Daftar Kekayaan Irjen Fadil Imran yang Dijagokan Jadi Kapolri dan Diprediksi Segera Naik Pangkat
Inilah daftar kekayaan Irjen Fadil Imran yang Dijagokan Jadi Kapolri dan Diprediksi Segera Naik Pangkat oleh Komisi III DPR RI. Beserta biodatanya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Inilah daftar kekayaan Irjen Fadil Imran yang dijagokan menjadi Kapolri dan diprediksi segera naik pangkat oleh Anggota Komisi III DPR RI, Supriansa Mannahawu.
Selain daftar kekayaan, profil dan biodata Irjen Fadil Imran juga ada di artikel ini.
Diketahui, anggota Komisi III DPR RI Supriansa Mannahawu mengatakan banyak jenderal polisi yang sedang bersinar dan mampu menduduki posisi Kapolri.
Baca juga: Irjen Fadil Imran Dijagokan Jadi Kapolri & akan Naik Pangkat Menurut Komisi III DPR, Ini Biodatanya
Baca juga: Berani Tangkap Rizieq Shihab, Irjen Fadil Imran Berpeluang Jadi Kapolri Gantikan Jenderal Idham Aziz
Mereka ada di level bintang dua dan berpeluang segera naik pangkat ke bintang tiga.
Supriansa menyebut salah satunya adalah Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.
Melansir dari dari Kompas TV dalam artikel 'Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran Punya Kekayaan Rp 4,25 Miliar, Ada Tanah di Bekasi dan Lampung', terungkap daftar kekayaan yang dimiliki Irjen Fadil Imran.
Berdasarkan catatan pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Irjen Fadil Imran tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp 4,25 miliar.
"Tanggal penyampaian/jenis laporan - Tahun 26 November 2020/khusus - awal menjabat," demikian bunyi LHKPN milik Irjen Fadil Imran yang diakses melalui laman elhkpn.kpk.go.id.
Dari laporan tersebut, harta kekayaan yang dimiliki Irjen Fadil Imran terbagi dalam enam jenis.
Pertama, harta tanah dan bangunan. Irjen Fadil Imran tercatat memiliki tanah seluas 688 m2 di Bekasi, Jawa Barat senilai Rp 1,37 miliar. Lalu, tanah di Bandar Lampung seluas 1080 m2 senilai Rp 1,08 miliar.
Harta jenis kedua merupakan transportasi dan mesin. Irjen Fadil Imran tercatat memiliki mobil Toyota Innova Venturer tahun 2019 seharga Rp 300 juta.
Dalam catatan itu, Fadil tak memiliki harta bergerak lainnya dan surat berharga.
Sedangkan untuk harta kas dan setara kas, Irjen Fadil tercatat memilikinya sebesar Rp 1,49 miliar.
Mantan Kapolda Jawa Timur ini tercatat tak memiliki utang.
Dengan demikian, jika ditotal maka seluruh harta kekayaan milik Irjen Fadil Imran mencapai Rp 4.250.777.533.
Irjen Fadil Imran merupakan alumni Akademi Polisi (Akpol) 1991.
Ia juga berpengalaman membidangi reserse.
M Fadil Imran dilahirkan di makassar, Sulawesi Selatan pada tanggal 14 Agustus 1968.
Dia memiliki rekam jejak menduduki beberapa jabatan penting di Polri.
Mulai dari Polres KP3 Tanjung Priok, Polres Kepulauan Riau, Polres Metro Jakarta, Polda Metro, hingga Mabes Polri.
Pada tahun 2008, Fadil Imran pernah menjabat sebagai Kasat III Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Pada tahun yang sama, ia kemudian menjabat sebagai Kapolres KP3 Tanjung Priok.
Baca juga: Biodata Mayjen TNI Ignatius Yogo yang Dipercaya Jenderal Andika Perkasa Jabat Pangdam Cenderawasih
Baca juga: Janji Jenderal Andika Perkasa kepada Prajuritnya yang Bertugas di Papua, KASAD: Laporkan ke Saya
Setahun kemudian, tepatnya pada tahun 2009, ia menjabat Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya.
Setelah tiga tahun menjabat, pada tahun 2011, Imran dimutasi untuk menduduki jabatan Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri.
Masih pada tahun yang sama, ia kemudian menduduki jabatan Direktur Ditreskrimum Polda Kepri.
Lalu, dua tahun kemudian, pada tahun 2013, ia menjabat sebagai Kapolres Metro Jakbar.
Dua tahun kemudian, pada 2015, ia dipindah untuk menduduki jabatan Analis Kebijakan Madya (Anjak Madya) Bidang Pidum Bareskrim Polri.

Setahun kemudian, pada tahun 2016, ia menjabat sebagai Direktur Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Imran berhasil membongkar kasus pembajakan film Warkop DKI Reborn, dan berhasil membekuk satu orang pelaku, berjenis kelamin wanita berinisial P (31).
Masih pada tahun yang sama, ia bergeser untuk menjabat sebagai Wakil Dirtipideksus Bareskrim Polri.
Setahun kemudian, ia menjabat sebagai Dirtipid Siber Bareskrim Polri (2017) dan berhasil membongkar kasus besar yang berkaitan dengan organisasi siber terorganisir Muslim Cyber Army (MCA) pada Februari 2018 silam.
Dan pada tahun 2019, Imran menjabat sebagai Staf Ahli Sosial Budaya (Sahli Sosbud) Kapolri Jendral Idham Aziz hingga tahun 2020, sebelum akhirnya dimutasi menjadi Kapolda Jatim.
Jenderal Idham Azis ajukan permohonan pengganti
Mabes Polri, Rabu (6/1/2021) pagi ini, membenarkan Jenderal Idham Azis ajukan permohonan pengganti dirinya sebagai Kapolri, kepada Presiden Joko Widodo, Senin 4 Januari 2021.
Sudah terkonfirmasi, Idham Aziz mengajukan permohonan pengganti dirinya sebagai Kapolri, awal pekan ini.
"Benar, Kapolri Jenderal Idham Azis menyatakan bahwa dirinya telah mengajukan surat permohonan penunjukan penggantinya kepada Presiden Joko Widodo," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Argo Yuwono, Rabu (6/1/2021).
Pernyataan permohonan pengganti Kapolri dikatakan Idham Aziz dalam acara sertijab Kepala BNN dan
Kapolda Banten di Mabes Polri, Selasa 5 Januari 2021.
Baca juga: Sosok Letda Dipa Dipura Anak Miing Bagito yang Jadi Prajurit Kopassus, ini Momen Saat Pembaretannya
Menurut Irjen Argo Yuwono menjelaskan, surat permohonan permohonan penunjukan pengganti Kapolri diberikan kepada Presiden Joko Widodo melalui Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.
"Surat tersebut sudah diserahkan kepada Mensesneg Pratikno, kemarin," ujar Irjen Argo Yuwono.
Peluang 3 Komjen jadi Kapolri
Anggota Komisi III DPR RI Supriansa Mannahawu yang akan ikut menguji calon Kapolri Pengganti Jenderal Idham Azis pun belum tahu.
Politisi sekampung Jenderal Idham Azis itu mengaku tidak punya calon Kapolri.
Jangankan punya calon Kapolri, mengetahui calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis yang akan dikirim ke Komisi III DPR RI saja belum dia tahu.
“Tidak ada calonku. Yang ada calonnya hanya Bapak Presiden Jokowi dan Allah SWT yang tahu,” ujar Supriansa Mannahawu.
Ketika ditanya siapa bursa calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis, Supriansa Mannahawu menyebut, antara lain, tiga nama jenderal polisi.
“Memang ada beberapa nama jenderal polisi berbintang tiga yang dipandang layak untuk posisi itu (Kapolri, pengganti Jenderal Idham Azis) seperti Komjen Gatot Eddy Pramono, Komjen Boy Rafli Amar, Komjen Listyo Sigit Prabowo, dan lain-lain,” jelas Supriansa Mannahawu.
Politisi asal Soppeng, Sulawesi Selatan, itu mengingatkan bahwa Pengganti Jenderal Idham Azis adalah merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.
“Seperti biasanya, Presiden akan mengirim satu nama calon Kapolri, calon Pengganti Jenderal Idham Azis, ke DPR untuk menjalani fit and proper test di Komisi III.
Sesuai undang-undang, presiden akan mempertimbangkan usulan dari Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) atau Kompolnas,” jelas Supriansa Mannahawu.
Saat menguji Jendral Idham Azis, Oktober 2019, Supriansa Mannahawu mengaku satu kampung dengan Jenderal Idham Azis dan sama-sama berdarah Bugis.
Makanya, ketika itu, Supriansa Mannahawu memberi pesan khusus kepada Jenderal Idham Azis dengan menggunakan Bahasa Bugis.
Meski demikian, Supriansa Mannahawu mengaku tidak punya wewenang untuk menentukan pengganti Jenderal Idham Azis.
“Presiden tetap yang menentukan, karena itu adalah hak prerogatif seorang presiden. Jadi siapapun yang diusulkan jadi Pengganti Jenderal Idham Azis itu hak presiden,” tegas Supariansa Mannahawu.(*)