Kisah Pilu Pria yang Ingin Ajak Liburan Istri dan 3 Anaknya, Korban Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182

Rencana Yaman Zai, pria asal Nias yang ingin mengajak berlibur istri dan 3 anaknya ke Pontianak, pupus bersama jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Editor: Cak Sur
Istimewa
Penemuan puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di wilayah Kepulauan Seribu. Pesawat rute Jakarta - Pontianak tersebut hilang kontak pada Sabtu (19/1/2021) sore. 

SURYA.CO.ID, PONTIANAK - Rencana Yaman Zai, pria asal Nias yang ingin mengajak berlibur istri dan 3 anaknya ke Pontianak, berakhir bencana. Keinginannya untuk membahagiakan istri dan anak-anaknya itu pupus sudah. keempat keluarganya terenggut bersama jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021).

Yaman Zai mengaku kehilangan kontak istri dan tiga anaknya seiring dengan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.

Yaman Zai yang sudah satu tahun tinggal di Pontianak ini terus menangis histeris setibanya di Bandara Internasional Supadio, Pontianak.

Pria di Pontianak ini menangis histeris, istri dan ketiga anaknya jadi penumpang Sriwijaya SJ 182 yang dikabarkan jatuh di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Sabtu (9/1/2021).
Pria di Pontianak ini menangis histeris, istri dan ketiga anaknya jadi penumpang Sriwijaya SJ 182 yang dikabarkan jatuh di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Sabtu (9/1/2021). (Kolase/TRIBUNPONTIANAK/FERRYANTO)

Ia mengungkapkan, istri dan ketiga anaknya merupakan penumpang di pesawat yang lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno Hatta.

"Istri saya, lalu tiga anak saya jadi penumpang. Saya itu bekerja setahun lebih di sini, mereka mau ke sini mau liburan," ungkapnya sembari menangis.

Bahkan, di katakannya, turut pula anaknya yang baru lahir beberapa bulan lalu pun ikut menjadi penumpang di pesawat yang belum di ketahui keberadaannya ini.

"Tadi terakhir kontak saya setengah 2 siang tadi, mereka sudah di bandara, makanya saya tunggu-tunggu, palingkan biasa satu jam sudah sampai, tapi ditunggu tidak datang, di telpon tidak aktif," katanya Yaman Zai sembari menangis.

Sementara, sejumlah keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 menangis histeris di Bandara Internasional Supadio, saat mengetahui pesawat yang ditumpangi keluarga mereka hilang kontak.

Selamat dari Maut Gara-gara Surat Tes Swab Belum Jadi

Seorang calon penumpang Sriwijaya Air SJ 182 selamat dari maut kecelakaan pesawat tersebut setelah batal ikut terbang.

Dia adalah Rachmawati, warga Mempawah, Kalimanta Barat, yang batal terbang ke Pontianak pada Sabtu (9/1/2021), karena surat keterangan PCR Swab-nya belum jadi maka ia batal menumpang pesawat tersebut.

Rachmawati yang juga qoriah internasional asal Kalbar itu selamat karena tak jadi terbang.

"Sebenarnya saya akan berangkat menggunakan pesawat tersebut, tetapi karena menunggu hasil PCR swab yang baru hari ini keluar, jadi batal ikut pesawat itu," kata Rachmawati yang bertugas di Kemenag RI, Sabtu (9/1/2021).

Dikatakannya, ia sudah menghubungi pihak travel untuk pesan tiket beberapa hari sebelumnya. Tapi karena ke Pontianak harus pakai PCR swab maka harus menunggu sampai hasil keluar.

Mantan Qoriah Internasional era tahun 1985-1986 menjelaskan, hasil swab baru di ketahui hasilnya pada Sabtu siang.

Sehingga keberangkatan pulang ke Pontianak menggunakan Pesawat Sriwijaya jadwal hari Sabtu dibatalkan.

"Karena PCR swab baru keluar tadi, akhirnya saya jadinya berangkat besok (Minggu) menggunakan pesawat Air Asia," ujar Rachamati.

Rachmawati bersyukur masih diberi umur panjang karena batal berangkat ikut pesawat naas itu.

"Tadi banyak yang telepon juga, anak dan saudara yang di Mempawah dan Sambas, karena beredarnya nama penumpang yang tertera ada nama saya dan pihak keluarga juga sebenarnya sudah tahu kalau saya rencana pulang hari ini," katanya.

Rachmawati pun turut mendoakan semoga almarhum dan almarhumah yang jadi korban kecelakaan pesawat semoga husnul khatimah.

Pesawat rute Jakarta - Pontianak dikabarkan hilang kontak pada Sabtu 9 Januari 2021. Pesawat jenis Boeing 737-524 type classic ini diduga jatuh di sekitar Kepulauan Seribu.

Dari data yang ada, awak kabin yang bertugas di pesawat tersebut yakni SFA Dhika, FA Okky Bisma, FA Mia Tresetyani dan FA Gita Lestari.

Sementara yang pilot pesawat adalah Capt Afwan dan FO Diego Mamahit.

Sementara Juru Bicara Kementerian Perhubungan RI, Adita mengonfirmasi bahwa pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak hilang kontak pada Sabtu 9 Januari 2021.

"Informasi saat ini, ada lost contact Sriwijaya Air rute Jakarta - Pontianak SJ 182, ada kontak 14.40 WIB. Terakhir ada di atas perairan Pulau Seribu," ujar Adita.

Bupati Kepulauan Seribu, Djunaedi mengatakan pesawat Sriwijaya SJ 182 jatuh di sekitar Pulau Laki.

"Betul (di Pulau Laki)," ujar Djunaedi seperti dilansir Kompas.com, Sabtu 9 Januari 2021.

Djunaedi menyatakan bahwa ia menerima informasi tersebut dari pihak kelurahan setempat.

Baca juga: Istri dan Tiga Anaknya Jadi Penumpang Sriwijaya Air SJ 182, Pria di Pontianak Ini Menangis Histeris

Dari pihak kelurahan ia menerima informasi bahwa seorang nelayan bubu sempat melihat ledakan api dari peristiwa tersebut, kemudian meminta tolong kepada warga sekitar

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Tunggu Hasil Swab PCR, Mantan Qoriah Internasional Kalbar Selamat dari Tragedi Sriwijaya Air SJ182. (TribunPontianak)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved