Kisah Pilu Driver Ojol Dibayar Pakai Uang Mainan, Sebelumnya ATM Ludes karena Orderan Fiktif

Kisah pilu dialami seorang driver ojek online (ojol) yang dibayar menggunakan uang mainan oleh penumpang. Kisahnya viral di TikTok

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
KOLASE TIKTOK
kisah driver ojol dibayar pakai uang mainan 

Kasus sebelumnya: uang ludes di ATM

Seorang driver ojek online ( ojol ) mengalami kejadian apes tertipu orderan fiktif hingga tabungannya terkuras habis.

Korban ialah Audy Hamdani (59), seorang driver ojol asal Tlogosari, Kecamatan Pedurungan, Semarang.

Di tengah kondisi sulit tersebut, Audy justru tak ingin bersedih terlalu lama, ia bahkan tetap bersyukur.

Kejadian tersebut bermula saat Audy mendapat orderan berupa 14 bungkus ayam geprek senilai Rp 315.000.

Tak sampai di situ, penipu tersebut juga meminta Audy untuk mengirimkan uang sebesar Rp 500.000 dari rekiningnya ke pemesan.

Padahal uang tersebut ia gunakan untuk menghidupi keluarganya, terlebih lagi saat ini kondisi sedang sulit karena pandemi.

Audy Hamdani (59), driver ojol warga Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.
Audy Hamdani (59), driver ojol warga Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang. (Kompas.com/Riska Farasonalia)

"Yang penting bisa kerja dan sehat terus," ujar Andy hamdani.

Berikut kronologi dan cerita Audy Hamdani ditipu orderan fiktif dilansir dari Tribunnewsmaker dalam artikel Kisah Pilu Seorang Driver Ojek Online, Ditipu Orderan Fiktif, Uang di ATM Ludes, Begini Kronologinya

Kronologi menurut Audy

Audy menceritakan, saat mengantar pesanan tersebut turun hujan deras.

Dirinya sempat berteduh karena takut makanan yang akan diantar basah.

Namun, saat menelepon pemesan, ternyata pesanan tersebut dibatalkan.

"Saya takut makanan yang saya bawa ini basah.

Setelah sampai tempat itu malah disuruh untuk cancel pesanannya," kata Audy. 

Uang ATM dikuras

Kecewa pemesan membatalkan orderan, tiba-tiba si pemesan itu kembali menelepon Audy.

Saat itu pemesan tersebut memintanya pergi ke mesin anjungan tunai mandiri (ATM) untuk mengecek uang di tabungannya.

Tanpa sadar, Audy menuruti permintaan itu.

Dirinya juga menuruti permintaan pemesan untuk mengirimkan foto jumlah saldo tabungannya.

Menurut Audy, suara pria di ujung telepon itu juga memintanya memasukkan sejumlah nomor.

"Saya tidak sadar jadi menurut saja yang diminta penelepon," jelasnya.

Sementara masih bertanya-tanya terkait permintaan pemesan itu, Audy pergi ke panti asuhan di Jalan Giri Mukti, Tlogosari, Semarang, untuk memberikan makanan yang dibatalkan. 

"Waktu itu fokus saya hanya pada makanan agar tidak sia-sia.

Akhirnya saya berikan ke panti asuhan," ungkapnya.

Nomor tak bisa dihubungi

Saat akan melakukan top up saldo akun ojek online, Audy baru tersadar uang di rekeningnya ludes.

"Saya kaget, pas saya cek ternyata saldo di rekening saya sudah habis.

Saat itu saya ingin ambil uang untuk top-up," ucapnya.

Audy mencoba menghubungi pria misterius yang meneleponnya tadi, tapi nomornya sudah diblokir.

"Pendapatan setiap hari Rp 30.000 sampai Rp 70.000.

Tapi pas pandemi gini pendapatan tidak menentu.

Yang penting bisa kerja dan sehat terus," pungkasnya. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved