Biodata Hambali WNI yang Diajukan ke Pengadilan Militer Amerika seusai 18 Tahun Dipenjara Guantanamo

Berikut ini profil Encep Nurjaman alias Hambali (57), WNI terduga teroris yang akan diajukan ke Pengadilan Militer Amerika Serikat.

Editor: Musahadah
miamiherald.com
Hambali, WNI terduga teroris yang akan diajukan ke Pengadilan Militer Amerika Serikat. Berikut profil dan biodata. 

MiliterSURYA.CO.ID, CIANJUR - Berikut ini profil Encep Nurjaman alias Hambali (57), WNI terduga teroris yang akan diajukan ke Pengadilan Militer Amerika Serikat

Hambali saat ini masih di tahan di penjara Guantanamo, Kuba. 

Kabar Hambali akan diajukan ke Pengadilan Militer Amerika Serikat ternyata sudah diketahui pihak keluarga. 

Adik kandung Hambali, Kankan Abdulkodr (41) berharap persidangan itu segera digelar. 

Pasalnya pihak keluarga telah menanti selama 18 tahun dan hingga saat ini belum menerima kejelasan bagaimana nasib Hambali yang ditahan di Guantanamo.

Baca juga: Profil dan Sosok Juliati Sapta Dewi Istri Calon Kapolri Listyo Sigit, Senang Mengasuh Anak Yatim

Baca juga: Biodata Irjen Wahyu Hadiningrat Kandidat Kuat Kabareskirim, Pimpin Tim Sukses Kapolri Listyo Sigit

Kankan mengatakan, jika pengadilan militer terhadap kakaknya akan segera digelar maka itu menjadi harapan keluarga selama ini.

"Kami sudah menanti lama, jika persidangan digelar mungkin akan ada kejelasan terhadap kakak saya," ujarnya.

Kankan mengatakan, selama ini pihak keluarga selalu difasilitasi oleh ICRC untuk berkomunikasi dengan Hambali.

Namun pihak ICRC membatasi jumlah keluarga maksimal sebanyak lima orang.

Setiap tiga bulan, lima orang keluarga dari Cianjur bergantian ke Jakarta untuk berkomunikasi dengan Hambali di Guantanamo yang difasilitasi ICRC melalui video.

"Dalam percakapan juga kami hanya bertanya keseharian dari Hambali dan tak bertanya permasalahan hukumnya. Tentu semua keluarga bergantian untuk bersilaturahmi lewat video tersebut," katanya.

Kankan mengatakan, terakhir lima orang keluarga dari Cianjur berangkat ke Jakarta untuk berkomunikasi dengan Hambali pada bulan Desember 2020.

"Ada saudara yang ke sana, kebetulan saya sudah pada tiga bulan sebelumnya, jadi kami bergantian berkunjung melalui video dari Jakarta," kata Kankan.

Ia mengatakan, dari video komunikasi terakhir dengan Hambali keluarga mendapati ia dalam kondisi sehat.

"Hanya mengeluh beberapa bagian tubuhnya sudah sering sakit, mungkin karena faktor usia saja," katanya.

Beberapa saat kemudian, Kankan mencoba menghubungi tim pengacara kuasa hukumnya kakaknya yang berasal dari Inggris.

Dari balik telepon, pengacara yang bernama James Valentine mengirimkan berita yang sama terkait rencana pengadilan militer yang akan segera digelar untuk Hambali.

James Valentine memberi berita kepada Kankan melalui pesan aplikasi WhatsApp sebuah berita dari Washington dalam bahasa Inggris.

"Benar kang saya baru dapat balasan dari James, isi beritanya sama bahwa pengadilan militer akan segera digelar," katanya.

Namun, kata Kankan, James tidak menginformasikan lebih lanjut apakah pengadilan militer tersebut harus disaksikan oleh pihak keluarga atau tidak.

"Kalau diperlukan saya siap ke sana, tapi belum ada informasi lebih lanjut lagi," ujarnya.

Kankan mengatakan, ia percaya kepada James akan melakukan yang terbaik untuk kakaknya.

Selama ini ia juga sering mendengarkan saran James untuk Hambali dan keluarga terkait permasalahan hukumnya.

"Pihak keluarga sudah mempercayakan sepenuhnya kepada James, saya percaya ia akan melakukan yang terbaik," katanya

Siapa sebenarnya Hambali

Berikut profil dan biodatanya: 

1. Nikahi gadis Malaysia

Hambali memiliki nama lahir Encep Nurjaman

Selain memiliki nama samaran Hambali, dia juga kerap menyebut dirinya Riduan Isamuddin

Hambali lahir di Sukamanah, Cibeber, Cianjur pada tanggal 4 April 1964.

Hambali lulus dari Sekolah Islam Allanah di Cianjur.

Pada tahun 1985, ia pindah ke Malaysia untuk bekerja dan menikah dengan perempuan setempat bernama Noralwizah Lee Abdullah.

2. Diduga terlibat bom bali

Hambali diketahui sebagai mantan pemimpin militer Jemaah Islamiyah, sebuah organisasi berbasis Islam garis keras di Indonesia yang diduga kuat berhubungan dengan Al-Qaeda.

Hambali diduga kuat mempunyai peran penting dalam peristiwa berdarah Bom Bali 2002 yang menghancurkan Sari Club dan Paddy's Bar tanggal 12 Oktober 2002. 

Peristiwa ini menewaskan 202 orang, termasuk 88 warga negara Australia.

Tiga penggerak utama peristiwa berdarah tersebut, Amrozi dan Mukhlas bersaudara dan Imam Samudra telah dihukum mati di Nusakambangan pada bulan November 2008.

3. Ditangkap di Thailand

Hambali ditangkap di Thailand pada tanggal 11 Agustus 2003 dan ditahan di Yordania, lalu dipindahkan ke penjara milik Amerika Serikat di Kamp Tahanan Teluk Guantanamo, Kuba.

Setelah Hambali ditangkap, sang istri, Noralwizah ditahan di Malaysia.

Bulan Agustus 2009, pejabat senior Amerika Serikat menyatakan bahwa walaupun para ahli, analis intelijen dan pejabat pemerintah mereka mempunyai dugaan kuat bahwa Hambali terlibat dalam peristiwa Bom Bali 2002, keterlibatannya dalam peristiwa tersebut tidak dapat dibuktikan oleh jaksa militer karena kurangnya bukti.

Walaupun keterlibatannya tidak dapat dibuktikan, dinyatakan bahwa keterlibatan Hambali lainnya dalam rentetan peristiwa terorisme di kepulauan Indonesia akan hampir memastikan bahwa dia akan tetap ditahan. (wikipedia/tribun jabar)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kabar Terkini Hambali yang Ditangkap AS Karena Kasus Terorisme, Mengeluh Tubuhnya Sakit

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved