Techno

3 Fakta Baru Kebijakan WhatsApp: Muncul Pemberitahuan di Status hingga Fitur Baru WA Tahun 2021

Simak rangkuman fakta terbaru kebijakan WhatsApp, mulai dari munculnya pemberitahuan di status pengguna hingga fitur terbaru tahun 2021.

Instagram/WhatsApp
Ilustrasi WhatsApp. Beberapa Fakta Baru Kebijakan WhatsApp ada di artikel ini 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah

SURYA.co.id - Simak rangkuman fakta terbaru kebijakan WhatsApp, mulai dari munculnya pemberitahuan di status pengguna hingga fitur terbaru tahun 2021.

Seperti diketahui, kebijakan baru WhatsApp menuai polemik sampai membuat penggunanya beralih ke aplikasi chat lain.

Namun, WhatsApp akhirnya memundurkan tanggal berlakunya kebijakan baru tersebut.

Baca juga: Fitur Baru WhatsApp Wajibkan Pengguna Pindai Wajah atau Jari, Untuk Apa?

Baca juga: Kebijakan Privasi Baru WhatsApp Bikin Pengguna Beralih ke Telegram dan Signal, Mana yang Lebih Aman?

Fakta terbaru menyebutkan sejumlah pengguna mulai mendapatkan pemberitahuan dari pihak Whatsapp melalui status.

Tak cuma itu, WhatsApp juga mengumumkan ada fitur baru di tahun 2021.

Berikut rangkuman fakta selengkapnya.

1. Muncul pemberitahuan

Sejumlah pengguna mulai mendapatkan pemberitahuan dari pihak Whatsapp melalui status.

Status dari WhatsApp ini keluar setelah WhatsApp mengatakan dalam blog resminya akan berupaya menjernihkan informasi yang salah terkait kebijakan privasi baru miliknya.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Heboh Muncul Pemberitahuan WhatsApp di Status Pengguna, Ada Apa?'

Adapun isi status pertama WhatsApp tersebut diawali dengan pemberitahuan bahwa WhatsApp akan membagikan informasi kepada publik jika terdapat fitur baru pada aplikasinya.

"WhatsApp sekarang membagikan informasi di Status.

Di sini Anda dapat mengetahui informasi dan fitur baru," tulis WhatsApp pada status pertamanya.

Di status selanjutnya WhatsApp mengumumkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menjaga privasi.

"Satu hal yang tidak baru adalah komitmen kami terhadap privasi Anda. WhatsApp.com/privacy," ujarnya pada status selanjutnya.

Status ketiga WhatsApp menjelaskan bahwa ia tak dapat mendengarkan atau "menguping" percakapan pengguna.

"WhatsApp tidak dapat membaca atau mendengarkan percakapan pribadi Anda karena percakapan tersebut terenkripsi secara end-to-end. WhatsApp.com/privacy," tulisnya pada status ketiga.

"Nantikan informasi terbaru lainnya dari kami," tulis status terakhir WhatsApp.

Status WhatsApp yang dikirimkan tersebut mendapatkan beragam tanggapan warganet.

Tanda pagar atau tagar #WhatsApp juga memuncaki daftar trending topic Twitter pada Jumat (29/1/2021) pagi dengan 19.100 twit. 

2. Perbedaan WhatsApp, Telegram, dan Signal

Selain itu, para pengguna WhatsApp juga mulai beralih ke aplikasi chat lainnya seperti Telegram dan Signal.

Lantas, amankah aplikasi Telegram dan Signal? dan manakah yang lebih aman?

Enkripsi WhatsApp dipasang secara default untuk seluruh percakapan, baik pribadi maupun grup dalam bentuk teks audio, video call, dan WhatsApp Web.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'WhatsApp, Telegram, dan Signal, Manakah yang Lebih Aman bagi Pengguna?'

Dalam hal ini, WhatsApp menggunakan sistem enkripsi Signal Protocol yang dikembangkan oleh Open Whisper System, seperti dikutip dari Tech Radar.

Untuk semua pesan pengguna, WhatsApp menyimpannya di sebuah server yang terkunci.

Kendati demikian, semua pesan tersebut akan dihapus setelah 30 hari.

Sistem enkripsi tersebut tidak berlaku ketika pengguna melakukan backup, sehingga akan lebih rentan untuk dicuri.

Sementara di Signal, melansir How to Geek, (14 /1/2021), semua percakapan dan komunikasi lainnya dienkripsi end-to-end antar perangkat yang menjalankan aplikasi itu.

Signal juga menambah keamanan aplikasinya dengan fitur enkripsi yang lebih canggih, bernama Sealed Sender yang mencegah siapa pun untuk mengetahui pesan pengguna.

Artinya, perusahaan dan pemilik Signal pun tidak dapat melihat pesan pengguna, bahkan jika mereka menginginkannya.

Inilah yang membedakan Signal dengan aplikasi perpesanan lainnya.

Sementara itu, enkripsi end-to-end di Telegram merupakan sebuah pilihan.

Pengguna harus memulai "obrolan rahasia" agar bisa dienkripsi.

Sebab, semua pesan di Telegram dienkripsi antara pengguna dan server Telegram.

Perusahaan yang bertanggung jawab secara teknis juga bisa melihat isi pesan pengguna di servernya jika diinginkan, kecuali dalam obrolan rahasia.

Selain itu, Telegram juga tidak memiliki grup obrolan rahasia.

Sebab, pengguna hanya bisa mendapatkan enkripsi end-to-end dalam percakapan antara dua orang.

Berbeda dari Telegram, semua percakapan di Signal dan WhatsApp adalah obrolan rahasia dan terenkripsi secara default, baik itu percapakan dua orang maupun grup.

Baca juga: Kabar Terbaru Kebijakan Privasi Baru WhatsApp, Ada 3 Pemberitahuan di Status Pengguna, Apa Isinya?

3. Fitur baru WhatsApp tahun 2021

DI tengah hebohnya kabar kebijakan privasi baru WhatsApp (WA), aplikasi chat tersebut kini mengeluarkan fitur baru.

Fitur baru WhatsApp ini adalah pemindai wajah dan sidik jari untuk masuk ke WhatsApp versi web.

Melalui akun Twitter resmi WhatsApp pada Kamis (28/1/2021), WhatsApp mengumumkan fitur ini mulai berlaku tahun 2021.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Fitur Baru di Whatsapp, Pemindai Wajah dan Sidik Jari untuk Akses Versi Web'

Nantinya, fitur baru ini mengharuskan pengguna yang menyambungkan aplikasi WhatsApp di ponsel dengan versi website atau PC, untuk membuka kunci keamanan menggunakan pemindai wajah atau sidik jari terlebih dahulu.

WhatsApp menyebutkan, pembaruan fitur keamanan ini bertujuan agar versi website dan PC mereka memiliki tingkat keamanan yang sama dengan versi smartphone.

Sebelumnya, pengguna WhatsApp cukup memindai QR code yang ditampilkan pada versi website atau PC menggunakan kamera ponsel, untuk menyambungkan kedua perangkat tersebut.

Melansir The Independent, Kamis (28/1/2021), dengan pembaruan baru ini, pengguna harus memindai wajah atau jari mereka untuk memastikan bahwa merekalah yang meminta smartphone dan perangkat web atau PC untuk dihubungkan.

"Ini akan membatasi kemungkinan teman serumah atau rekan kantor menautkan perangkat ke akun WhatsApp tanpa sepengetahuan Anda," demikian pernyataan WhatsApp.

Fitur baru ini merupakan tambahan dari fitur keamanan yang sudah ada, seperti notifikasi yang muncul setiap kali ponsel ditautkan ke web atau aplikasi PC, dan kemampuan untuk memutuskan koneksi kedua perangkat kapan saja.

Pembaruan keamanan biometrik ini akan diaktifkan secara otomatis bagi pengguna yang memiliki smartphone yang kompatibel, yakni telah dilengkapi dengan pemindai sidik jari atau sensor pengenalan wajah.

Selama opsi tersebut diaktifkan di setelan sistem smartphone, fitur kemanan biometrik tersebut akan aktif di WhatsApp, dan tidak ada opsi untuk mematikannya.

Meski demikian, WhatsApp tidak akan mendapatkan akses ke data biometrik, yakni sidik jari dan wajah, dari pengguna mana pun.

Tak berkaitan dengan kebijakan privasi baru WhatsApp

Pembaruan fitur keamanan baru ini hadir di tengah kontroversi yang sedang ramai diperbincangkan, mengenai kebijakan privasi baru yang akan mulai diberlakukan WhatsApp pada tahun ini.

Namun, WhatsApp baru-baru ini mengumumkan bahwa pemberlakuan kebijakan privasi baru tersebut akan ditunda, dan pembaruan kemanan biometrik baru ini tidak berhubungan dengan kebijakan kontroversial tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, publik sempat dibuat heboh dengan kemunculan notifikasi yang meminta persetujuan adanya kebijakan privasi baru dari WhatsApp.

Notifikasi tersebut memunculkan kekhawatiran terkait keamanan data para pengguna.

Pada 15 Januari 2020, WhatsApp membuat pengumuman bahwa pembaruan kebijakan privasi tidak membuat WhatsApp maupun Facebook melihat percakapan pribadi pengguna.

"Artinya, kami akan selalu melindungi percakapan pribadi Anda dengan enkripsi ujung ke ujung, sehingga baik WhatsApp maupun Facebook tidak dapat melihat pesan pribadi ini.

Itu sebabnya kami tidak menyimpan catatan tentang siapa yang mengirim pesan atau menelepon setiap orang. Kami juga tidak dapat melihat lokasi yang Anda bagikan dan kami tidak membagikan kontak Anda dengan Facebook," tulis pihak WhatsApp.

Pada keterangan selanjutnya, WhatsApp mengatakan, tidak ada yang berubah.

Menurut mereka, pembaruan hanya untuk menyertakan opsi baru yang harus dimiliki seseorang ketika mengirim pesan bisnis ke WhatsApp.

Whatsapp menyebutkan, pembaruan merupakan bentuk transparansi lebih lanjut mengenai cara WhatsApp mengumpulkan dan menggunakan data.

Dalam informasi tersebut, WhatsApp juga mengatakan, pihaknya memundurkan tanggal berlakunya kebijakan baru ini.

"Kami juga akan melakukan lebih banyak lagi untuk menjernihkan informasi yang salah tentang cara kerja privasi dan keamanan di WhatsApp.

Kami kemudian akan mendatangi orang-orang secara bertahap untuk meninjau kebijakan sesuai kemampuan mereka sendiri sebelum opsi bisnis baru tersedia pada tanggal 15 Mei," ujar keterangan dalam unggahan blog resminya pada 15 Januari 2021.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved