DPRD Jatim

DPRD Jatim Ikuti Vaksinasi, Ajak Masyarakat Tak Ragu Pungkasi Pandemi

DPRD Jawa Timur menggelar vaksinasi bagi para Anggota Dewan, Jumat (26/2/2021).

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Parmin
surya.co.id/bobby constantine koloway
Jajaran DPRD mengikuti vaksinasi di Gedung DPRD Jawa Timur, Jumat (26/2/2021). 

SURYA.co.id, SURABAYA - DPRD Jawa Timur menggelar vaksinasi bagi para Anggota Dewan, Jumat (26/2/2021).

Seluruh anggota dewan, pimpinan, hingga staf DPRD dari berbagai kelompok usia ikut serta dalam program ini.

DPRD masuk dalam gelombang kedua program vaksinasi yang dilaksanakan pemerintah. Mereka berada dalam kategori pelayan publik. 

Ini merupakan ikhtiar DPRD Jatim dalam ikut menanggulangi Covid-19.

Sebelumnya, DPRD juga telah melakukan berbagai upaya sosialisasi protokol kesehatan, penyaluran bantuan bersama pemerintah, hingga doa bersama dan istighotsah untuk memohon perlindungan. 

Ketua DPRD Jatim Kusnadi menjelaskan, bahwa vaksinasi sebagai ikhtiar berikutnya untuk mencegah Covid-19.

Sekaligus, sebagai kampanye mengajak masyarakat untuk tidak ragu ikut serta mengikuti vaksin. 

"Berbagai upaya telah dilakukan kami, pemerintah, bersama masyarakat untuk segera mengakhiri pandemi. Selesai pandemi, ekonomi dan sendi sendi kehidupan yang lain diharapkan segera bangkit dan berjalan normal," ujar Kusnadi di sela acara vaksin. 

Apalagi, virus ini menyerang seluruh lapisan masyarakat. Tak mengenal golongan, jabatan, atau pun kelompok tertentu. 

"Termasuk bagi DPRD Jatim. Sehingga, vaksin menjadi ikhtiar kongkrit pemerintah untuk segera mengantisipasi sekaligus mengakhiri pandemi," kata Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim ini.

Dimulai sekitar pukul 13.00 WIB, Wakil Ketua DPRD Jatim Achmad Iskandar mendapatkan giliran pertama.

Usai vaksin, Iskandar yang juga politisi senior Demokrat ini mengajak masyarakat tak ragu mengikuti vaksin. 

Selama ini, banyak masyarakat khawatir dengan vaksin karena banyaknya isu tak benar yang beredar. Padahal, vaksin telah teruji menekan angka penularan. 

"Kalaupun saat ini banyak yang menolak, sebenarnya karena hoaks saja yang banyak bermunculan. Untuk itu mari kita perangi hoaks terkait vaksin. Yakinlah vaksin ini aman dan efektif," tegasnya.

Apalagi, berbagai figur dari latar belakang telah bersama melakukan vaksin.

"Ulama dan para Kiai saja banyak yang juga di vaksin," katanya. 

"Lansia juga sudah banyak yang divaksin. Termasuk saya yang di umur di atas 60 tahun juga ikut vaksin. Sehingga, masa masih ragu?," katanya. 

Lebih lanjut, sekalipun telah mengikuti vaksin, bukan berarti masyarakat bebas melaksanakan kegiatan.

Wakil Ketua Demokrat Jatim dua periode ini berharap masyarakat tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan. 

"Ingat vaksin tetap jalan, namun protokol kesehatan juga jalan. Jangan justru dikendorkan," pungkasnya.

Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Anwar Sadad mengatakan hal senada.

Politisi Gerindra ini meminta masyarakat tidak perlu ragu dan takut untuk divaksin. 

Sadad juga mengatakan vaksin kepada masyarakat adalah ikhtiar bersama pemerintah dan masyarakat.

"Harapan saya kepada masyarakat agar tidak perlu takut dan ragu karena ini adalah ikhtiar untuk menurunkan angka covid-19 terutama di Jawa Timur," pungkasnya. 

Sekretaris DPRD Jatim, Andik Fadjar Tjahjono, menambahkan bahwa seluruh Anggota DPRD Jatim mengikuti vaksinasi tersebut.

"Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk vaksinasi bagi 150 orang.

Selain Anggota DPRD, juga para staf ikut vaksin kali ini," katanya. 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim Herlin Ferliana yang ikut memantau jalannya vaksin, menargetkan 70 persen penduduk menerima vaksinasi Covid-19.

Harapannya, tercipta kekebalan di seluruh kelompok masyarakat.

"Kalau banyak, vaksinasi ini sebetulnya akan memberikan manfaat. Jadi, dari total penduduk itu harus bisa 70 persen agar kekebalan kelompok segera muncul,” papar Herlin. 

Jumlah ini dibagi menjadi beberapa kelompok masyarakat.

Yakni tenaga kesehatan, profesi pelayanan masyarakat, serta warga biasa.

Pembagian kelompok tersebut didasarkan pada tingkatan risiko tertularnya Covid-19.

Sebab jumlah vaksin Covid-19 Sinovac yang diterima Pemprov Jatim dikirikan pemerintah pusat secara bertahap.

”Bukan berarti seseorang dilebihkan dari yang lain, namun ini dihitung bedasar risiko. Sehingga kita akan ngebut sekali,” tutur Herlin.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved