Regional
Kasus Kriminal yang Melibatkan Sepasang Kekasih, Jual Pacar Hubungan Bertiga Hingga Sindikat Narkoba
"Setelah digeledah, sabu dililitkan di pinggang SP. Sedang pil ekstasi disimpan di kemaluan pelaku VI," kata Kombes Berliando.
"Dua tersangka ini ayah dan ibu bayi yang ditemukan di sekitar wilayah Prambanan," ujar Deni Irwansyah.

5. Sepasang Kekasih Bunuh Mahasiswi
Di Langkat, sepasang kekasih RA (18) dan SAB (19) diamankan polisi karena membunuh YL (17) seorang mahasiswi di kos korban di Binjai Timur.
Sejoli itu membunuh YL, mantan pacar RA dengan cara menjerat leher korban dengan kabel lampu pada Sabtu (14/11/2020) sekitar pukul 11.00 WIB.
Pembunuhan terjadi karena kedua pelaku dipergoki korban saat hendak mengambil ponsel.
Setelah membunuh, mereka membonceng mayat YL didudukkan di tengah.
Ketika melintas di Dusun Batu Burbars, Desa Pekan Sawah, kecamatan Sei Bingat, mereka memindahkan mayat ke becak motor.
Dalihnya akan dibawa ke klinik dengan alasan sakit. Namun warga yang dimintai tolong oleh sepasang kekasih untuk memindahkan YL curiga.
Ia pun memanggil warga dan sepasang kekasih itu diamankan ke kantor polisi.
"Keduanya langsung diamankan ke Polsek Sei Bingai dan membawa korban ke Puskesmas Pasar IV Namo Terasi Kecamatan Sei Bingai, Langkat dan diteruskan ke RSU Zoelham Binjai," kata Kapolsek Sei Bingai, Iptu Rismanto J Purba.
6. Saling Cinta Bunuh Diri Bareng
Sepasang kekasih ini nekat bunuh diri dengan cara menenggak racun. Kondisi kedua jenazah mengeluarkan busa dari mulutnya.
Rumah kos yang ditempati dalam kondisi terkunci. Tidak ada tanda-tanda saat kejadian. Mereka mengakhiri hidup diduga karena masalah asmara.
Hubungan keduanya tidak direstui orang tuanya karena Made N sudah memiliki istri, serta dikaruniai seorang anak.
Kapolsek Karangasem, Kompol Ketut Suartika Adnyana, mengungkapkan petugas kepolisian menemukan 2 lembar surat wasiat yang ditulis tangan oleh pelaku bunuh diri di kertas putih.
Wasiat terakhir ditemukan dalam kamar, mengunakan Bahasa Bali.
Tulisannya memakai bulpen warna hitam.
Kedua surat yang ditemukan dalam kosan dan ditujukan untuk keluarganya yang tak merestui hubungan berdua.
Surat pertama ditulis dengan spidol, dan tulisannya berukuran tebal.
Tulisannya berisi kalimat, "Sedut Bangke Cange, (Bakar jenazahnya saya).
Surat kedua berisi kalimat panjang.
Di bagian atas surat berisi kalimat "Buat Keluarga ku".

Di bawahnya berisi tulisan kalimat dengan Bahasa Bali.
"Cang ngidih pelih ajak mekejang, cang megedi nugtug bapak jani, cang kene karena sing ade ne ngerti jag keneh cang mekejang,
ngedotang cang cerai, jani puasang nah, de mepangenan, de ade ngetelang yeh mata, kale ada idih bin besik dogen, idih olas
baang surate ne, kebesang jak matua jak mantan kuren cange, jak sedut bangken cange, yen kanti sing ngisianin pengidih cange,
cang mesumpah ngocokang uling kedituan, sing ada ane lakar seger, terutama ne nunden cang ayahang sing dum cai ngabe
umah, pang jeg ci dueg idangin ne mantuk meperang jani, buin lakar mepamit sing misi nah antiang kehancuran jak mekejang
rasaang. Monto gen yen jak kurnan dek kawin dot ngae bemenang jani, cang be mati, panake cang kuasa jang jumah, be lege jani
cang cerai dan mati.
Suksema nah.
Artinya :
Untuk keluargaku.
Saya minta maaf kepada semuanya, saya pergi mengikuti bapak sekarang, saya begini karena tidak ada yang mengerti tentang hati saya, semua menginginkan saya bercerai, sekarang puaskan sudah jangan menyesal, jangan ada meneteskan air mata, satu permintaan saya minta tolong kasi surat ini, robekkan ke mertua sama mantan istri saya, bakar jenazah saya, kalau sampai tidak menuruti kemauan saya, saya bersumpah akan menggoyang dari alam baka dan tidak akan ada yang sehat terutama yang menyuruh saya membagi rumah, biar kamu saja yang pinter, Idangin yang pulang berperang sekarang, saya tidak minta ijin lagi, tunggu kehancuran untuk merasakan semuanya, segitu saja, untuk suami Kadek ingin menang sekarang. Sekarang saya sudah mati, Anak saya urus di rumah, saya yang berkuasa, sudah senang anda saya mati dan cerai.
Terimakasih. (Kompas.com)