Pilkada Sidoarjo 2020
Profil dan Biodata Gus Muhdlor yang Klaim Menang Pilkada Sidoarjo 2020, Usia 29 Tahun Karir Moncer
Inilah profil dan biodata Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor, calon bupati yang bersaing ketat dengan Bambang Haryo Soekartono (BHS) di Pilkada Sidoar
SURYA.CO.ID, SIDOARJO – Inilah profil dan biodata Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor, calon bupati yang bersaing ketat dengan Bambang Haryo Soekartono (BHS) di Pilkada Sidoarjo 2020.
Gus Muhdlor yang berpasangan dengan Subandi unggul dengan angka 40,5% atau 168.500 suara.
Hal ini sesuai progres suara yang masuk di www.pilkada2020.kpu.go.id hari ini, Kamis (10/12/2020) siang.
Kemudian pasangan BHS-Taufiqulbar meraih 38,8% dengan 161.388 suara.
Sementara Kelana Aprilianto – Dwi Astutik meraih 20,8% dengan total 86.558 suara.
Data tersebut berdasarkan suara di 1490 TPS dari 3531 TPS di Kabupaten Sidoarjo, atau sekitar 42,20 persen.
Baca juga: Update Hasil Pilkada Sidoarjo 2020: Ahmad Muhdlor-Subandi Unggul 40,5%, Paslon 1 dan 2 Klaim Menang
Baca juga: Update Real Count Pilkada Tuban 2020: Lindra-Riyadi Unggul Versi Hitung Cepat Internal dan kpu.go.id
Sambil menunggu perhitungan suara selengkapnya. Ahmad Muhdlor-Subandi dan Bambang Harto Soekartono (BHS)-Taufiqulbar sama-sama klaim menang.
Data tersebut berdasarkan perhitungan suara internal masing-masing paslon.
Hasil quick count atau hitung cepat yang dilakukan DPC PKB Sidoarjo, hingga pukul 19.40 WIB, mencatat Ahmad Muhdlor–Subandi unggul dengan perolehan suara sebanyak 41,57 persen.
Kemudian BHS–Taufiqulbar mendapat 37,58 persen, serta unggul jauh dibanding pasangan Kelana Aprilianto – Dwi Astutik yang mendapat suara 20,85 persen.
Sementara perhitungan tim BHS-Taufiqulbar memastikan pasangan ini unggul dengan 41,02 persen suara.
Kemudian Muhdlor-Subandi mendapat 37,78 persen dan Kelana Aprilianto–Dwi Astutik meraih 21.20 persen.
Biodata Gus Muhdlor

Gus Muhdlor adalah putra pengasuh Pondok Pesantren Bumi Solawat KH Agoes Ali Masyhuri atau Gus Ali.
Gus Muhdlor lahir di Sidoarjo, Jawa Timur, 11 Februari 1991; umur 29 tahun.
Ia adalah seorang akademisi pendidikan Sidoarjo dan juga Direktur Pendidikan Yayasan Bumi Shalawat Progresif masa jabatan 2012 – sekarang.
Selain itu, Ia menjabat sebagai sekretaris GP Anshor Sidoarjo sejak tahun 2015 – sekarang.
Gus Muhdlor merupakan anak keenam dari tokoh besar NU KH Agoes Ali Masyhuri atau Gus Ali.
Seperti dilansir Surya.co.id dari Wikipedia, Gus Muhdlor menginisiasi pengembangan pendidikan pesantren yang tidak hanya menekankan pada aspek spiritual tetapi juga pada aspek intelektual.
Inisiasi ini telah berhasil memajukan Sekolah Progresif Bumi Shalawat di kancah Nasional dan Internasional.
Gus Muhdlor bertekad memajukan pendidikan NU yang berimbang di aspek spiritual dan intelektual.
Ia meyakini bahwa setiap manusia dilahirkan dengan bakat dan potensi yang unik, yang seyogianya difasilitasi secara optimal dengan standar mutu pendidikan yang baik dan sarana & prasarana yang representatif.
Oleh karena itu, Gus Muhdlor mengusung konsep pendidikan yang membentuk pribadi yang Kokoh Sipritual dan Mapan Intelektual.
Inovasi Gus Muhdlor

Program-program inovatif terus dicetuskan Calon Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali atau yang akrab disapa Gus Muhdlor.
Sosok intelektual muda ini bakal mengembangkan kolaborasi dengan perusahaan ritel modern.
“Ada lebih dari 500 toko ritel modern di Sidoarjo dengan berbagai brand. Semuanya kami kolaborasikan untuk mengangkat kesejahteraan warga. Ada dua cara yang saya siapkan,” kata Gus Muhdlor, Selasa (10/11/2020).
Langkah pertama, kolaborasi pemanfaatan dana donasi pelanggan. Selama ini, donasi dari uang kembalian yang terkumpul di toko ritel modern di Sidoarjo disalurkan ke lembaga tingkat pusat atau Jakarta.
Nah, ke depan, donasi uang kembalian yang selama ini terkumpul dari seluruh toko ritel modern di Sidoarjo harus disalurkan untuk masyarakat Sidoarjo, tidak ditarik ke lembaga di Jakarta. Penyalurannya bisa melalui Baznas Sidoarjo maupun lembaga sosial lainnya.
“Itulah wujud kolaborasi berbasis filantropi yang kami kerjakan ke depan, sehingga kian banyak alternatif pembiayaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dana donasi langsung diserahkan untuk berbagai keperluan warga Sidoarjo, harus langsung ke warga, tidak usah lewat pemerintah daerah,” jelas Gus Muhdlor.
Selain untuk program sosial, dana donasi itu bisa digunakan untuk pengembangan seni-budaya hingga olahraga untuk anak-anak muda.
Langkah kedua, menjadikan ritel modern sebagai jaringan distribusi produk UMKM dan BUMDes Sidoarjo. Gus Muhdlor siap membantu peningkatan kualitas produk UMKM dan BUMDes sehingga layak masuk ritel modern.
Misalnya, untuk produk makanan-minuman, akan difasilitasi gratis untuk sertifikasi halal, P-IRT, maupun BPOM. Di samping itu, peningkatan kualitas pengemasan produk juga akan didorong sehingga bisa bersaing dengan produk lain di rak minimarket.
Dia menambahkan, selama ini, bumbu masakan dan sambal hasil olahan UMKM di Gedangan, Tanggulangin, serta beberapa daerah lain, juga dikenal di luar Sidoarjo. Itu menunjukkan produk olahan UMKM Sidoarjo bisa diterima di pasar dan layak untuk dipasarkan di ritel modern.
Gus Muhdlor menegaskan, selain makanan dan minuman, banyak produk UMKM yang bisa dipasarkan.
“Misalnya, ada produk sandal dan sepatu hasil produk di Waru, Gedangan, Tanggulangin dan lainnya, kami siap fasilitasi masuk jaringan ritel modern,” ujarnya.
Pemasaran melalui ritel modern, lanjut Gus Muhdlor, bukan hanya di wilayah Sidoarjo, tapi se-Indonesia.
“Kami akan bawa UMKM-UMKM masuk ritel modern di seluruh Tanah Air, sehingga ini akan meningkatkan penjualan, yang ujungnya kesejahteraan untuk UMKM,” urainya.