Berita Entertainment

Di Balik Kecelakaan yang Menewaskan Chacha Sherly Eks Trio Macan, JDDC Ungkap Fakta-fakta Penting

Di balik kecelakaan yang menewaskan Chacha Sherly eks Trio Macan, Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) beber fakta-fakta penting. Apa itu?

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Kolase instagram dan Kompas.com
Kecelakaan di Jalan Tol Semarang-Solo (kiri) dan Chacha Sherly (kanan). JDDC beber fakta di balik kecelakaan yang menewaskan Chacha Sherly 

“Karena bosan, ketika ada mobil di depan ngerem tiba-tiba dia tidak bisa mengantisipasi dengan maksimal.

Maka dari itu, penting untuk tidak memaksakan berkendara lebih dari dua jam,” ujar Jusri saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/1/2021).

3. Antisipasi juga bahaya dari belakang

Kemudian, Jusri melanjutkan, bila menemukan kecelakaan di jalan secara mendadak, pengemudi jangan hanya mengantisipasi bahaya di depan, tetapi juga di belakang.

“Jangan langsung mengerem karena belum tentu pengemudi kendaraan di belakang mampu melakukan hal serupa.

Ada baiknya pengemudi melihat dulu kondisi di belakang sebelum melakukan tindakan.

Sehingga, bisa saja keputusan mengerem tidak jadi dan keputusan yang lebih baik adalah menghindar karena adanya ancaman dari belakang,” katanya.

4. Ingat jarak aman berkendara

Jusri kembali menegaskan, pengemudi sebaiknya selalu mengingat jarak aman ketika berkendara jarak aman antar-kendaraan baik di depan maupun di belakang adalah 3 detik.

Cara ini bisa dilakukan dengan mengikuti kendaraan yang searah dan pastikan kecepatan kendaraan kita sama dengan kendaraan yang ada di depan.

“Cari obyek statis untuk tolok ukur yang ada di kiri atau kanan jalan, bisa berupa pohon, jembatan, atau patokan kilometer jika sedang berada di jalan tol,” ujar Jusri.

Setelah menentukan tolok ukur dan kendaraan di depan sudah melewati batas tersebut, perhitungan mulai dilakukan.

Perhitungan dilakukan dengan cara menyebut satu per satu, satu per dua, satu per tiga, sampai kendaraan kita tepat melewati tolok ukur tersebut.

“Ketika hasil hitungan jarak dengan obyek statis yang sudah ditentukan sesuai, berarti kendaraan sudah berada di jarak aman,” kata Jusri.

Jusri menjelaskan, penyebutan detik sengaja dibuat dengan sedemikian rupa agar hasil yang didapatkan lebih akurat.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved