Berita Surabaya
Libur Panjang Imlek, Warga Jawa Timur Diimbau Tidak Bepergian dan Keluar Rumah
Warga Jawa Timur diimbau untuk tidak bepergian dan keluar rumah jika tidak perlu pada libur panjang akhir pekan ini.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID SURABAYA - Warga Jawa Timur diimbau untuk tidak bepergian dan keluar rumah jika tidak perlu pada libur panjang akhir pekan ini.
Sebagaimana diketahui, ada perayaan Hari Raya Imlek yang jatuh pada Jumat (12/2/2021), dan disambung dengan libur akhir pekan dua hari setelahnya.
Imbauan tidak bepergian jika tidak mendesak pada saat libur panjang Imlek nanti, penting, mengingat libur panjang kerap kali memicu lonjakan pertambahan kasus di Jawa Timur.
"Libur panjang menimbulkan potensi terjadinya lonjakan kasus. Oleh karena itu saya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk tetap tinggal di rumah kecuali urusan urusan yang sangat penting," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kamis (11/2/2021).
• Menpora Zainudin Amali : Pemerintah Ikut Danai Perawatan Stadion Gelora Bung Tomo
• Putus Penyebaran Covid-19, Ini Poin PPKM Mikro di Empat Kecamatan Kabupaten Bangkalan
• Keutamaan Puasa Rajab Tanggal 1-10 Rajab 1442 H Menurut Penjelasan Ulama, Mulai 13 Februari 2021
Namun, bagi yang merayakan Imlek, Gubernur Khofifah tetap memberikan izin untuk tetap melakukan ibadah maupun perayaan.
Tapi pelaksanaannya harus dilakukan dengan cara menjaga jarak, tertib protokol kesehatan dan dilakukan dengan cara yang sesederhana mungkin.
"Pesan saya lakukan dengan sederhana mungkin artinya waktunya tidak terlalu lama. Kemudian yang juga maksimal 50 persen dari kapasitas di mana mungkin mereka melakukan peribadatan," tambahnya.
Mantan Menteri Sosial ini menambahkan, tren kasus covid-19 selalu melonjak sangat signifikan setelah libur panjang berlansung.
Seperti pada saat bulan Oktober, kemudian disusul lonjakan yang sangat signifikan di akhir Desember dengan libur Natal dan Tahun Baru.
"Pertambahan signifikan itu baru bisa dilihat setelah dua minggu setelahnya. Jadi awal PPKM waktu itu kenapa ada lonjakan kasus di Jatim? Itu sebenarnya ya efek libur panjang Nataru," tegasnya.
Untuk itu, di momen saat ini, di mana kasus pertambahan kasus covid-19 di Jatim sudah mulai melandai pasca PPKM, dan kini sedang digelar PPKM berskala mikro, Gubernur Khofifah mengajak seluruh warga Jatim untuk menyamakan visi.
"Bahwa usaha kita belum selesai untuk membuat kasus terus menurun dan menurun, dan membuat ini terus melandai," pungkas Khofifah.