Biodata Eddy Hiariej yang Akan Dilantik Sebagai Wamenkumham, Pernah Gagal Masuk UGM, Kini Profesor
Inilah profil dan biodata Edward Omar Sharif Hiariej atau yang akrab disapa Eddy Hiariej yang akan dilantik menjadi Wakil Menteri Hukum dan HAM.
SURYA.CO.ID - Inilah profil dan biodata Edward Omar Sharif Hiariej atau yang akrab disapa Eddy Hiariej yang dikabarkan akan dilantik menjadi Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (wamenkumham), hari ini (23/12/2020).
Kabar terpilihnya Eddy Hiariej sebagai Wakil Menteri Hukum dan HAM diungkapkan Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, Rabu, (23/12/2020).
Dijelaskan Heru, selain akan melantik 6 Menteri Baru, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga akan melantik sejumlah Wakil Menteri (Wamen) pada Rabu, (23/12/2020).
Setidaknya terdapat lima Wamen yang akan dilantik.
"Lima orang," kata Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, Rabu, (23/12/2020).
Menurut Heru, para Wamen dilantik berbarengan dengan enam menteri baru yang pada Selasa kemarin diperkenalkan Presiden, yakni Tri Rismaharini, Wahyu Sakti Trenggono, Yaqut Cholil Qoumas, Sandiaga Uno, M.Lutfi, dan Budi Gunadi Sadikin.
"Semua Wamen di lantik juga bersama para Menteri," katanya.
Selain melantik Wamen, Presiden juga akan melantik tiga Kepala Lembaga.
Adapun nama-nama Wamen dan Kepala Lembaga yang beredar akan dilantik yakni Letjen TNI Muhammad Herindra, Edward Komar Syarif Hiariz (Edward Omar Sharif Hiariej), Abdul Mu'ti, Dante Saksono Harbuwono, Harfiq Hasnul Qolbi, Pahala Nugraha Mansyuri, Irjen Petrus Reinhard Golose, dan Hartono Prawiraatmaja.
Biodata Eddy Hiariej

Nama Eddy Hiariej sebelumnya dikenal sebagai saksi ahli pasangan Jokowi -Marul Amin dalam sengketa hasil pilpres di Mahkamah Konstitusi.
Guru besar Ilmu Hukum Pidana di Universitas Gadjah Mada ini lahir di Ambon, Maluku, pada 10 April 1973.
Meski tergolong masih muda, ia sudah sering terlibat sebagai saksi ahli di berbagai persidangan.
Satu di antaranya adalah bersaksi di kasus yang menjerat Basuki Tjahaja Purnama pada tahun 2017 silam.
Eddy Hiariej menempuh semua jenjang pendidikan tingginya di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Semenjak remaja, Eddy Hiariej sudah berminat untuk terjun ke dunia hukum.
Kala itu, almarhum ayahnya pernah mengatakan bahwa ia cocok menjadi jaksa.
Akan tetapi di kemudian hari almarhum ayahnya mengatakan agar Eddy Hiariej menjadi pengacara saja.
Sang ayah menginginkan agar ia bisa membela orang, bukan mendakwa.
Akan tetapi cemerlangnya karier Eddy Hiariej bukan tanpa perjuangan.
Setelah lulus SMA pada 1992, ia memutuskan untuk memasuki Fakulas Hukum UGM.
Namun ia gagal lulus tes Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN).
Namun enam bulan kemudian, ia mulai tekun mempersiapkan UMPTN selanjutnya.
Dan benar saja, ia berhasil diterima di UGM di UMPTN berikutnya.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Eddy Hiariej memutuskan utnuk menjadi dosen di almamaternya.
Kala itu ia mengikuti tes penerimaan dosen pada 19 November 1998.
Kemudian hasil itu diumumkan pada 6 Desember 1998.
Maka per hari tersebut, Eddy Hiariej aktif sebagai asisten sampai SK pengangkatannya sebagai dosen terbit pada 1 Maret 1999.
Eddy Hiariej berhasil memperoleh gelar M.Hum di tahun 2004 dan Gelar Doktor pada 2009.
Kedua gelar tersebut didapatkan dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Doktor Hukum Pidana Termuda
Eddy Hiariej berhasil meraih gelar tertinggi di bidang akademik dalam usia yang terbilang muda.
Eddy Hiariej mendapatkan gelar profesor di usia 37 tahun dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.
SK guru besar tersebut turun pada 1 September 2010.
Capaian tersebut tidak lepas dari prestasi ketika menempuh pendidikan jenjang doktoral.
Eddi Hiariej berhasil menyelesaikan pendidikan doktoralnya dalam waktu yang lebih singkat.
Ia berhasil menyelesaikan pendidikan doktor dalam waktu 2 tahun 20 hari.
Sebagian artikel ini tayang di tribunnewswiki berjudul: Edward Omar Sharif Hiariej