Berita Sidoarjo

Pemkab Sidoarjo Wajibkan Belasan Ribu Panitia Pilkades Serentak untuk Rapid Test

Pelaksanaan rapid test untuk panitia pilkades akan disebar di masing-masing puskesmas di seluruh kecamatan, di Sidoarjo.

Penulis: M Taufik | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/M Taufik
Petugas medis di Sidoarjo saat melakukan rapid test. 

SURYA.CO.ID, SIDOARJO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo telah menentukan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak pada 20 Desember 2020. Salah satu tahapannya, semua panitia pilkades wajib mengikuti rapid test.

Terhitung, ada sekitar 13.000 orang panitia. Semua akan rapid test menjelang tahapan pemungutan suara 20 Desember nanti.

"Rapid test untuk semua panitia pilkades bakal dilakukan oleh Dinas Kesehatan," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Sidoarjo, Fredik Suharto, Senin (30/11/2020).

Pelaksanaan rapid test, disebutnya, maksimal dua minggu atau 14 hari sebelum hari pemungutan suara. Karena jumlahnya banyak, sehingga perlu penjadwalan.

Terkait anggarannya, menurut Fredik, anggaran rapid test tersebut akan di-cover melalui anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) di APBD Sidoarjo tahun 2020.

Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, Syaf Satriawarman membenarkan hal tersebut. Pelaksanaan rapid test bagi mereka yang terlibat langsung dalam pilkades tersebut berada di ranah Dinkes.

Syaf mengatakan, pelaksanaan rapid test untuk panitia pilkades akan disebar di masing-masing puskesmas di seluruh kecamatan yang desanya akan menyelenggarakan pilkades.

Dia menyebut, setidaknya ada 26 puskesmas nantinya yang diproyeksikan menjadi tempat penyelenggaraan rapid test tersebut.

"Jumlahnya, menyesuaikan kapasitas," kata dia.

Syaf menyebutkan, bahwa mereka yang terlibat aktif dalam pelaksanaan pilkades serentak memang harus dipastikan kondisi tubuhnya. Hal itu merupakan salah satu bentuk pencegahan persebaran dan upaya untuk memutus mata rantai Covid-19.

Tentang jumlah anggaran yang dibutuhkan, Syaf belum membeberkannya.

"Masih diajukan (terkait anggarannya). Anggaran itu masih belum dihitung keseluruhan. Termasuk berapa baju hazmat, masker, handscoone, kaca mata dan beberapa perlengkapan lain untuk tenaga kesehatan," urainya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved