Apa itu WhatsApp GB? Viral di Media Sosial, Ini Bahaya Menggunakan Aplikasi WA MOD
Simak penjelasan soal WhatsApp GB yang sedang menjadi pembicaraan netizen di jagad maya, simak pula bahaya menggunakan aplikasi WA Mod atau modifikasi
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Iksan Fauzi
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id, - Simak penjelasan soal WhatsApp GB yang sedang menjadi pembicaraan netizen di jagad maya, simak pula bahaya menggunakan aplikasi WA MOD atau modifikasi.
WhatsApp GB menjadi salah satu topik pembicaraan netizen di media sosial.
Aplikasi ini diketahui merupakan WA yang bukan resmi dari developer atau hanya sebuah hasil modifikasi.
Sebagai aplikasi hasil modifikasi, WhatsApp GB tentu mempunyai beberapa fitur yang tak dimiliki oleh versi original.
Beberapa fitur itu menjadi daya tarik tersendiri bagi pengguna untuk lebih memilih untuk menggunakan aplikasi WhatsApp hasil modifikasi.

Aplikasi WA MOD sendiri banyak beredar di playstore dan pengguna android dapat menunduhnya.
Pihak WhatsApp beberapa kali menindak aplikasi WA MOD yang beredar dengan menghapusnya dari playstore.
Meski beberapa kali ditindak, aplikasi WA MOD silih berganti bermunculan, termasuk WhatsApp GB.
• Usai Ramai Isu Kebijakan Privasi WhatsApp, Ini Cara Mengetahui Data yang Diambil oleh Aplikasi WA
• WhatsApp Tak Tinggal Diam Ditinggal Penggunanya Gara-gara Kebijakan Baru, Berikut 4 Strateginya
Melihat status aplikasi WA MOD yang bukan resmi dari pihak developer WhatsApp, kamu harus tahu bahaya ini yang akan terjadi jika menginstall WA MOD.
Masalah Privasi
Permasalahan privasi adalah hal yang sensitif jika membicarakan aplikasi WhatsApp.
Dari pihak WhatsApp sendiri berkali-kali mengatakan bahwa percakapan pengguna dilindungi oleh sistem enkripsi dari ujung ke ujung (end-to-end encryption) dan disimpan di server yang tidak bisa diintip siapapun, termasuk pihak WhatsApp. Pesan hanya bisa diketahui oleh si pengirim dan penerima.
Tapi, hal ini belum tentu berlaku pula untuk percakapan yang terjadi di WhatsApp GB.
Seperti dilansir dari artikel Kompas berjudul "4 Risiko Menggunakan Aplikasi "WhatsApp Mod"", tidak ada jaminan bahwa pesan pengguna WhatsApp GB aman dari pihak ketiga.
Sehingga, pengguna perlu berhati-hati apabila mengirimkan informasi penting lewat chat di WhatsApp GB, seperti informasi perbankan, password, dan informasi pribadi lainnya.
Rentan Diblokir
WhatsApp telah menyadari beberapa penggunanya menggunakan aplikasi WhatsApp modifikasi yang tidak resmi.
Dirangkum dari Cnet, WhatsApp mengancam akan memblokir sementara penggunanya yang ketahuan menggunakan aplikasi WhatsApp modifikasi.
"WhatsApp tidak mendukung aplikasi pihak ketiga ini karena kami tidak bisa memvalidasi praktik keamanan mereka," kata pihak WhatsApp.
Pengalihan hanya bisa dilakukan ketika akun tidak sedang diblokir. Sebelum berpindah, jangan lupa simpan dan transfer riwayat chat lebih dulu.
Bagi pengguna WhatsApp GB bisa dimulai dengan mengetuk "Opsi lainnya" > "Chat" > "Cadangan chat". Lalu buka "Setelan Telepon" > ketuk "Penyimpanan" > "File".
Temukan folder GB WhatsApp kemudian ketuk dan tahan hingga muncul opsi di sudut kanan atas.
Klik "Lainnya" > "Ubah Nama", lalu ubah nama folder menjadi "WhatsApp". Kemudian, unduh aplikasi resmi WhatsApp di Play Store. Pada layar pencadangan, ketuk "Pulihkan" > "Berikutnya".
WhatsApp kemudian akan memulihkan chat yang telah dicadangkan tadi.
Cara ini mungkin akan membantu memindahkan chat dari WhatsApp GB ke aplikasi resmi, tapi WhatsApp tidak menjamin proses peralihan akan sukses 100 persen karena aplikasi tersebut tidak didukung.
Rawan Membawa Virus
Karena hanya bisa diunduh lewat pihak ketiga, aplikasi WhatsApp GB maupun WhatsApp Mod lain lebih rawan membawa virus.
Ketika diunduh, ada kemungkinan aplikasi bisa menyuntikan malware atau spyware ke ponsel pengguna dan membahayakan data yang tersimpan di ponsel.
Sulit Update
Untuk memperbarui aplikasi WhatsApp GB, pengguna harus menemukan link (tautan) file APK berisi versi terbaru aplikasi. Biasanya file APK bisa ditemukan di sebuah situs web.
Tak jarang, situs web tersebut memuat banyak iklan yang mengecoh orang ketika hendak mengunduh pembaruan aplikasi.
Walhasil, pengguna akan kebingungan memilih file mana yang harus diunduh dan mana yang tipuan. Jika salah klik, bisa saja ada malware yang menyusup dan masuk ke dalam perangkat milik pengguna.