keinginan ibunya yang menginginkan dirinya menjadi anggota Kopassus.

Gatot memang pernah mendaftar untuk menjadi anggota Kopassus, tapi gagal.

Tak lama setelah dirinya dilantik, Gatot Nurmantyo terjun mengikuti latihan pendidikan komando bersama prajurit lainnya.

Tak ada keistimewaan. Ia minta diperlakukan sama seperti siswa lainnya.

Jalan terjal itu dilalui Gatot saat usianya sudah menginjak 55 tahun.

"Pesan ibu itu menjadi mimpi saya. Saya harus menempuh latihan ini (Kopassus)," kata Gatot Nurmantyo.

"Yang paling berat adalah ketika saya nyebrangi Cilacap ke Nusakambangan, itu malam hari. Berenang, bawa senjata, bawa ransel, pakai sepatu, pakaian lengkap."

"Setelah selesai latihan, saat itu juga masih pakaian loreng kotor saya pergi ke makam ibu saya, saya lapor bahwa saya sudah melaksanakan tugasnya," kenang Gatot.

4. Masuk bursa capres-cawapres di Pilpres 2019

Setelah tak lagi menjadi perwira TNI aktif, nama Gatot santer disebut dalam berbagai lembaga survei calon presiden atau wakil presiden pada Pilpres 2019.

Dikutip dari Kompas.com, hasil survei nasional Poltracking Indonesia sempat menyebut Gatot dinilai oleh publik sebagai figur yang paling tepat mendampingi Joko Widodo pada Pilpres 2019.

Selain itu, nama Gatot Nurmantyo juga masuk daftar cawapres mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Namun, saat itu Gatot Nurmantyo secara tak langsung menyiratkan dirinya akan berkiprah di dunia politik.

Puncaknya, Gatot Nurmantyo memastikan dirinya tidak memihak kubu manapun dalam Pilpres 2019.

Gatot juga mengklarifikasi, dia tidak menyatakan dukungan terhadap pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Hal itu dikatakan Gatot saat dikonfirmasi terkait fotonya yang tertera di spanduk dan baliho milik tim pemenangan Prabowo-Sandi di Solo, Jawa Tengah.

"Yang jelas, untuk saat ini saya netral dan baik dengan semua, karena ditanya baik memilih pemimpin kita," ujar Gatot kepada Kompas.com, Minggu (13/1/2019).(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved