Biodata Syofwatillah Mohzaib, Dipecat AHY dari Partai Demokrat, Pembuat Alquran Terbesar di Dunia

Dari ketujuh tokoh Demokrat yang dipecat Demokrat, ada nama Syofwatillah Mohzaib, mantan anggota DPR RI dua periode, 2009-2014 dan 2014-2019.

Editor: Iksan Fauzi
Kolase Tribunnews.com
Biodata Syofwatillah Mohzaib, dipecat AHY dari Partai Demokrat, pembuat Alquran terbesar di dunia. AHY pecat 7 tokoh Demokrat. 

SURYA.co.id - Tujuh tokoh Partai Demokrat dipecat oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Ketua Umum partai berlambang mercy tersebut. 

Dari ketujuh tokoh Demokrat yang dipecat Demokrat, ada nama Syofwatillah Mohzaib, mantan anggota DPR RI dua periode, 2009-2014 dan 2014-2019. 

Syofwatillah Mohzaib merupakan pembuat Alquran terbesar di dunia berbahan kayu.

Dia dipecat AHY bersama tokoh Dmeokrat lainnya, yakni Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, Ahmad Yahya, serta Marzuki Alie.

Siapa sosok Syofwatillah Mohzaib sebenarnya? 

Berikut biodata Syofwatillah Mohzaib.

Dikutip dari dpr.go.id, pria kelahiran Serang 14 April 1975 tersebut juga merupakan pengasuh di Pondok Pesantren IGM Al-Ihsaniyah Palembang, Sumatera Selatan.

Saat dirinya menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2009-2014, Pondok Pesantren IGM Al-Ihsaniyah sempat dikunjungi Perwakilan Delegasi Parliamentary Union of OIC Member States (PUIC).

Tour tersebut diikuti di antaranya terdiri dari Negara Nigeria, Tunisia, Maroko, Yordania, Azerbaijan, Pakistan dan Palestina.

Syofwatillah Mohzaib pun menerima kunjungan tersebut secara langsung.

Rupanya Syofwatillah juga dikenal sebagai pembuat Alquran terbesar di Dunia.

"Kegiatan Tour ke Pesantren IGM Al- Ihsaniya tentunya mempunyai maksud, kami ingin menunjukkan karya seni Ukiran Kayu Al-Quran terbesar yang ada di Indonesia yang dinamakan Al Qur’an Al Akbar dan ada di Pondok Pesantren kami," ujar Syofwatillah.

Al Quran Al-Akbar menghabiskan 50 meter kubik kayu tembesu. Al Qur’an ini terdiri dari 630 halaman dengan jumlah lembar kayu mencapai 315 buah.

Syofwatillah dua periode di komisi VIII (Kesejahteraan Sosial) dengan jabatan sebagai wakil ketua komisi.

Diberitakan TribunSumsel.com sebelumnya, Syofwatillah Mohzaib mengatakan ia bersama teman-teman mantan anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat, petinggi dan pendiri yang ada telah melakukan pertemuan, dan memikirkan nasib Partai Demokrat ke depan.

"Saya kemarin ditelepon dan diminta ke Jakarta silaturahmi sama alumni FPD ( mantan DPR RI Fraksi PD ) dan kawan- kawan mantan petinggi Demokrat dan pendiri.

Maka saya datang tadi malam, dan teman- teman senior menceritakan panjang lebar bagaimana mengenai nasib partai Demokrat sejak dipimpin AHY dan keluhan beberapa ketua DPD dan DPC," kata Syowfatillah Mohazaib (Opat), Selasa (2/2/2021).

Dijelaskan Opat sapaan akrab Syowfatillah, jika pertemuan itu juga membahas masalah jumpa pers AHY yang menuduh Presiden RI dan sebagainya.

Padahal ini masalah internal, dan harusnya cukup di bahas di internal saja, sehingga tidak jadi blunder seperti sekarang ini.

"Akhirnya para senior ngajak jumpa pres menanggapi hal- hal tersebut, dan hal ini kami lakukan demi Partai Demokrat, yang kami turut serta membangun dan membesarkannya selama ini," terangnya.

Disinggung, dirinya mendukung sosok Jenderal (Purn) Moeldoko untuk dijadikan sebagai Ketum Demokrat ke depan melalui Munas Luar Biasa (Munaslub) atau Kongres Luar Biasa (KLB), Opat menilai banyak sosok yang layak memimpin Demokrat.

"Belum tentu (dukung Moeldoko), yang pasti sebagian Kader PD pengen KLB , untuk cari pempin baru yang lebih baik dari AHY, banyak figur yang kita harapkan dan anggap lebih baik dari AHY, dan inilah menurut kawan- kawan yang kumpul," tukasnya.

Marzuki Alie : SBY nablok nyilih tangan

Sejumlah kader Partai Demokrat yang dipecat dari keanggotaan partai memberi reaksi atas pemecatan yang dilakukan oleh DPP Partai Demokrat.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memecat tujuh kadernya.

Tujuh kader yang dipecat itu yakni Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, Ahmad Yahya dan Marzuki Alie.

Dalam rilis yang dikeluarkan pada Jumat (26/2/2021) malam, enam kader selain Marzuki Alie dipecat karena terlibat Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD).

Sementara, Marzuki Alie dipecat karena melakukan pelanggaran etika Partai Demokrat, sebagaimana rekomendasi Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat.

Marzuki Alie terbukti bersalah melakukan tingkah laku buruk dengan tindakan dan ucapannya, yakni menyatakan secara terbuka di media massa dengan maksud agar diketahui publik secara luas tentang kebencian dan permusuhan kepada Partai Demokrat, terkait organisasi, kepemimpinan dan kepengurusan yang sah.

Atas pemecatan itu, Darmizal dan Marzuki Alie buka suara.

Berikut reaksi mereka:

1. Darmizal

Darmizal menyatakan tidak bersedih atas pemecatan dirinya.

"Pertama saya ucapkan Innalillahi Wainna Ilaihi Roji'un, segala sesuatu datangnya dari Allah dan pada akhirnya kembali pada Allah.

Kedua, saya tidak bersedih apalagi berduka atas pemecatan ini," kata Darmizal dalam keterangan diterima, Jumat (26/2/2021), sebagaimana diberitakan Tribunnews.com.

Menurut Darmizal, pemecatan terhadap dirinya dan enam kader lainnya justru bakal semakin memantapkan langkah untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).

"Pemecatan ini akan semakin membuat agenda perubahan dan perbaikan partai semakin bergelora, semakin besar. KLB, insya Allah, akan segera dilakukan," ucapnya.

2. Marzuki Alie: Nabok Nyilih Tangan

Marzuki Alie mengatakan pemecatan terhadap dirinya dan enam kader lainnya merupakan tindakan menggunakan tangan orang lain untuk memecat sejumlah kader termasuk dirinya.

Dalam istilah Jawa, tindakan itu disebut nabok nyilih tangan.

Pasalnya, Marzuki mengaku mendapat laporan, ada ketua DPD diminta membuat surat pernyataan agar DPP melakukan pemecatan terhadap sejumlah kader.

Hal tersebut diungkapkan Marzuki Alie saat dihubungi KOMPAS.TV, Jumat (26/2/2021).

“Ada Sebagian lah Ketua DPD melapor bahwa disuruh buatlah surat pernyataan untuk memecat kami,” ungkap Marzuki Alie.

“Mereka memang menggunakan tangan orang untuk menindak. Tidak berani melakukan tindakan, tetapi melakukan tindakan dengan menggunakan tangan orang. Itu seperti yang dibilang Anas (Anas Urbaningrum -red), nabok nyilih tangan,” tambah Marzuki Alie.

Marzuki menuturkan berdasarkan laporan yang diterimanya, sejumlah Ketua DPD dikumpulkan di Jakarta untuk menindak kader-kader yang disebut sebagai pengkhianat.

Marzuki Alie pun mengingatkan SBY, tidak sepenuhnya kader-kader loyal kepadanya.

“Loyal itu hanya di atas kertas, di luar itu belum tentu. Ada yang cerita ke saya masa kami diminta pernyataan untuk memberhentikan kader-kader pengkhianat."

"Kalau berani dia (SBY red) tampil, saya perintahkan saya berhentikan, nggak nyuruh kader, selalu mengaku seolah-olah kehendak kader. Padahal rekayasa semua dari dia (SBY -red),” kata Marzuki.

Kader lain DPP juga bakal dipecat 

DPP Partai Demokrat membuka peluang memecat kader lain yang terlibat gerakan kudeta kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Demokrat, Herzaky Mahendra Putra dalam diskusi Populi Center dan Smart FM bertajuk 'Kemelut Partai Demokrat Berlanjut...' secara virtual, Sabtu (27/2/2021).

Menurutnya, saat ini DPP Demokrat masih mempelajari data dan fakta siapa saja yang terlibat Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD).

"Ini sudah ada, bahwa setelah pemecatan ini kami terus mempelajari juga dan kami masih tetap membuka ruang rekonsiliasi dalam konteks jika misalnya ada yang merasa 'pak kami merasa tertipu terhasut'," kata Herzaky.

Herzaky mengatakan, Demokrat membuka ruang rekonsiliasi kepada para kadernya.

Demokrat, lanjut Herzaky, bisa saja langsung memecat yang terlibat GPK PD lantaran desakan dari kader di daerah.

Namun, Demokrat menjunjung tinggi asas taat aturan dan mekanisme sesuai AD/ART.

"Jadi tetap ada ruang rekonsiliasi buat para kader kami di daerah, karena mereka rata-rata ada yang bergabung karena terhasut," ucapnya.

"Sedangkan untuk yang di pusat ada beberapa keputusan yang juga kami akan keluarkan untuk kader-kader tertentu yang memang sudah sangat-sangat jelas sekali perbuatan perilaku buruknya dan sudah diproses di Dewan Kehormatan," lanjutnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Reaksi Marzuki Alie dan Darmizal setelah Dipecat dari Demokrat oleh AHY

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Syofwatillah Mohzaib, Dipecat Tidak Hormat dari Partai Demokrat, Pengasuh Ponpes di Palembang

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved