KKB Papua
Pantas KKB Melawan Terus, Dipasok Senjata dari 2 Oknum Polres Berupa Pistol dan Laras Panjang
Pantas saja kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua melawan terus terhadap pasukan TNI Polri yang diturunkan di sana.
SURYA.co.id | JAKARTA - Pantas saja kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua melawan terus terhadap pasukan TNI Polri yang diturunkan di sana.
Ternyata, mereka sering mendapatkan pasokan senjata dari pihak luar, di antaranya warga sipil dan oknum aparat kepolisian.
Baru-baru ini, 2 oknum polisi dari Polresta Pulau Ambon dan Polres Pulau Lease ditangkap lantaran diduga sedang mengirimkan senjata api jenis pistol revolver dan laras panjang.
Dua oknum polisi itu tidak sendirian. Ada enam warga sipil juga ikut terlibat dalam pemasokan senjata ke KKB Papua
Mereka adalah warga Kota Ambon, Maluku yang terlibat memasok senjata kepada KKB Papua.
Namun, anggota Polres Bintuni, Papua Barat menggagalkan aksi mereka.
Mereka saat ini diperiksa penyidik Polda Maluku di Ambon.

Kepala Bidang Humas Polda Maluku Komisaris Besar M Roem Ohoirat mengatakan, ada dua puncuk senjata yang hendak dijual.
Itu terdiri dari satu pucuk revolver merupakan standar, sementara satu lagi senjata rakitan jenis laras panjang.
”Untuk senjata rakitan itu nanti akan dilihat nomor serinya,” ujar Roem.
Menurut Roem, keterlibatan anggota Polri dalam upaya penjualan senjata ke kelompok KKB di Papua mencoreng nama baik institusi Polri yang selama ini membantu TNI memerangi kelompok tersebut.
”Tidak ada toleransi sedikit pun bagi anggota yang bertindak seperti itu,” katanya.
Propam Mabes Polri turun tangan

Sementara itu, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan ( Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo mengirimkan tim khusus ke Polda Maluku untuk turut serta dalam penyelidikan dua anggota polisi yang diduga terlibat penjualan senjata api kepada kelompok kriminal bersenjata ( KKB) di Papua.
Ferdy mengatakan, kedua anggota polisi itu berasal dari Polresta Pulau Ambon dan Polres Pulau Lease.