Konflik di Partai Demokrat
Pengakuan Marzuki Alie Diajak Gelar KLB Partai Demokrat, Kini Dicap Pengkhianat dan Dipecat AHY
Ketua Umum Partai Demokrat sedang bersih-bersih kader yang diklaimnya terlibat dalam merancang KLB untuk menggulingkan kepemimpinannya.
Saya bilang sampai saat ini saya belum putuskan," kata Marzuki dikutip dari Kompas TV (grup SURYA.co.id).
Ada Campur Tangan Eksternal

Menurut Marzuki, terdapat gerakan yang cukup masif dalam Partai Demokrat.
Gerakan tersebut juga cukup hati-hati, serta ada campur tangan dari pihak eksternal.
"Gerakannya cukup masif, hati-hati. Ini kolaborasi internal dan eksternal, enggak bisa sendiri menghadapi kekuatan ini enggak mampu. Pasti ada kekuatan eksternal yang ikut masuk," ungkapnya.
Marzuki juga menambahkan bahwa hal tersebut sah-sah saja jika dilakukan dalam politik.
"Itu sah-sah saya kok dalam politik," imbuhnya.
Tanggapan Soal Pemecatan dari Partai Demokrat

Diberitakan Tribunnews.com (grup SURYA.co.id) sebelumnya, Marzuki Alie mengatakan pemecatan terhadap dirinya dan enam kader lainnya merupakan tindakan menggunakan tangan orang lain untuk memecat sejumlah kader termasuk dirinya.
Dalam istilah Jawa, tindakan itu disebut nabok nyilih tangan.
Pasalnya, Marzuki mengaku mendapat laporan, ada ketua DPD diminta membuat surat pernyataan agar DPP melakukan pemecatan terhadap sejumlah kader.
Hal tersebut diungkapkan Marzuki Alie saat dihubungi KOMPAS.TV, Jumat (26/2/2021).
“Ada Sebagian lah Ketua DPD melapor bahwa disuruh buatlah surat pernyataan untuk memecat kami,” ungkap Marzuki Alie.
“Mereka memang menggunakan tangan orang untuk menindak."
"Tidak berani melakukan tindakan, tetapi melakukan tindakan dengan menggunakan tangan orang. Itu seperti yang dibilang Anas (Anas Urbaningrum -red), nabok nyilih tangan,” tambah Marzuki Alie.