Fakta Baru, James Arthur Kojongian Dipecat dari Wakil DPRD Sulut, Ini Biodata dan Daftar Kekayaannya

Fakta baru James Arthur Kojongian dipecat dari Wakil Ketua DPRD Sulut hasil rekomendasi BK seusai video viral Michaela Paruntu adang mobilnya.

Editor: Iksan Fauzi
tribun manado
James Arthur Kojongian dipecat dari Wakil Ketua DPRD Sulut hasil rekomendasi BK. 

Pria yang akrab disebut JAK ini menjabat di struktural partai sebagai Bendahara DPD I Golkar Sulut.

Ia juga merangkap Ketua Harian DPD II Golkar Minahasa Selatan (Minsel).

JAK maju dari Dapil V Minsel Mitra dan meraup 34.592 suara.

Sebelum menjadi Anggota DPRD Sulut, JAK adalah wakil rakyat di DPRD Minahasa.

Ia juga ipar Tetty Paruntu, Ketua DPD I Golkar Sulut yang juga Bupati Minahasa Selatan.

Keluarga

James Arthur Kojongian merupakan suami dari Michaela Elsiana Paruntu (MEP).

Michaela Elsiana Paruntu merupakan adik kandung dari Bupati Minahasa Selatan Tetty Paruntu

Beberapa waktu lalu MEP mengikuti konstalasi Pilkada di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).

Namun ia kalah dari pasangan Franky Donny Wongkar (FDW) sebagai Calon Bupati Minsel berpasangan dengan Petra Rembang sebagai Calon Wakil Bupati.

Viral Diduga Terlibat Perselingkuhan

Sebuah rekaman video mendadak viral di media sosial baru-baru ini.

Dalam rekaman video yang menjadi pembicaraan netizen tersebut, seorang perempuan diduga Michaela Elsiana Paruntu melakukan penghadangan pada sebuah mobil.

Sementara pria dalam mobil tersebut diduga adalah suami Michaela, James Arthur Kojongian.

James adalah Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Utara dari partai golkar.

Peristiwa in diduga karena motif perselingkuhan sang legislator.

Michaela Paruntu diduga nekat melakukan hal ini karena memergoki suaminya bersama perempuan lain di dalam mobil tersebut.

Kejadian tersebut terjadi di Kelurahan Tumatangtang, Kecamatan Tomohon Selatan, Kota Tomohon, Sulawesi Utara.

Seperti dilansir dari artikel Tribun Manado berjudul "VIRAL Diduga Wakil Ketua DPRD Sulut Kepergok Selingkuh, Istri Hadang Mobil Lalu Diseret 'Turun Kamu'"

Ada beberapa video yang beredar di media sosial Facebook dan WhatsApp grup.

Video Viral diduga Wakil Ketua DPRD Sulut Selingkuh (Tribun Manado)

Di video pertama terlihat seorang wanita mengadang mobil hingga terseret beberapa meter.

Setelah menyeret perempuan beberapa meter, mobil pun berhenti.

"Turun ngana (turun kamu), turun," teriak perempuan yang mengadang sambil mobil tetap berjalan menyeretnya.

Kejadian ini membuat pengendara lain mendekati mobil.

"Turun ngana (turun kamu), kasihan dia. Ini manusia," teriak warga meminta pengemudi mobil itu untuk turun.

Perempuan itu kembali meminta orang yang berada di dalam mobil untuk turun.

"Nyanda (tidak), ini perempuan turun dari oto (mobil). Kita pe laki (suami saya) dengan dia pe hugel (selingkuhannya) di dalam. Kita nda mo turun James," teriak perempuan itu.

Kapolres Tomohon AKBP Bambang A Gatot mengatakan, video tersebut terjadi pada Sabtu (23/1/2021).

"Video yang beredar itu diduga (wakil ketua DPRD) dan kejadiannya di Kelurahan Tumatangtang sudah larut malam.

Tapi kita belum tahu persis kejadian tersebut, karena memang belum ada laporannya ke kita," kata Bambang saat dihubungi Kompas.com, Senin (25/1/2021).

Bambang mengatakan, pihaknya akan mendalami kasus itu jika sudah ada yang melapor ke pihak kepolisian.

"Di dalam itu (mobil) siapa dan sama siapa, itu yang akan kita dalami.

Cuma masalahnya belum ada juga laporan ke kami," ungkapnya.

Terkait perempuan yang diseret mobil masuk pidana murni, kata Bambang, masih akan dalami.

"Itu kami masih mau dalami. Apakah dia mengadang orang mau jalan atau sengaja memang mau diseret, kita belum tahu," katanya.

Bantahan James Arthur Kojongian

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sulut James Arthur Kojongian memilih menghindar saat wartawan mengonfirmasi video viral tersebut di kantor DPRD Sulut.

"Nintau sapa itu (tidak tahu siapa itu). Bukan toranglah (kami) lah.

Kenapa kalian (wartawan) sudah banyak sekali," kata James sambil berlalu meninggalkan wartawan dan menuju ruang kerjannya.

Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Sulut, Sandra Rondonuwu mengatakan, pihaknya akan mengkaji kasus tersebut dalam waktu dekat.

"BK adalah lembaga yang menangani tetang persoalan etika dan moral anggota DPRD, Bukan lembaga hukum.

Tugas kami, akan melihat dan mengkaji hal-hal yang dilakukan anggota DPRD.

Kami sudah bicarakan bagaimana penanganannya, apa-apa saja yang melanggar," ungkap Sandra.

Sempat ogah mundur

James Arthur Kojongian sempat menolak meninggalkan posisinya sebagai wakil rakyat meski ada 20 organisasi yang meminta dia diberhentikan dari posisinya saat ini. 

Di sisi lain, terungkap gaji James Arthur Kojongian selama menjadi anggota DPRD Sulut

Penolakan mundur JAK diungkap seusai diperiksa Badan Kehormatan DPRD Provinsi Sulut, Senin (1/2/2021). 

JAK menyampaikan permintaan maaf kepada publik dan bermohon untuk diberikan kesempatan mengabdi.

"Saya mohon maaf, Biarlah dalam konteks ini, memberikan kesempatan kepada saya," ujar JAK usai memberi klarifikasi.

Suami Michaela Elsiana Paruntu menyebut, kehidupan rumah tangganya sudah baik.

"Sejauh ini saya bisa menyelesaikan persoalan dalam rumah tangga. Komunikasi dalam keluarga kami berjalan baik," kata JAK yang mengenakan kemeja putih.

JAK sendiri masih berharap untuk menjabat sebagai Anggota DPRD Sulut,

Gaji James Arthur Kojongian

Dilansir dari kompas.com, gaji yang diterima anggota DPRD Sulut periode 2019-2024 sebesar Rp 48 juta.

Dengan rincian, penghasilan tetap seperti uang representasi Rp 2,2 juta, uang paket Rp 225.000, tunjangan jabatan Rp 3,2 juta, tunjangan komisi Rp 130.500, tunjangan badan musyawarah Rp 130.500.

Kemudian, tunjangan keluarga seperti tujangan suami atau istri Rp 225.000, tunjangan anak Rp 90.000, tunjangan beras Rp 289.680. Jumlah keseluruhan Rp 6,6 juta.

Kemudian, dipotong PPh (15 persen) Rp 990.477. Total Rp 5,6 juta.

Anggota dewan juga mendapat tunjangan khusus Rp 990.477. Jadi, jumlah penghasilan tetap Rp 6,6 juta.

Selain itu, anggota dewan juga mendapatkan penghasilan tambahan.

Dengan rincian, tunjangan perumahan Rp 15 juta, tunjangan komuniasi intensif Rp 15 juta, tunjangan representasi Rp 19 juta. Jumlah total Rp 49 juta.

Potongam PPh (15 persen) menjadi Rp 7,3 juta. Jumlah penghasilan tambahan Rp 41,6 juta. Total penghasilan Rp 48 juta.

20 organisasi desak James dipecat

Di bagian lain, sebanyak 20 organisasi perempuan dan anak yang tergabung dalam Gerakan Perempuan Sulut (GPS)  menyatakan sikap terkait tragedi 24 Januari 2021 di jalan raya Tumatangtang, Kota Tomohon.

Ketua Yayasan Pemberdayaan Perempuan dan Anak (YAPPA) Sulut, Joice Worotikan mengatakan jika GPS berpendapat, peristiwa ini sungguh sangat memalukan dan mencoreng citra lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di Sulawesi Utara.

 JAK sebagai pejabat di lembaga terhormat, seharusnya menjadi panutan perilaku moral dan beretika. 

"Kejadian ini telah menambah daftar panjang kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam bentuk kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di Sulut,” kata Joice ketika dihubungi Tribun Manado, Selasa (2/2/2021). 

Peristiwa ini menjadi momentum untuk mengungkap kasus-kasus kekerasan seperti ini yang belum tertangani maksimal, transparan, dan tuntas.

Bahkan tertutup dan ditutup rapat sehingga praktik tersebut terus langgeng terjadi di masyarakat dan tidak menimbulkan efek jera bagi pelaku.

Tidak terungkapnya kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan, mengakibatkan korban semakin mengalami luka batin sepanjang hayatnya yang sulit tersembuhkan bahkan berujung kematian. 

Korban tidak mendapatkan jaminan atas hak keamanan dan keadilan.

"Memutus mata rantai kekerasan terhadap perempuan dan anak, maka GPS yang terdiri dari lembaga-lembaga yang concern terhadap isu perempuan dan anak, menuntut agar saudara James Arthur Kojongian segera mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota DPRD Provinsi Sulut,” terang Worotikan.

GPS juga mendesak Badan Kehormatan DPRD Sulut segera mengambil langkah tegas memberhentikan James Arthur Kojongian (JAK) dari jabatannya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Utara.

Selain itu, Partai Golkar juga diminta memberhentikan JAK dari kepengurusan, tidak hanya menonaktifkannya.

Berikut 20 organisasi yang menyatakan sikap:

1. Yayasan Pemberdayaan Perempuan dan Anak (YAPPA) SULUT
2. Lembaga Perlindungan Anak (LPA) SULUT
3. Asosiasi Pastoral Indonesia (API) Wilayah XI
4. Persekutuan Perempuan Berpendidikan Teologi di Indonesia (PERUATI) SULUTTENGGO
5. Swara Parangpuan SULUT
6.Yayasan Pelita Kasih Abadi (PEKA) SULUT
7.Lembaga Pendampingan Perempuan dan Anak “Terung Ne Lumimuut” SULUT
8.Pusat Studi Gender Universitas Negeri Manado (UNIMA)
9.Yayasan Suara Nurani Minaesa
10. Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) Cabang Metro Manado
11.Persekutuan Perempuan Adat Nusantara AMAN (PEREMPUAN AMAN)
12.Aliansi Masyarkat Adat Nusantara (AMAN), wilayah SULUT
13.Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Manado
14.Persekutuan Intelegensia Kristen Indonesia (PIKI) SULUT
15.Gerakan Siswa Kristen Indonesia (GKSI) SULUT
16.Pusat Kajian Kebudayaan Indonesia Timur (PUKKAT)
17.Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) SULUT
18.Koalisi Perempuan Indonesia Cabang Manado
19.Gerakan Cinta Damai Sulawesi Utara (GCDS)
20.Pusat Kajian Perempuan LPPM Unsrat Manado.

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul 20 Organisasi Perempuan dan Anak di Sulut Minta James Arthur Kojongian Mundur dari DPRD Sulut

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Dilengserkan dari Wakil Ketua DPRD dan Direkom Dipecat, Ini Kata Ketua Golkar Sulut Tetty Paruntu dan Rekomendasi BK DPRD Sulut: Berhentikan James Arthur Kojongian dari Anggota DPRD Sulut

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved