Bolehkah Puasa Rajab di Hari Jumat? Berikut 9 Waktu Makruh dan Dilarang Puasa Dalam Islam
Bolehkah Puasa Rajab di Hari Jumat? Simak 9 waktu makruh dan dilarang berpuasa.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Iksan Fauzi
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Ilsan Fauzi
SURYA.CO.ID - Umat Islam kini sedang semangat melaksanakan Puasa Rajab, karena ingin mendapatkan keutamaan di Bulan Rajab.
Namun bolehkah Puasa Rajab di hari Jumat?
Menurut hadist, makruh hukumnya Puasa di hari Jumat bila sebelum dan sesudahnya hari Jumat tidak puasa.
Pendapat ini merujuk pada hadits riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW berkata:
“Janganlah kalian puasa hari Jumat melainkan puasa sebelum atau sesudahnya,” (HR Al-Bukhari).
Selain Jumat, berikut 9 waktu yang makruh dan dilarang puasa.
Berikut 9 larangan puasa bagi umat Islam selengkapnya, Melansir Pos Kupang (grup SURYA.co.id) berjudul "9 Hari yang Dilarang Puasa dalam Islam, Termasuk Hari Jumat dan Sabtu".
1. Hari Raya Idul Fitri
Idul Fitri adalah hari kemenangan untuk seluruh umat muslim di dunia yang dimana sudah selama 1 bulan penuh menjalankan puasa Ramadhan.
Puasa yang dilaksanakan pada hari raya Idul Fitri ini merupakan puasa yang haram hukumnya.
2. Hari Raya Idul Adha
Pada tanggal 10 Dzulhijah adalah Hari Raya Kurban untuk semua umat muslim.
Pada saat tersebut, umat muslim disunahkan untuk menyembelih hewan kurban serta menyantapnya.
Diharamkan untuk berpuasa pada hari raya Idul Adha.
3. Hari Tasyrik
Umat Islam dilarang puasa pada hari Tasyrik yang jatuh dalam 3 hari berturut-turut sesudah Hari Raya Idul Adha yaitu tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijah.
Pada Idul Adha 1441 H, hari Tasyrik jatuh pada 1, 2 dan 3 Agustus 2020.
Dari riwayat Abu Hurairah r.a, Rasulullah mengutus Abdullah bin Hudzaifah agar mengelilingi Kota Mina serta menyampaikan jika,
“Janganlah kamu berpuasa pada hari ini karena ia merupakan hari makan, minum, dan berzikir kepada Allah.”
4. Hari Jumat
Hari Jumat adalah Hari Raya bagi umat Islam. Terdapat perbedaan pandangan ulama tentang Puasa di Hari Jumat
Ada yang menghukuminya makruh dan ada yang melarang berpuasa pada Hari Jumat.
Puasa Jumat Makruh apabila sebelum atau sesudahnya, yaitu Kamis atau Sabtu tidak melaksanakan puasa.
5. Hari Sabtu
Rasulullah juga melarang kit4a untuk melaksanakan puasa pada hari Sabtu, kecuali jika sedang melaksanakan puasa wajib seperti puasa bulan Ramadhan.
Atau juga bertepatan dengan puasa sunnah lain seperti puasa Asyura, puasa Syawal serta puasa Arofah.
6. Syakban
Hari Syak adalah yanggal 30 Syakban dan apabila ragu sebab awal bulan Ramadhan yang belum terlihat hilalnya, maka ketidakjelasan itulah yang dinamakan dengan syak dan menurut syar’i umat muslim merupakan hari larangan untuk berpuasa.
Berpuasa pada hari tersebut diperbolehkan apabila untuk mengqodho puasa Ramadhan dan juga bertepatan dengan kebiasaan puasa seperti puasa Senin Kamis dan juga puasa Daud.
7. Puasa Sepanjang Masa
Tidak ada anjuran atau saran bagi umat muslim dalam melakukan puasa sepanjang tahun.
Akan tetapi sebagai solusi maka diperbolehkan untuk melakukan puasa Daud yaitu sehari berpuasa, sehari berbuka dan begitu pun seterusnya.
8. Wanita Saat Haid atau Nifas
Wanita yang sedang berada dalam masa haid atau nifas juga sangat dilarang untuk berpuasa, bahkan hukum dari wanita yang menjalankan puasa pada saat sedang haid atau nifas adalah berdosa.
Akan tetapi, wanita yang mengalami haid atau nifas juga harus mengganti puasa tersebut dengan puasa pada hari lainnya.
9. Wanita Tanpa Ijin Suami
Sebelum menunaikan puasa sunnah, seorang wanita yang sudah menjadi istri haruslah mendapatkan ijin dari suami terlebih dulu. Apabila suami memberi ijin, maka istri baru boleh menunaikan puasa sunnah.
Akan tetapi jika suami tidak memberikan ijin namun puasa tetap dilakukan, maka suami memiliki hak untuk memaksa istri berbuka dan tidaklah halal untuk istri yang melakukan puasa tanpa mendapat ijin dari suami sementara suami ada disitu.
Ini disebabkan karena hak suami sangat wajib untuk dilakukan dan merupakan fardu untuk istri, sementara puasa hukumnya adalah sunnah dan kewajiban tidak boleh ditinggalkan demi mengejar sunnah semata.