Pilbup Sidoarjo 2020

Seragam Batik ASN harus dari Perajin Batik Sidoarjo

Calon Bupati Kelana Aprilianto dan Calon Wakil Bupati Dwi Astutik berjanji jika diamanahi jadi Bupati, seragam batik ASN harus buatan UMKM Sidoarjo.

Penulis: Adrianus Adhi | Editor: Parmin
Foto: timses kelana untuk surya.co.id
Calon Bupati Sidoarjo Kelana Aprilianto dan Calon Wakil Bupati Dwi Astutik berjanji jika dirinya diamanahi menjadi Bupati, seragam batik ASN harus buatan UMKM Sidoarjo. 

SURYA.co.id | SIDOARJO - Corak batik seringkali menyiratkan sejarah perkembangan sebuah daerah. Karena di dalamnya ada filosofi makna dari jenis batik tersebut.

Pegiat dan perajin batik tulis Sidoarjo Nurul Huda, Selasa (3/11/2020) menuturkan, batik Sidoarjo kental dengan tiga corak. Yakni beras wutah, kembang tebu dan udang bandeng.

Pemilik batik tulis Al Huda ini menerangkan, sejarah batik tulis di Sidoarjo berbarengan dengan berdirinya Masjid Al Abror pada tahun 1670- an di Kampung Kauman yang berdekatan dengan Kampung Jetis.

Corak beras wutah menyiratkan pada masa lalu Sidoarjo merupakan produsen beras yang unggul.

Tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan dalam kota, tapi juga dikirim keluar pulau.

“Hal itu bisa ditelusuri dengan adanya situs kuno beberapa penggilingan padi,” jelas Nurul Huda.

Begitu juga corak kembang tebu. Di Sidoarjo, hingga kini ada lima pabrik gula yang masih kokoh berdiri.

Sedangkan corak udang bandeng menggambarkan bahwa Sidoarjo adalah kota dengan hasil perikanan yang melimpah.

Tambak-tambak tersebar di beberapa wilayah Sidoarjo Timur.

“Hampir semua produk batik saya terdapat satu dari tiga corak tersebut,” ujar perajin batik tulis yang juga dosen pertanian ini.

Huda menambahkan, salah satu ciri khas lain yang kuat adalah corak kembang bayam dengan latar belakang cerita Sidoarjo penghasil sayur mayur.

Namun sayang sekali, seragam batik Aparatur Sipil Negara (ASN) Sidoarjo yang berjumlah lebih dari 14 ribu orang justru dibeli dari luar daerah.

Padahal sampai saat ini, di Kota Delta tersebar beberapa sentra UKM batik tulis.

Hal itu disayangkan perajin batik tulis seperti Nurul Huda dan Rinaldi Kurnia Edwinsyah.

Menanggapi hal tersebut, Calon Bupati Sidoarjo Kelana Aprilianto dan Calon Wakil Bupati Dwi Astutik, dengan tegas mengatakan, jika dirinya diamanahi menjadi Bupati, seragam batik ASN harus buatan UMKM Sidoarjo.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved