Kelemahan Ali Kalora Cs Diungkap Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Masyarakat Bisa Ikut Membantu
Meski cukup lihai menghindari kejaran TNI-Polri, Ali Kalora Cs ternyata punya satu kelemahan. Masyarakat bisa ikut membantu penangkapan. Apakah itu?
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Dengan begitu, area-area hutan yang sulit dijangkau bisa dipantau menggunakan pesawat nirawak melalui udara.
Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, pesawat nirawak tersebut mampu mendeteksi suhu tubuh manusia di balik rapatnya vegetasi hutan.
Namun, Hadi mengakui penangkapan teroris itu akan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
“Proses ini memang akan membutuhkan waktu yang lama, tetapi kita profesional karena kita menggunakan hampir tiga lapis.
Yaitu melaksanakan pesawat surveillance, kita mencari di mana targetnya,” papar Hadi.
Pihak aparat, kata Hadi, sedang memantau titik-titik mencurigakan yang ditengarai terkait dengan keberadaan kelompok teroris tersebut.
“Hampir setiap hari kita monitor dan titik-titik (orang -red) itu selalu ditemukan,” tambahnya.
Lebih lanjut Hadi mengatakan, meskipun teknologi mampu mendeteksi pancaran suhu tubuh manusia, tetapi aparat tetap membutuhkan informasi tambahan untuk memastikannya target yang sedang diburu tersebut.
Informasi itu bisa berasal dari laporan warga ataupun dengan mengirimkan personel ke wilayah terkait.
“Agar kita yakin yang selama ini titik itu kita perhatikan memang benar nyata adanya dan kita bisa amankan mereka supaya tidak mengganggu masyarakat,” tukas Hadi.
Perburuan Ali Kalora Cs Diperpanjang
Sementara itu, perburuan Ali Kalora Cs juga akan diperpanjang hingga tahun 2021.
Hal ini diungkapkan oleh Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono dalam konferensi pers, Selasa (22/12/2020).
Seperti diketahui, kelompok teroris Ali Kalora dari Mujahidin Indonesia Timur (MIT) saat ini masih tersisa 11 orang.
Sedangkan masa tugas Satgas Tinombala rencananya akan berakhir pada 31 Desember 2020 mendatang.