Jawab Tudingan Jokowi Cuma Disuntik Vitamin C Bukan Vaksin Sinovac, Prof Muthalib: Itu Pedih Sekali
Akhirnya terjawab tudingan Presiden Jokowi hanya disuntik vitamin C saat proses vaksinasi di Istana Negara, Rabu (13/1/2020).
SURYA.co.id | JAKARTA - Akhirnya terjawab tudingan Presiden Jokowi hanya disuntik vitamin C saat proses vaksinasi di Istana Negara, Rabu (13/1/2020).
Wakil Ketua Dokter Kepresiden yang bertugas menyuntik Presiden Jokowi, Prof Abdul Muthalib mengakui banyak menerima pesan WhatsApp yang meragukan vaksin Sinovac yang disuntikkan ke presiden.
"Saya bersaksi disini, bahwa vaksin itu asli," kata Prof Abdul Muthalib dalam acara Mata Najwa yang tayang, Rabu (13/1/2021) malam.
Baca juga: Biodata Irjen Untung Suharsono Radjab Mantan Kapolda Jatim yang Meninggal, Karier Moncer di Surabaya
Baca juga: Prestasi Komjen Listyo Sigit Diatas Rata-rata Menurut Wakil Ketua DPR, Ini Rekam Jejaknya dari Solo
Abdul Muthalib yang menjadi dokter kepresidenan sejak tahun 2014 ini menjelaskan, sebelum dibuka, boks vaksin Sinovac lebih dulu ditunjukkan ke kamera yang menyiarkan langsung acara itu, bahkan di close up saat dipegang perawat yang membantunya.
Sementara alat suntik yang dipakai, dia menggunakan spet 1/2 cc khusus vaksin.
"Bukan vitamin C. Karena kalau vitamin C disuntikkan intramuskuler di otot, itu pedih sekali. Mungkin bapak presiden akan teriak
Tetapi ini sama sekali tidak terasa sakitnya," kata Abdul Mutholib.
Sementara saat disinggung tangannya yang gemeteran, Prof Mutholib mengaku belum pernah menyuntik Presiden Jokowi, meski dia sudah bertugas sebagai dokter kepresidenan sejak 2014.
"Karena belum pernah menyuntik presiden. Permulaan masih gemetar.
Sekarang saja masih gemetar karena diwawancara Najwam" canda Abdul Mutholib.
Diakui Mutholib, rasa gemetar itu disebabkan prosesi penyuntikan presiden itu disiarkan live atau langsung ke publik.
"Katanya live, ini presiden RI yang saya suntik. Tentunya ada rasa, sebagai dokter saya menyuntik bapak presiden saya sendiri," ungkapnya.
Beruntung, kata Mutholib, respons presiden saat itu sangat tenang sehingga bisa berjalan lancar.
Di bagian lain, Menteri BUMN Erick Thohir juga mengklarifikasi kabar bohong tentang vaksin yang disuntikkan ke Jokowi.
Dia juga membantah yang disuntikkan ke Jokowi cuma vitamin C.
"Saya rasa tidak lah
Tidak mungkin kami disini dengan tugas yang sangat berat, dengan trasparansi dari awal, masak hanya sebuh sandiwara.
Ini bukan sinetron, ini yang harus kita lakukan untuk mengurangi penularan," katanya.
Efek setelah 2 jam disuntik vaksin
Dua jam setelah disuntik vaksin Sinovac, Presiden Jokowi mulai merasakan efeknya.
Efek itu berbeda dengan ketika Presiden disuntik oleh dokter kepresidenan, Prof Dr Abdul Muthalib, yang tidak merasakan apa-apa.
Menurut Presiden, vaksin tersebut dirasakan setelah dua jam kemudian. Badan Presiden Jokowi merasakan pegal.
Dalam sebuah video yang diunggah Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (13/1/2021), Presiden Jokowi mengungkapkan efek dari vaksin Sinovac tersebut.
"Ndak apa-apa waktu suntik ya. Tapi setelah dua jam agak pegal dikit. Agak pegal dikit," kata Jokowi.
Jokowi kemudian mengenang kapan terakhir dirinya disuntik.
Ia tidak ingat persis kapan waktunya.
Hanya saja, ia ingat suatu saat ketika akan pergi menunaikan ibadah haji, ia disuntik vaksin untuk meningitis dan flu.
"Sudah lama ya. Saya sudah lupa. Tapi mungkin pas mau haji itu ada suntik untuk meningitis dan flu," jelasnya.
Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada Jokowi pun disiarkan langsung dari Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (13/1/2021).
Proses vaksinasi Covid-19 Jokowi pun berjalan lancar.
Jokowi berpesan kepada seluruh elemen masyarakat agar bersedia untuk divaksinasi.
Presiden menyebut, vaksinasi merupakan bagian dari upaya pemerintah melawan pandemi.
"Mengenai waktunya kapan, ini kan semunya harus bersabar. Karena kan diatur secara bertahap, dilakukan secara bertahap. Tapi yang pasti vaksin ini gratis," katanya.
"Dan ingat walaupun sudah divaksin nantinya kita tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Yang paling penting itu," jelasnya
Sebelumnya, Jokowi juga membagikan cerita ketika dirinya hendak disuntik vaksin Covod-19 melalui akun Instagram-nya @jokowi.
"Alhamdulillah, saya baru saja menerima suntikan vaksin Sinovac. Vaksin ini baru disuntikkan setelah BPOM mengeluarkan izin penggunaan darurat," katanya.
"Hasil evaluasi BPOM menunjukkan, Sinovac memiliki efikasi sebesar 65,3 persen, lebih tinggi dari standar WHO yaitu 50 persen," tambahnya.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia juga telah menyatakan, vaksin Sinovac halal untuk digunakan.
Jokowi menyebut telah memerintahkan agar vaksinasi Covid-19 segera mulai dilaksanakan di seluruh tanah air.
"Tekanan darah saya diukur, 130/67 mmHg. Normal. Lalu saya ditanya: pernah terkonfirmasi positif Covid-19, pernah batuk atau pilek beberapa hari terakhir, pernah mengidap penyakit jantung, atau penyakit lain seperti ginjal? Dan lain-lain. Semua saya jawab tidak," cerita Jokowi.
"Lalu, lengan baju kiri saya disingkapkan. Dan vaksin pun disuntikkan," tambah Jokowi.
Jokowi pun menyebut bahwa vaksinasi yang dilakukannya pada pukul 09.42 WIB, memulai ikhtiar besar sebagai warga negara Indonesia.
Yaitu untuk terbebas dari pandemi ini dengan menerima vaksin Covid-19.
"Vaksin Covid-19 inilah yang lama kita tunggu-tunggu dan baru disuntikkan setelah BPOM mengeluarkan izin penggunaan darurat, dan Majelis Ulama Indonesia menyatakan suci dan halal untuk digunakan," katanya.
"Saya berharap vaksinasi Covid-19 yang tahapannya sudah dimulai hari ini berjalan dengan lancar," tambahnya.
Tangan Dokter Gemetar

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya selesai menjalani vaksinasi Covid-19 di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (13/1/2021).
Pelaksanaan vaksinasi Covid- 19 Presiden Jokowi tersebut disiarkan langsung melalui channel Youtube Sekretariat Presiden.
Namun, tampak dalam siaran langsung tersebut, dokter gemetar saat menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada Presiden Jokowi.
Penglihatan Wartakotalive.com, dalam video tersebut terdapat dua dokter.
Namun, sebelum menjalani vaksinasi, Jokowi harus melalui meja pendaftaran dan verifikasi dan meja pemeriksaan kesehtan dan fisik sederhana terlebih dahulu.
Kemudian Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan pendek duduk di kursi.
Terdapat dua dokter di tempat vaksinasi Jokowi.
Satu dokter menyiapkan vaksin melalui alat suntik.
Kemudian dokter lainnya mengenakan sarung tangan menyuntikkan vaksin ke lengan kiri Jokowi.
Tapi terlihat saat dokter menyuntikkan vaksin tersebut tangannya gemetar.
Meskipun vaksinasi dilakukan dengan lancar.
Hal itu pun sempat dikonformasi oleh Dr Reisa Broto Asmoro kepada Prof Dr Abdul Muthalib yang dipanggil Prof tersebut usai melakukan vaksinasi.
"Prof perasaan dulu, tadi banyak yang komentar, bisa ceritakan bagaiaman tadi prosesnya Prof?" kata Dr Reisa.
"Tadi vaksinnya tetap Sinovac, saya gosok alkohol seperti prosedur biasa, dan saya suntikkan. Saya tanyakan (ke Presiden Jokowi) tidak ada, tidak ada rasa sakit, tanpa rasa sakit, katanya," cerita Prof Dr Abdul Muthalib.
Lalu Dr Reisa pun mempertanyakan proses penyuntikan vaksin oleh dokter tersebut yang terlihat gemetar.
"Prof tadi ada yang bertanya perwakilan yang menyaksikan katanya tadi kenapa gemetaran prof, apa deg-degan?Prof?" tanya Dr Reisa.
"Menyuntik orang pertama di Indonesia tentunya ada rasa juga. Tetapi tidak menjadi masalah saya untuk menyuntikkannya. Pertamanya saja gemetaran tapi tidak ada masalah. Bahkan tidak ada pendarahan sama sekali," kata Prof Dr Abdul Muthalib.