Pilkada Gresik 2020
UPDATE Hasil Pilkada Gresik 2020: Yani-Aminatun dan Moh Qosim-Asluchul Alif Beda Tipis
Berikut update hasil Pilkada Gresik 2020 terhitung Minggu, 13 Desember 2020, sekira pukul 08.00 WIB.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Berikut update hasil Pilkada Gresik 2020 terhitung Minggu, 13 Desember 2020, sekira pukul 08.00 WIB.
Menurut update hasil Pilkada Gresik 2020, pasangan calon (paslon) nomor 2 Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah masih unggul dengan 50,1 persen atau 334.379 suara.
Sementara paslon 1 Moh Qosim-Asluchul Alif meraih 49,0 persen atau 321.308 suara.
Data tersebut berdasarkan perhitungan yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Minggu (13/13/2020) pukul 02.06 WIB.

Ketua KPU RI Berkunjung ke Gresik
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arief Budiman mengunjungi dua kecamatan di Gresik. Dalam kunjungannya, untuk memastikan proses rekapitulasi suara di tingkat Kecamatan terus berjalan.
Dua kecamatan yang dikunjungi adalah Kecamatan Manyar dan Kebomas, karena wilayahnya dekat dengan Surabaya.
Sedangkan sistem Rekapitulasi Elektronik (Sirekap) memang diakui Arief sempat mengalami gangguan dan saat ini terus berjalan.
"Sirekap mengalami gangguan, bukan artinya diganggu, sepenuhnya problem teknis. Sepenuhnya masuk bersama bergerak bersama, sebenarnya ini sudah diantisipasi," terangnya, Sabtu (12/12/2020).
Saat dilakukan simulasi atau uji coba bersama semua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sebelumnya, Sirekap tidak mengalami gangguan semacam ini.
"Itulah teknologi informasi, tiba-tiba ada hal muncul di luar perkiraan kita. Progres Sirekap terus naik, trennya positif, artinya tidak ada kendala seperti awal-awal pemungutan suara itu," paparnya.
Data kemarin sudah masuk 201 ribu TPS masuk, lanjut Arief, hari ini jauh lebih banyak apalagi problem jauh lebih sedikit artinya kadang-kadang saja.
"Kalau trafiknya banyak agak melambat, memang kalau antrean banyak disuruh mengulangi lagi, kadang operator kami tidak sabar disuruh antre tidak mau, dicoba masuk-masuk," pungkasnya.
Nah, tujuan utama Sirekap adalah transparansi KPU dari tahap awal sampai akhir bisa diakses dengan mudah.
"Kalau data sekarang muncul tidak boleh diambil kesimpulan apapun, Si A menang si b kalah tidak boleh, harus tuntas dulu baru dijadikan pedoman," tutupnya.
Disinggung mengenai pelaksanaan pilkada di tengah pandemi, Arif menyebut pelaksanaan pilkada lancar, kepatuhan masyarakat tentang protokol kesehatan juga sangat tinggi.
"Tingkat kepatuhan dari rilis Satgas Covid 96 persen, partisipasi juga cukup tinggi. Gresik diperkirakan partisipasi mencapai 80 persen," pungkasnya.