Berita Ponorogo

Pasar Legi Kabupaten Ponorogo Diresmikan, Dilengkapi dengan Teknologi Pencegah Kebakaran

Pasar tersebut dibangun menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 133 miliar.

tribun jatim/sofyan arif candra
Pasar Legi Ponorogo diresmikan Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, Selasa (9/2/2021) 

SURYA.CO.ID, PONOROGO - Pembangunan Pasar Legi Ponorogo telah rampung 100 persen dan diresmikan Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, Selasa (9/2/2021).

Pasar tersebut dibangun menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 133 miliar.

Nantinya Pasar Legi diproyeksikan mampu menampung 3 ribu pedagang, dengan rincian kios 1400 unit, lalu los 1000 unit, dan unit serbaguna dengan daya tampung lebih kurang 500 pedagang.

"Kehadiran Pasar Legi ini merupakan bagian dari pelaksanakan program pemulihan ekonomi nasional di tengah Pandemi Covid-19," kata Ipong ditemui usai peresmian pasar.

Ipong meminta kepada para pedagang untuk merawat dan menjaga kebersihan pasar sebaik mungkin agar tidak kumuh.

Pengakuan Pedangdut Asal Malang Tipu 3 Rekannya Sesama Biduan, Raup Rp 450 Juta

Jadwal Puasa Rajab 1442 H Bisa Mulai Sabtu 13 Februari 2021, Berikut Alasan Dianjurkan Puasa

Hujan Deras Seharian, Dua Titik Tanah Longsor di Kabupaten Trenggalek Ancam Rumah Warga

Menurut Ipong, jika Pasar Legi bersih, akan memberikan kenyamanan baik kepada pedagang maupun pembeli.

"Oleh karena itu kita juga menerapkan zonasi dalam menerapkan pasar ini sehingga ada pembedaan dagangan di masing-masing lantai," ucapnya.

Lantai dasar akan digunakan untuk barang basah mulai dari sayur mayur, hasil pertanian, ikan, hingga daging.

Sedangkan lantai dua akan ditempati pedagang merancang lalu lantai tiga untuk pedagang sembako dan lantai empat untuk kuliner, dan pedagang tekstil.

Sementara itu, Direktur Prasarana Strategis Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto menjelaskan untuk mencegah kembalinya terjadi kebakaran, Pasar Legi telah dilengkapi dengan hydrant dan sprinkle air di tiap titik bangunan.

"Zonasi ini juga sebagai salah satu upaya untuk memitigasi kejadian kebakaran. Misalnya kalau yg zona (dagangan) basah, tingkat risiko kebakarannya rendah maka sistem proteksinya juga dibedakan," jelas Iwan.

Iwan juga mengklaim, Pasar Legi juga menerapkan sistem green building.

Salah satunya dengan mengupayakan cahaya pada siang hari masuk ke gedung pasar sehingga jika lampu dimatikan pun kondisi pasar tetap terang.

"Kita juga tidak menggunakan sistem pengkondisian udara khusus, kita menggunakan sirkulasi yg ada. Beberapa titik kita buka, cross ventilasi kita atur," terang Iwan.

Ia juga menyebutkan pasca diresmikan, pedagang belum bisa langsung mengisi Pasar Legi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved