Bursa Calon Kapolri

Siapa Saja Penolak Komjen Listyo Sigit Jadi Kapolri? Pengamat Sebut Salah Satunya Teroris Ali Kalora

Pengamat intelejen Ridlwan Habib memprediksi siapa saja kelompok penolak Komjen Listyo Sigit jadi Kapolri. Salah satunya kelompok teroris Ali Kalora

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Komjen Listyo Sigit Prabowo yang jadi calon tunggal Kapolri. Pengamat prediksi beberapa kelompok penolak salah satunya Ali Kalora Cs. 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.co.id - Pengamat intelejen yang juga Direktur The Indonesia Intelligence Institute, Ridlwan Habib memprediksi siapa saja kelompok penolak Komjen Listyo Sigit Prabowo menjadi Kapolri.

Menurut Ridlwan, salah satunya adalah kelompok teroris Ali Kalora dari Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Ali Kalora Cs merupakan salah satu tantangan besar Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon Kapolri.

Komjen Listyo Sigit Prabowo yang diprediksi IPW akan Didorong Jadi Wakil Kapolri (Wakapolri). Profil dan biodatanya bisa dilihat di artikel ini
Komjen Listyo Sigit Prabowo yang diprediksi IPW akan Didorong Jadi Wakil Kapolri (Wakapolri). Profil dan biodatanya bisa dilihat di artikel ini (YouTube Berita Satu)

Baca juga: Penolak Komjen Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri: Gerakkan Pendemo Bayaran, Main SARA hingga Teroris

Baca juga: Sosok Komjen Gatot Eddy Pramono yang Legawa Dilangkahi Junior dan Gagal Kapolri, Biodatanya

Sekadar informasi, kelompok teroris Ali Kalora yang tersisa 11 orang sampai saat ini masih buron.

Polri bahkan berencana memperpanjang masa tugas Satga Tinombala sampai tahun 2021, sampai Ali Kalora Cs ditumpas habis.

Berikut beberapa kelompok penolak Komjen Listyo Sigit Prabowo menjadi Kapolri menurut Ridlwan Habib.

Dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Ada Tiga Kelompok Penolak Calon Kapolri Listyo Sigit, Terakhir Paling Berbahaya'

1. Kelompok yang cemas dengan rekam jejak Komjen Listyo Sigit

"Ciri kelompok penolak itu ada tiga, terlihat dari karakter tokoh maupun aksi mereka, " ujar Ridlwan di Jakarta, Sabtu (16/1/2021).

Ia memaparkan, kelompok pertama adalah mereka yang cemas dengan rekan jejak bersih Komjen Listyo Sigit.

"Ada yang khawatir kalau pak Sigit jadi Kapolri, karena selama ini track recordnya lurus dan tanpa kompromi, " ujarnya.

Kelompok pertama ini cemas jika Kapolri baru melakukan penegakan hukum secara tegas dan tidak pandang bulu.

"Kelompok pertama ini diduga menggerakkan demonstran bayaran untuk mempengaruhi opini masyarakat, " kata Ridlwan.

2. Kelompok intoleran yang bermain SARA

Kelompok kedua adalah kelompok intoleran yang memainkan narasi SARA (suku, agama, ras dan antargolongan).

"Padahal walaupun Pak Sigit nonmuslim, beliau sangat dekat dengan tokoh tokoh Islam maupun agama lainnya," kata Ridlwan.

Kelompok intoleran yang bermain SARA ini menurut Ridlwan berupaya mempengaruhi opini di media sosial.

"Mereka memakai akun anonim di twitter dan Facebook.

Tapi tetap bisa dilacak oleh CCIC Mabes Polri, " ujar alumni S2 Kajian Stratejik Intelijen itu.

3. Kelompok teroris

Kelompok ketiga yang anti terhadap pencalonan Komjen Listyo Sigit adalah kelompok terorisme yang selama ini berfatwa bahwa polisi halal dibunuh.

"Kelompok ketiga ini terdiri dari JI, JAD dan faksi faksi pro ISIS seperti MIT, mereka menghalalkan darah polisi karena dianggap thaghut, " ujarnya.

Menurut Ridlwan, kelompok ketiga yang paling berbahaya.

"Mereka tersebar di seluruh Indonesia dan terutama menyasar markas kepolisian maupun petugas di lapangan.

Polri harus waspada," katanya.

Ali Kalora Cs disebut sudah terdesak karena kehabisan bekal. Berikut update Ali Kalora Cs.
Ali Kalora Cs disebut sudah terdesak karena kehabisan bekal. Berikut update Ali Kalora Cs. (dok. polri)

Baca juga: Tanda Sayang Jenderal Andika Perkasa untuk Kuli Bangunan Sandi Rihata, Hetty: Sedikit Bantu Keluarga

Baca juga: 4 FAKTA Terbaru Budi Said Crazy Rich Surabaya Kehilangan Emas 1,1 Ton, PT Antam Ganti Rugi Rp 814 M

Reaksi para senior di Polri

Sementara itu, dukungan pun berdatangan dari para senior Komjen Listyo Sigit Prabowo di Polri.

Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal (Pol) Gatot Eddy Pramono menyatakan dukungan terhadap keputusan Presiden Joko Widodo menunjuk Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri.

“Saya mendukung penuh Pak Sigit dalam mewujudkan Polri yang Promoter (profesional, modern dan tepercaya),” kata Gatot dalam keterangannya, Jumat (15/1/2021).

Seperti dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Calon Kapolri Pilihan Jokowi Terbilang Junior, Bagaimana Reaksi Para Senior Komjen Listyo di Polri?'

Menurut Gatot, dirinya akan bersama-sama dengan bawah Kapolri baru mendorong, membawa institusi Polri terus berbenah uuntuk menghadapai tantangan ke depan yang semakin berat.

Selain itu, Polri akan terus berupaya menempuh berbagai langkah agar bisa mewujudkan apa yang menjadi harapan masyarakat.

“Saya tetap Bhayangkara yang Satya Prabu (Bhayangkara yang setia kepada negara dan pimpinan).

Kami akan bersama-sama membangun institusi untuk melanjutkan darma bakti kepada negara," jelasnya.

Penunjukan tersebut tentu menuai pro dan kontra, terlebih Komjen Listyo "melangkahi" para seniornya dari berbagai angkatan kelulusan Akpol.

Mabes Polri juga ikut menanggapi nama Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo yang telah diajukan sebagai calon tunggal kapolri.

Menurut Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono, Komjen Listyo merupakan yang terbaik karena prestasinya.

"Pak Listyo Sigit dianggap yang terbaik karena prestasinya selama ini," ungkap Argo.

Menurutnya, Listyo memberikan kontribusi terhadap kemajuan institusi Polri dalam berbagai penugasan.

Argo pun mengungkapkan harapan bagi Polri ke depannya. "Mudah-mudahan Polri akan lebih baik di bawah kendali Pak Sigit," ucapnya.

Biodata Komjen Listyo Sigit Prabowo

Menurut profil dan biodata Komjen Listyo Sigit Prabowo di Wikipedia, perwira tinggi Polri ini lahir di Ambon, Maluku pada tanggal 5 Mei 1969.

Saat ini, dia menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal ( Kabareskrim) Polri sejak tanggal 6 Desember 2019.

Listyo tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting, salah satunya adalah pernah menjadi ajudan Presiden Jokowi.

Ia kemudian menjabat Kepala Kepolisian Daerah Banten, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri dan terakhir sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri.

Listyo merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991.

Ia juga lulusan S-2 di Universitas Indonesia. Listyo membuat tesis tentang penanganan konflik etnis di Kalijodo.

Listyo pernah beberapa kali menduduki jabatan penting di daerah Jawa Tengah.

Tercatat, Listyo pernah menjadi Kapolres Pati.

Kemudian, dia menduduki posisi Wakapoltabes Semarang, dan pernah menjadi Kapolres Solo.

Pada tahun 2012, Listyo dipindahtugaskan ke Jakarta untuk menjabat sebagai Asubdit II Dit Tipdum Bareskrim Polri.

Sejak bulan Mei 2013, dirinya bertugas di Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara.

Jabatan kepolisian:

- Kepala Bagian Pengendalian Personel Biro Personel Polda Metro Jaya
- Kepala Kepolisian Resor Pati (2009)
- Kepala Kepolisian Resor Sukoharjo (2010)
- Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Semarang
- Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta (2011)
- Kasubdit II Dittipidum Bareskrim Polri (2012)
- Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara (2013)
- Ajudan Presiden RI (2014)
- Kepala Kepolisian Daerah Banten (2016)
- Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri (2018)
- Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (2019)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved