Ini Aktivitas Gubernur Khofifah sebelum Dinyatakan Positif Covid-19

Sebelum resmi dinyatakan positif Covid-19, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa sempat menghadiri sejumlah acara kedinasan.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
Istimewa
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa ketika menghadiri acara doa bersama di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (31/12/2020) sore. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dinyatakan positif Covid-19 pada Sabtu (2/1/2020).

Sebelum resmi mendapatkan kepastian tersebut, Khofifah diketahui sempat menghadiri sejumlah acara kedinasan.

Di antaranya menghadiri acara doa bersama di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (31/12/2020) sore lalu. Acara ini bertema Doa Bersama Akhir Tahun 2020 dan Menyongsong Jatim Bangkit 2021.

Sejumlah pejabat di lingkungan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jatim terlihat hadir. Di antaranya, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto hingga Wakil Ketua DPRD Jatim Anwar Sadad.

Acara yang juga disiarkan secara daring ini pun sempat diunggah di sejumlah akun media sosial para pejabat yang hadir, termasuk akun media sosial Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak. Sejumlah kepala dinas juga disebut hadir dalam acara ini.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Jatim, Benny Sampirwanto memastikan bahwa acara tersebut telah menerapkan protokol kesehatan ketat.

"Standar yang digunakan Pemrov kami pastikan telah memenuhi SOP (Standar Operasional Prosedur) Prokes," kata Benny kepada SURYA.CO.ID, Sabtu (2/1/2020).

Selain penggunaan masker selama acara berlangsung, juga tak ada kontak fisik antar peserta pertemuan.
"Jaga jarak sudah pasti kami lakukan selama acara. Tak ada sentuhan selama kegiatan," katanya.

Ruangan juga disterilisasi sebelum dan sesudah acara.

"Kami juga memastikan sirkulasi udara dengan membuka ruangan acara," ungkap Benny.

Sekalipun demikian, Benny menyebut, pemrov bersama Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Jawa Timur tetap akan melakukan upaya tracing dengan melakukan tes kesehatan.

"Kami akan menunggu arahan Sekda terkait tracing tersebut," katanya.

Bukan hanya kali ini saja, sejumlah OPD juga telah melakukan sejumlah upaya tracing tiap ada pegawai yang telah terpapar Covid-19. Mulai dari pelaksanaan swab test hingga isolasi mandiri.

Hingga saat ini, di Jawa Timur sebanyak 65 ASN Pemprov Jatim meninggal akibat terpapar virus Corona selama pandemi. Angka tertinggi di Oktober, hingga Desember.

Sedangkan tenaga kesehatan (Nakes) di Jatim yang gugur terpapar Covid-19 pun jumlahnya tak sedikit. Jumlahnya mencapai 61 orang nakes meninggal karena Covid-19 di Jatim.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved