Konflik Partai Demokrat
Selain Tak Ikut Berkeringat, SBY Disebut Cuma Sumbang Rp 100 Juta, Video Tudingan Jhoni Allen Viral
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) mendapat serangan dari Jhoni Allen Marbun di tengah konflik di internal partai.
"Demi Tuhan saya bersaksi, bahwa SBY tidak berkeringat sama sekali.
Apalagi berdarah-darah sebagaimana pernyataannya di berbagai kesempatan," ujarnya.
Tanggapan Demokrat
Tak berselang lama video itu beredar, muncul tanggapan dari DPP Demokrat melalui Kepala Badan Komunikasi Strategis Herzaky Mahendra Putra.
Ia membantah apabila SBY disebut tidak berkeringat dalam meloloskan Partai Demokrat saat Pemilu 2004.
"Ini namanya manipulasi sejarah kalau bilang enggak ada keringat Pak SBY mendirikan partai.
Gagasan membentuk partai ini dimulai ketika SBY kalah dari Hamzah Haz untuk menjadi calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri dalam pemilihan di Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2001," kata Herzaky dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin.
Herzaky menjelaskan, saat itu Ventje Rumangkang menyarankan SBY agar mendirikan partai.
Hal ini karena menurut Ventje, banyak orang yang menginginkan SBY menjadi pemimpin nasional, termasuk menjadi wakil presiden.
"Namun realitas politik tak memungkinkan lantaran SBY ketika itu tak mempunyai partai.
Setelah berdiskusi dengan Ibu Ani, Bapak SBY kemudian mengamini usulan Ventje," ucap Zaky.
Herzaky juga menilai, pernyataan Jhoni Allen hanya merupakan ekspresi kekecewaan usai dipecat.
Menurutnya, pemecatan dilakukan karena kesalahan Jhoni Allen sendiri.
"Anda-anda dipecat karena tindakan Anda sendiri, terlibat dalam Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat dan bekerja sama dengan oknum kekuasaan melakukan abuse of power serta mencederai demokrasi Indonesia," ucap dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jhoni Allen Tuding SBY Hanya Sumbang Rp 100 Juta untuk Pemilu 2004"