UPDATE Ali Kalora Cs Masih Diburu TNI-Polri, Pengamat Sebut Penangkapan Teroris Kini Lebih Humanis
Berikut update atau kabar terbaru Ali Kalora Cs yang saat ini masih diburu TNI-Polri. Ini pendapat Pengamat kepolisian Dr Edi Saputra Hasibuan
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Berikut update atau kabar terbaru Ali Kalora Cs yang saat ini masih diburu TNI-Polri.
Saat ini masih ada 11 anggota kelompok teroris Ali Kalora atau Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang masih diburu oleh Satgas Tinombala.
Masa tugas Satgas Tinombala kabarnya juga akan diperpanjang mengingat Ali Kalora Cs masih banyak yang buron.

Baca juga: Asal Usul Pasukan Yonif Para Raider 502 yang Kini Kejar Ali Kalora Cs, Kehebatannya Tak Main-main
Baca juga: Kehebatan 3 Pasukan Khusus TNI Pemburu Ali Kalora Cs, Mampu Buru Pasukan Gerilya Lawan Sampai Tuntas
Sementara itu, Pengamat kepolisian Dr Edi Saputra Hasibuan mengatakan penangkapan para pelaku terorisme kini lebih menggunakan sikap humanis dan tidak dilakukan secara terbuka.
"Penanganan Densus 88 terhadap pelaku teror kini terlihat ada perubahan besar.
Kita melihat setiap penegakan hukum terhadap pelaku teror kini lebih mengedepankan tindakan yang humanis dan menghindari penegakan hukum terbuka," katanya di Jakarta, Minggu (13/12/2020), dilansir dari Antara.
Mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini mengatakan penegakan hukum terbuka selama ini banyak dikritisi masyarakat karena cenderung kurang menjunjung tinggi hak azasi manusia (HAM).
Dalam keterangan tertulisnya, Edi mengapresiasi kinerja Densus 88 Anti Teror Polri yang kini dipimpin Irjan Pol Martinus Hukom karena melakukan penegakan hukum dengan cara lebih humanis.
Pada 10 Desember 2020, Densus 88 Anti Teror Polri menangkap Zulkarnain, pelaku teror pada bom Bali I tahun 2002.
Tersangka ini diduga juga terlibat aksi teror di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah dan Ambon.
Dia diduga juga menyembunyikan pelaku teror lain, yakni Upi Lawanga yang telah tertangkap sebelumnya.
Sebelum menangkap Zulkarnain, Densus 88 Polri juga menangkap Taufik Bulaga alias Upik Lawanga yang telah bersembunyi di Lampung Tengah, lewat operasi yang digelar pada 23 November 2020.
Upik Lawanga diduga terlibat serangkaian aksi terorisme Poso pada 2004-2006, dan memiliki kemampuan merakit bom.
Edi juga mengapresiasi temuan Densus 88 Anti Teror soal kotak amal yang ditaruh di tempat umum menjadi sumber dana terorisme.