KKB Papua
Siapa Undinus Kogoya dan Sabinus Waker? KKB Papua yang Rekrut Anak Putus Sekolah Untuk Bikin Onar
Siapa Undinus Kogoya? Dan siapa Sabinus Waker? Dua petinggi Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) di Distrik Sugapa ini diduga selalu bikin onar.
SURYA.co.id | JAYAPURA - Siapa Undinus Kogoya? Dan siapa Sabinus Waker? Dua petinggi Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) di Distrik Sugapa ini diduga selalu bikin onar.
Aparat keamanan di Distrik Sugapa mengidentifikasi, sosok Undinus Kogoya dan Sabinus Waker yang merekrut anak putus sekolah.
Para anak-anak putus sekolah ini dilatih di hutan dan dipersenjatai, kemudian dilepas ke masyarakat hingga membikin ulah.
Kasus terakhir akibat diduga ulah dari anak buah Undinus Kogoya dan Sabinus Waker ini telah mencelakai warga sipil dengan menembak pipinya dari jarak dekat.
Korban berinisial R mengalami tembakan di pipi saat berada di pasar di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, pada Senin (8/2/2021).
"Beberapa bulan ini menghilang, mungkin ke hutan karena memang anak-anak putus sekolah ini yang direkrut KKB," kata Kapolres Intan Jaya, AKBP I Wayan G Antara, yang juga menyebut usia pelaku tergolong masih muda.
Mengenai kemungkinan pelaku berafiliasi kepada kelompok mana, Wayan belum bisa memastikannya.
Ia hanya menyebut selama ini ada dua kelompok kriminal yang aktif berulah di Intan Jaya.
"Kami belum tahu karena masih lidik.
Tapi, di sini kelompoknya Undinus Kogoya dan Sabinus Waker yang terus berulah," kata dia.
Ia menyebut, pelaku merupakan warga setempat yang dalam beberapa bulan terakhir menghilang.
"Saksi yang merupakan tetangga korban sering melihat pelaku belanja, tapi beberapa bulan tidak muncul-muncul lagi dan tahu-tahu bikin ulah penembakan itu," ujar Wayan, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (10/2/2021).
Saat kejadian, pelaku mendatangi korban dengan berpura-pura akan menjual minyak tanah.
Kronologi
Saat korban membalik badan, pelaku kemudian mengeluarkan senjata api dan menembakan ke arah wajah korban.
Akibatnya, R terkena tembakan pada bagian pipi dan kini tengah menjalani perawatan di Mimika.
Wayan menduga, pelaku yang merupakan pemuda putus sekolah, direkrut oleh kelompok kriminal bersenjata ( KKB) dan dilatih di dalam hutan.
Dari data yang dikeluarkan Polda Papua, selama 2020, KKB beraksi sebanyak 49 kali di tujuh kabupaten.
Yang terbanyak terjadi di Intan Jaya sebanyak 23 kali, lalu Mimika 9 kali, Nduga 8 kali, Pegunungan Bintang 6 kali dan Keerom 1 kali.
Dari aksi-aksi tersebut, total ada 17 orang yang tewas karena ulah KKB.
12 orang di antaranya merupakan warga sipil, 4 anggota TNI dan 1 polisi.
Adu tembak selama 2 jam
Sementara itu, selama dua jam KKB menembaki personel Kepolisian Resort Puncak yang hendak mengamankan motor milik pengojek bernama Rusman yang sehari sebelumnya tewas ditikam di Kampung Ilambet, Distrik Ilaga, Rabu (10/2/2021).
Kapolres Puncak, AKBP Dicky Saragih mengatakan, KKB menembaki petugas dari atas gunung.
Kontak senjata tidak dilakukan secara sporadis.
Hal ini diduga karena KKB hanya ingin mengganggu petugas yang ingin mengambil motor milik Rusman.
"Penembakan terjadi sekitar jam 10 dan berlangsung hampir selama dua jam.
Jarak tembaknya jauh, sekitar ratusan meter.
Mereka tembak dari atas gunung," ujar Dicky, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu.
Dicky masih belum dapat memastikan KKB yang melakukan penembakan berasal dari kelompok mana.
"Motor sudah berhasil diambil tapi KKB tetap menembak.
Kami belum tahu ini kelompok siapa," ujarnya lagi.
Drone ditembak Penembakan juga terjadi pada Selasa (9/2/2021) malam ketika polisi hendak memeriksa keadaan Rusman menggunakan drone.
Mengetahui keberadaan drone, KKB kemudian melepaskan tembakan ke arah alat tersebut.
"Drone milik polisi ditembak pada Selasa malam, tapi tidak kena," kata Dicky.
Sebelumnya diberitakan, Rusman tewas setelah ditikam enam anggota KKB di Kampung Ilambet, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, pada Selasa (9/2/2021) petang.
Korban yang berprofesi sebagai tukang ojek pertama kali dilihat oleh saksi DL tengah dianiaya oleh enam orang sekitar pukul 18.30 WIT.
Saat itu saksi sedang berjalan dari Kampung Tuanggi menuju Kampung Ilambet dan kemudian melihat sekelompok orang sekira enam orang melakukan pengeroyokan terhadap korban.
Saksi berusaha memarahi para pelaku yang tidak dikenal sambil melempar para pelaku dengan batu.
Saat itu, para pelaku berlarian.
DL kemudian berteriak meminta tolong, sehingga beberapa masyarakat keluar dari honai.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "2 Jam Kontak Senjata dengan KKB, Kapolres: Mereka Tembaki Petugas dari Atas Gunung"
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pelaku Penembakan Pedagang di Intan Jaya Diduga Warga Setempat yang Direkrut KKB"