Biodata Letjen TNI FX Sudjasmin yang Meninggal, Jenderal Andika Perkasa dan Jajaran TNI AD Berduka

Letjen TNI FX Sudjasmin yang baru saja meninggal dunia. Jenderal Andika Perkasa dan jajaran TNI AD berduka. Ini profil dan biodatanya.

instagram @tni_angkatan_darat
Ucapan duka cita Jenderal Andika Perkasa dan Jajaran TNI AD atas meninggalnya Letjen TNI FX Sudjasmin. Profil dan biodatanya ada di artikel ini 

Jabatan terakhirnya di lingkungan TNI AD adalah sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat ( Wakasad) berpangkat Letnan Jenderal TNI tahun 1973-1974.

Sedangkan di luar lingkungan TNI sebagai Gubernur Lemhanas pada tahun 1974-1978.

Melansir dari Wikipedia, salah satu lulusan terbaik Akademi Militer Yogyakarta tahun 1948 ini dikenal memiliki pengalaman, pengetahuan, dan perhatian yang luas atas berbagai bidang, khususnya dalam bidang militer, politik, dan diplomasi.

Semua ini berkat kiprah dan penugasan yang pernah diembannya sejak berusia muda.

Mulai dari ikut berjuang dalam Perang Kemerdekaan, mengikuti berbagai operasi mengatasi masalah-masalah keamanan dalam negeri, seperti Darul Islam, PRRI/Permesta, dan G30S/PKI, hingga penugasan di luar bidang militer.

Karier dan Dinas kemiliterannya sudah diawali sejak masa Taruna 1945 dalam rangka Perjuangan Kemerdekaaan.

Selepas Kelulusan Taruna kemudian dilanjutkan dengan bertugas di Divisi Siliwangi di Jawa Barat, mulai dari sebagai Komandan Peleton hingga menjadi Komandan Batalyon Infantri, sebelum akhirnya ditempatkan di lingkungan pendidikan sebagai Komandan Resimen Taruna Jurusan Teknik Akademi Militer Nasional (AMN)(1960).

Perjalanan kariernya kemudian terus meningkat dengan menjadi Perwira Staf Umum di Markas Besar Angkatan Darat (1963), Pangdam XIV/Hasanuddin di Makassar (1968), Ketua Gabungan III/Personel Hankam (1970), dan akhirnya Wakil KSAD (1973).

Hanya sebentar menjadi orang kedua di TNI AD, setahun kemudian kembali beralih tugas dengan menjabat sebagai Gubernur Lemhanas (1974-1978).

Pada masa itu, perhatiannya terhadap perkembangan dunia olahraga nasional ternyata membuatnya terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) (1976) dan merangkap sebagai Ketua KONI Pusat Bidang Daerah (1977).

Hingga akhirnya bertugas menjadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang (1979).

Baca juga: Daftar Kekayaan Irjen Wahyu Widada Kandidat Kuat Kabareskrim Pengganti Listyo Sigit, ini Biodatanya

Dan pada tanggal 21 September 1982 mendapatkan Surat Keputusan Pensiun dari anggota TNI yang kemudian dalam menjalankan tugas sebagai Purnawirawan dalam fungsi Kekaryaan.

Sekembalinya dari tugas di Negeri Matahari Terbit tersebut, ia kemudian diangkat menjadi Penasihat Menteri Negara Riset dan Teknologi dalam bidang Hankam (1983) serta Komisaris Utama PT Perkebunan (PTP) XXIV/XXV di Jawa Timur (1984-1994).

Ketika berdiri Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) pada tahun 1990, ia dipercaya menjadi Anggota Dewan Pakar ICMI Pusat (1990-1995) dan Wakil Ketua Dewan Penasihat ICMI Pusat (1995-2000).

Begitupun ketika Indonesia menjadi Ketua Gerakan Non Blok (GNB) (1992-1995), ia juga ditunjuk sebagai Duta besar Keliling RI untuk Wilayah Afrika.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved