Niat Puasa Sunnah di Bulan Maulid Nabi Muhammad, Bacaan Arab dan Latin Dilengkapi Artinya
Simak bacaan niat puasa sunnah di bulan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan lafaz Arab, latin beserta artinya.
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Iksan Fauzi
Penulis: Alif Nur | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.CO.ID - Simak bacaan niat puasa sunnah di bulan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan lafaz Arab, latin beserta artinya.
Maulid Nabi merupakan peringatan hari Lahir Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada bulan Rabiul Awal.
Ada beberapa amalan yang dapat dilakukan untuk memperingati Maulid Nabi, salah satunya yaitu puasa sunnah.
Menurut penjelasan ulama, sebenarnya tidak ada puasa khusus di bulan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Bagi umat Islam yang ingin mengerjakan amalan puasa di bulan istimewa ini, bisa mengamalkan puasa Senin Kamis atau puasa sunnah lainnya.
Baca juga: Ini Dalil Maulid Nabi Penjelasan Ustadz Abdul Somad, Boleh Diperingati Setiap Tahun
Penjelasan Ulama dan Bacaan Niat Puasa Sunnah
Puasa Senin Kamis termasuk dalam puasa yang disukai Nabi Muhammad SAW, sebagaimana hadits:
Dari Abu Qatadah al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi saw ditanya tentang kebiasaan beliau berpuasa hari senin. Beliau menjawab,
“Itu adalah hari dimana aku dilahirkan dan hari aku diutus.” (HR. Muslim).
Rasulullah SAW bersabda, “Amal itu diperlihatkan di hadapan Allah pada hari Senin dan hari Kamis. Aku gembira sekali amalku diperlihatkan di saat aku sedang berpuasa.” HR Turmudzi dan selainnya.
Puasa Senin Kamis atau puasa sunnah lainnya boleh dikerjakan, asalkan tidak punya utang puasa Ramadhan tahun lalu.
Jika masih memiliki utang, maka bacaan niat puasa yang didahulukan adalah niat qadha atau mengganti puasa Ramadhan, sementara pahala puasa sunnah otomatis mengikuti.
Niat Puasa Sunnah gabung Puasa Qadha Ramadhan
Jika niat puasa Senin Kamis sekaligus qadha puasa Ramadhan, maka niat yang dibaca sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
"Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."
Niat puasa Hari Senin
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi taa'ala
Artinya: Saya niat puasa hari Senin, sunah karena Allah ta'ala
Niat puasa hari Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat puasa hari Kamis, sunah karena Allah ta'ala.
Niat Puasa Ayyamul Bidh
َوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
NAWAITU SAUMA AYYAMI BIDH SUNNATAN LILLAHI TA’ALA
“Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”
Doa Buka Puasa
Bacaan doa berbuka puasa versi pertama yakni:
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
"Allaahummalakasumtu wabika amantu wa'aa rizkika aftortu birohmatika yaa arhamarra himiin"
"Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa) dengan rahmat-Mu Ya Allah Tuhan Maha Pengasih"
Selanjutnya, berikut bacaan doa berbuka puasa versi yang kedua, yakni:
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
'Dzahaba-zh Zama’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu wa Tsabata-l Ajru, Insyaa Allah'
"Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah (jika Allah menghendaki)."