Berita Tuban

Di Kampung Miliarder Kabupaten Tuban, Masih Ada Warga yang Terima Bansos, Segini Jumlahnya

Warga sekitar kilang minyak yang terdaftar sebagai keluarga penerima manfaat (KPM), meliputi Desa Sumurgeneng, Wadung dan Kaliuntu, Kecamatan Jenu

Penulis: M. Sudarsono | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/m sudarsono
Rumah Tarsimah (65), warga Dusun/Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, penerima bantuan sosial (bansos) pemerintah. 

SURYA.CO.ID, TUBAN - Kampung miliarder di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, masih menjadi perbincangan hangat.

Aksi borong mobil secara bersama-sama pada Minggu (14/2/2021), telah menyita perhatian publik.

Data dari Kades setempat menyebut, sejak pencairan uang pembebasan lahan Maret 2020 hingga kini sudah ada sekitar 176 mobil baru yang dibeli warga, kebanyakan bermerk Toyota.

Namun, berapa warga sekitar kilang minyak yang terdaftar sebagai keluarga penerima manfaat (KPM), meliputi Desa Sumurgeneng, Wadung dan Kaliuntu, Kecamatan Jenu?

Plt Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Tuban, Joko Sarwono mengatakan, di tiga desa terdampak kilang minyak masih terdapat warga miskin yang mendapat KPM.

Baca juga: DPP PDI Perjuangan Tes Dua Pelamar Wakil Bupati Tulungagung Lewat Zoom Meeting

Baca juga: Soal dan Jawaban SBOTV SD Kelas 3 Rabu 24 Februari 2021: Tuliskan 5 Kegiatan Pemborosan Energi!

Untuk Desa Sumurgeneng ada 162 KPM program keluarga harapan (PKH), 84 KPM Bantuan Sosial Tunai (BST), 310 KPM Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Kemudian Desa Wadung 103 KPM PKH, 55 KPM BST dan 173 KPM BPNT. Sedangkan Desa Kaliuntu 84 KPM PKH, 131 KPM BST dan 140 KPM BPNT.

"Itu data terakhir per bulan Februari ini, kalau total penerima bantuan di tiga Desa berdasarkan data ada 1242 KPM," ujar Joko dikonfirmasi, Selasa (23/2/2021).

Dia menjelaskan, saat ini belum ada pembaharuan data penghapusan mengenai para miliarder baru yang sebelumnya sebagai KPM.

Sebab portal aplikasi belum dibuka online oleh Kemensos. Nanti di minggu pertama dan kedua bulan maret baru dibuka.

"Belum ada pembaharuan mengenai data KPM di tiga desa tersebut, masih sama," terangnya.

Ditambahkan Joko, data yang didapat dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Jenu, untuk miliarder Desa Sumurgeneng yang dapat BPNT sebanyak 27 KPM.

Sedangkan miliarder Desa Wadung ada 23 KPM. Untuk Desa Kaliuntu belum ada data masuk miliarder yang terdaftar KPM.

"Data yang masuk miliarder terdaftar KPM ada di Desa Sumurgeneng dan Wadung, yang Kaliuntu mungkin sudah mendapat pencairan lahan tapi tidak terdaftar Bansos BPNT," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Desa Sumurgeneng, Gihanto menyatakan, hingga kini sejak pencairan penjualan tanah warga untuk proyek kilang minyak Grass Root Refinery (GRR) Pertamina-Rosneft asal Rusia, sudah ada 176 mobil baru yang dibeli.

Mobil yang dibeli warga itupun berbagai macam jenis, seperti kijang Innova, Honda HR-V, Fortuner, Pajero dan Honda Jazz.

"Sudah ada 176 mobil baru yang datang, itu tidak langsung bersamaan, yang datang bareng ya 17 mobil minggu kemarin," ujarnya.

Kades menambahkan, ada 840 KK warga di desanya, namun yang lahannya dibeli perusahaan plat merah sekitar 225 KK.

Harga yang diterima warga untuk penjualan tanah per meter mulai dari Rp 600-800 ribu. Sehingga penjualan yang didapat warga rata-rata mencapai miliaran rupiah.

Untuk penjualan tanah paling sedikit Rp 36 juta, paling banyak warga sini Rp 26 miliar, sedangkan ada warga luar mendapat Rp 28 miliar.

"Kalau rata-rata Rp 8 miliar, satu rumah ada yang beli 2-3 mobil. Sisanya buat beli tanah lagi, tabungan, bangun rumah dan usaha," pungkasnya.

Sekadar diketahui, lahan warga dihargai apraisal Rp 600-800 ribu per meter, menyesuaikan lokasi.

Kebutuhan lahan untuk pembangunan kilang minyak GRR seluas 821 hektar. Rinciannya, lahan warga 384 hektar, KLHK 328 hektar dan Perhutani 109 hektar.

Investasi kilang minyak dengan nilai 16 miliar USD atau setara 225 triliun itu rencananya akan beroperasi di 2026.

Kilang GRR ditarget mampu produksi 300 ribu barel per hari.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved