4 FAKTA Prada Hengky Hilang di Papua, Basarnas Ikut Cari Anak Buah Jenderal Andika Perkasa Tersebut
Berikut rangkuman fakta tentang Prada Hengky Sumarlin Zai, anak buah Jenderal Andika Perkasa yang hilang di Papua.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Simak rangkuman fakta tentang Prada Hengky Sumarlin Zai, anak buah Jenderal Andika Perkasa yang hilang di Papua.
Kronologinya berawal saat Prada Hengky melaksanakan patroli dengan timnya di sekitar Kampung Utikini, Distrik Tembagapura pada 17 November 2020.
Baca juga: KABAR TERBARU Prada Hengky Anak Buah Jenderal Andika Perkasa yang Hilang di Papua, ini Sosoknya
Baca juga: Sosok Prada Hengky Prajurit TNI yang Dikabarkan Hilang di Tembagapura Papua, Begini Kronologinya
Prada Hengky menghilang setelah ia dan timnya melakukan pengejaran terhadap orang yang mencurigakan.
Jajaran TNI di wilayah Timika, Papua, telah meminta dukungan dari personel Badan SAR Nasional ( Basarnas) Timika untuk membantu pencarian Prada Hengky.
Berikut rangkuman faktanya dilansir dari Kompas.com dan Tribunnews (grup SURYA.co.id).
1. Sosok Prada Hengky
Prada Hengky memiliki nama lengkap Hengky Sumarlin Zai.
Ia merupakan anggota TNI Yonif 756/WMS dan tergabung dalam Satgas Pamrahwan.
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Detik-detik Prada Hengky Hilang di Papua Saat Kejar Orang Mencurigakan'
Prada Hengky memakai pakaian seragam lengkap dengan rompi dan helm serta membawa satu pucuk senjata SS2 V4 dengan nomor senjata: 01-4296.
Ia bertugas sebagai anggota pengintai depan.
2. Kronologi kejadian
Hilangnya Prada Hengky terjadi ketika dia bersama belasan prajurit TNI lainnya ikut melaksanakan patroli menyusuri sungai.
Kemudian, kelompoknya melihat sebuah honai yang dicurigai di pinggir kali. Saat mendekati sasaran, terlihat satu orang yang mencurigakan melarikan diri.
Tim kemudian bergerak melakukan pengejaran.
"Mereka semua satu deret dan tidak terpisah. Jadi, sepuluh orang berjalan di sungai dan lima lainnya di sekitaran sungai.
Prada Hengky itu jalan di sungai bersama rekan-rekannya," kata Dandim 1710 Mimika Letkol Inf Yoga Cahya Prasetya.
Setelah pengejaran dan melewati sasaran, tim kemudian melakukan konsolidasi dan baru menyadari Prada Hengky Sumarlin Zai tidak bergabung dengan anggota tim lainnya.
"Sebelumnya buddy system yang bersangkutan sempat terlihat bergerak di sepanjang sungai," kata Letkol Yoga.
3. Tim SAR ikut cari
Jajaran TNI di wilayah Timika, Papua, meminta dukungan dari personel Badan SAR Nasional ( Basarnas) Timika untuk membantu pencarian Prada Hengky.
Asops Kaskobagwilhan III Brigjen TNI Suswatyo di Timika, Selasa, mengatakan, jajarannya telah menerima laporan dari Kodim 1710 Mimika soal hilangnya Prada Hengky.
"Kami sudah terima laporan juga Kodim Mimika dan kita meminta bantuan Basarnas untuk ikut melakukan pencarian bersama-sama dengan tim kami.
Mudah-mudahan bisa ditemukan dalam keadaan selamat," kata Brigjen Suswatyo.
4. Kabar terbaru

Menurut Kapendam XVII Cenderawasih Letkol Arm Reza Nur Patria, kabar terbaru Prada Hengky sampai saat ini masih belum ditemukan.
Seperti dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel 'Prada Hengky Sumarlin Zai Hilang Sejak Sepekan Lalu Saat Patroli di Distrik Tembagapura Papua'
"Saat pelaksanaan konsolidasi patroli, diketahui Prada Hengky Sumarlin Zai tidak ada dan sampai dengan saat ini masih dilaksanakan proses pencarian," kata Reza dalam keterangannya pada Selasa (24/11/2020).
Reza mengatakan saat ini pencarian tersebut dilakukan oleh Satgas Pamrahwan Yonif 756/WMS dan unsur TNI lainnya.
Ia pun memohon doa agar Prada Hengky dapat segera ditemukan dan dalam keadaan selamat.
"Mohon doa dari kita semua, sehingga Prada Hengky Sumarlin Zai selamat dan dapat segera ditemukan," kata Reza.
Prajurit TNI Gugur di Papua
Sebelumnya, peristiwa memilukan juga terjadi di Papua.
Dua anak buah KSAD Jenderal Andika Perkasa ditembak KKB Papua Kampung Titigi, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Jumat (6/11/2020).
Dalam insiden itu, satu prajurit gugur dan satunya lagi mengalami luka tembak.
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Dua Prajurit TNI Ditembak, Satu di Antaranya Gugur atas Nama Pratu Firdaus'
Prajurit yang gugur adalah Pratu Firdaus.
Pratu Firdaus merupakan anggota Satgas Yonif R 400/BR yang tertembak saat sedang melakukan patroli di Distrik Sugapa.
Patroli tersebut dilakukan guna memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat.
"Dua prajurit TNI ditembak, satu di antaranya gugur atas nama Pratu Firdaus," ujar Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa, melalui rilis, Jumat.
Petugas telah melakukan evakuasi terhadap para korban.
Hingga kini belum dijelaskan kronologi kejadian.
Namun, dikabarkan kedua korban akan dievakuasi ke Mimika pada Sabtu (7/11/2020).
Suriaswata menyesalkan kejadian tersebut karena hingga kini bukan hanya TNI yang menjadi korban, tetapi juga warga sipil.
Gugurnya Pratu Firdaus menambah daftar korban jiwa akibat kontak senjata di Intan Jaya.
"Kejadian ini menambah daftar korban jiwa di Intan Jaya," kata dia.
Diketahui, kontak senjata di Intan Jaya sebelumnya terjadi pada pertengahan September 2020.
Selama 14-19 September 2020, sebanyak enam jiwa melayang.
Keenam korban itu meliputi Laode Anas, Fatur Rahman, dan Badawi.
Ketiganya merupakan warga sipil.
Korban berikutnya adalah dua prajurit TNI yakni Serka Sahlan, Pratu Dwi Akbar Utomo, dan seorang Pendeta Yeremia Zanambani.
Adapun Pratu Dwi Akbar tewas usai terlibat kontak tembak dengan KKB.
KKB Papua juga sempat menembaki prajurit TNI yang mengirimkan logistik di Kabupaten Pegunungan Bintang, Selasa (20/10/2020).
Akibat serangan tersebut, ketiga prajurit TNI itu mengalami luka ringan.
Hal itu diungkapkan oleh Danrem 172 PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan.
Pangemanan mengatakan, serangan itu terjadi di Distrik Serambakom, Kabupaten Pegunungan Bintang.
"Memang benar kendaraan pengangkut logistik ditembaki KKB saat menuju Oksibil dari Serambakom untuk mengambil logistik," kata Pangemanan di Jayapura seperti dilansir Antara, Selasa.
Menurutnya, kendaraan militer pembawa logistik itu ditembak dari jarak sekitar 200 meter.
Pangemanan mengatakan, tiga prajurit TNI itu hanya mengalami luka ringan.
Mereka telah ditangani tenaga medis di RSUD Oksibil.
"Tidak ada yang dievakuasi karena bisa ditangani paramedis di Oksibil, " kata Pangemanan.
Pangemanan belum mengetahui kelompok mana yang melakukan penyerangan.
Namun, anggota TNI sempat membalas tembakan itu.
"Anggota sempat membalas sehingga terjadi kontak tembak sebelum KKB lari ke hutan," jelas Pangemanan.
Danrem 172 PWY itu memerinci, tiga anggota TNI yang terluka di antaranya, Praka Hendrik yang mengalami luka tembak di telapak kaki kanan, Prada Heldan terkena ricochet di kaki, dan Prada Gusman terkena serpihan peluru di dada.
Sementara itu, Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Arm Reza Nur Patria mengatakan, kontak senjata itu terjadi sekitar pukul 09.30 WIT.
Kontak senjata melibatkan KKB dan Satgas Pamtas Yonif 312/KH.
Sampai saat ini, TNI masih menginvestigasi kelompok mana yang melakukan serangan.
"Kita doakan bersama semoga situasi semakin kondusif, dan saudara-saudara kita yang berbeda pendapat dapat sadar dan kembali membangun daerahnya dalam bingkai NKRI," ujar Reza.(*)