Travel

Akhir Tahun 2020, Jumlah Tamu yang Menginap di Java Paragon Hotel & Residences Surabaya Meningkat

Peningkatan tersebut disebabkan mulai tumbuhnya rasa kepercayaan terhadap pihak penyedia layanan menginap di hotel

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa
Java Paragon Hotel & Residences Surabaya menerapkan protokol kesehatan selama melayani tamu yang hendak menginap. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Di penghujung tahun 2020, okupansi Java Paragon Hotel & Residences Surabaya mengalami peningkatan hingga 60 persen.

Persentase kenaikan itu terjadi sejak awal Desember hingga tanggal 31 Desember 2020.

Marketing Communications Java Paragon Hotel & Residences Surabaya, Pinky Monica mengakui, meski kenaikannya tak signifikan, namun angka tersebut sebagai titik balik yang menggembirakan, dibanding persentase okupansi November yang berkutat kisaran 30-40 persen.

Atau pada pertengahan tahun, saat Covid-19 mulai ditetapkan sebagai kedaruratan nasional, kkupansi kunjungan menginap, kisaran 10 persen.

"Cukup bagus daripada awal pandemi. Itu kami cuma belasan persen," jelasnya, Jumat (1/12/2020).

Menurut Monica, peningkatan tersebut disebabkan mulai tumbuhnya rasa kepercayaan terhadap pihak penyedia layanan menginap di hotel, yang dianggap bisa menjamin terpenuhinya mekanisme protokol kesehatan (prokes).

Tak cuma itu, pihaknya juga tetap konsisten dalam mematuhi setiap regulasi kebijakan dari pemerintah daerah (pemda) mengenai pembatasan aktivitas yang berorientasi pada pencegahan penularan Covid-19.

Seperti, penerapan jam malam dengan batas waktu 20.00-04.00, berdasarkan surat edaran (SE) Pemkot Surabaya, yang bertujuan menghalau potensi kerumunan masyarakat pada malam pergantian tahun, Kamis (31/12/2020).

Termasuk menghentikan sementara fasilitas layanan hotel yang dimungkinkan berpotensi menjadi sarana penularan Covid-19, seperti kolam renang dan gym.

Itulah mengapa sebagian besar para tamu hotel yang menginap adalah tamu repeater yang sebelumnya pernah menginap di hotel tersebut.

"Jadi sudah nyaman dengan Java Paragon," terangnya.

Selama penerapan aktivitas pembatasan jam malam pada momen pergantian tahun, Kamis (31/12/2020), para customer atau pengunjung kamar hotel tidak ada yang protes.

Sebagian besar dari mereka, sudah mengetahui dan memahami adanya aturan tersebut. Sehingga, tidak ada keluhan dari pengunjung.

"Mereka juga sudah tahu dan mengerti. Karena kami juga sebelumnya sudah infokan ke tamu kami di Java Paragon," ujarnya.

Kebanyakan para tamu yang menginap adalah warga Kota Surabaya.

Situasi pandemi Covid-19 dengan rangkaian pembatasan aktivitas, dianggap Monica menjadi alasan bagi customer mencari suasana baru, terlebih pada momen pergantian tahun.

"Yang memang sudah kelamaan di rumah, jadi bosen, kemudian di tahun baru ada suasana baru, menginap di Java Paragon, jelas prokesnya," ungkapnya.

Monica menambahkan prokes menjadi kunci utama maksimalnya layanan penginapan selama Pandemi Covid-19.

Sejak awal menginjakkan kaki di halaman depan, lalu memasuki lobby, pengunjung bakal dilakukan screening prokes secara ketat.

Mulai dari kewajiban memakai masker, pengukur suhu, fasilitas mencuci tangan, bahkan pendeteksi kuman dan bakter, melalui sinar ultraviolet (UV), juga lengkap tersedia.

Hal itu yang membuat Hotel Java Paragon berhasil mengantongi skor 100 dalam sertifikasi Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability (CHSE).

Monica berharap pihak pemda dapat segera mengendalikan kasus penularan Covid-19.

Caranya dengan lebih gencar mengedukasi dan mensosialisasi prokes kepada masyarakat.

Sehingga situasi Pandemi Covid-19 dapat segera diatasi, dan kehidupan bisa kembali normal.

"Pemda setempat agar secara maksimal dalam mengedukasi prokes kepada masyarakat. Bahwa situasi pandemi Covid-19 dapat segera dikendalikan," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved