Berita Entertainment
Makna Kata 'Gelay' yang Diucapkan Nissa Sabyan Dengan Manja Hingga Viral, Pakar Ungkap Penyebabnya
Makna atau arti kata Gelay yang diucapkan Nissa Sabyan dengan manja hingga viral dan trending di Twitter. Pakar lingusitik ungkap penyebabnya.
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Musahadah
Penulis: Alif Nur | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Inilah makna kata gelay yang diucapkan Nissa Sabyan dengan nada manja hingga viral di media sosial.
Video Nissa Sabyan mengucapkan kata gelay saat bertemu rekannya banyak mendapat perhatian warganet dan tak sedikit yang menirunya.

Baca juga: Nissa Sabyan dan Ayus Sabyan Sering Pakai Busana Couple, Mantan Personel Ungkap Hal Mengejutkan
Baca juga: Nissa Sabyan Tak Pernah Pulang Setelah Heboh Isu Perselingkuhan dengan Ayus, Begini Kondisi Rumahnya
Namun, banyak juga warganet yang bertanya-tanya apa arti kata gelay yang viral gara-gara Nissa Sabyan.
Makna atau arti kata gelay turut dijelaskan oleh Pakar Lingsuistik Forensik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Andika Dutha Bachari.
Menurut Andika, kata gelay merupakan variasi bahasa yang memiliki makna geli.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata geli adalah perasaan seperti ketika dikitik-kitik (digelitik).
Arti lainnya dari geli adalah hendak tertawa karena lucu dan sebagainya.
Variasi bahasa itu biasanya terkait dengan sebuah ekspresi seseorang dalam mengungkapkan sesuatu dalam kondisi tertentu.
"Gelay yang disampaikan itu maksudnya adalah geli dan merupakan variasi bahasa. Kenapa ada variasi bahasa karena ada perubahan bentuk dan bunyi dari "i" menjadi "ay"," ungkapnya.
Seperti dilansir dari tribunjabar.id Kata Gelay yang Keluar dari Mulut Nissa Sabyan, Pakar Linguistik UPI Bandung Jelaskan Asal Kata
Menurut Andika gaya bahasa Nissa Sabyan berkomunikasi merepresentasikan identitasnya sebagai kaum milenial.
"Sebetulnya gejala variasi bahasa ini sudah sering terjadi dan kerap dilakukan oleh kaum milenial sebagai gaya komunikasinya, seperti halnya kata capek yang diubah menjadi cuape," ujarnya, Selasa (23/2/2021).
Menurutnya, cara berkomunikasi masyarakat, terlebih kaum melenial tidak selalu mengacu pada aturan KBBI.
"Dengan situasi demikian Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tidak selalu menjadi rujukan atau aturan baku dalam tata cara komunikasi masyarakat di lingkungannya," ucapnya.