Virus Corona di Jatim

Pemprov Minta Destinasi Wisata di Jatim Batasi Kunjungan dan Terapkan Prokes selama Libur Panjang

Masa libur panjang 28 Oktober hingga 31 Oktober 2020 diantisipasi ketat oleh Pemprov Jawa Timur.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Parmin
SURYA.CO.ID/Bobby Constantine Koloway
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Sinarto. 

SURYA.CO.ID | SURABAYA - Masa libur panjang 28 Oktober hingga 31 Oktober 2020 diantisipasi ketat oleh Pemprov Jawa Timur.

Pasalnya, meski pandemi belum berakhir namun diprediksi masa liburan cuti bersama ini juga akan tetap menggerakkan masyarakat untuk liburan.

Untuk itu,  Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur menggelar rakor bersama seluruh kepala dinas kebudayaan dan pariwisata kabupaten kota se-Jatim, Selasa (27/10/2020).

Rakor guna melakukan koordinasi dan antisipasi ini juga diikuti asosiasi pelaku usaha pariwisata dan pengelola destinasi wisata.

Pertama yang ditekankan adalah seluruh destinasi wisata harus tetap menerapkan ketat protokol kesehatan.

Setiap petugas wajib mengenakan masker, menyediakan tempat cuci tangan, dan juga menerapkan protokol menjaga jarak.

“Ini yang juga harus ditekankan adalah kami mengimbau seluruh pengelola destinasi wisata agar melakukan pembatasan kunjungan. Meski sudah banyak zona kuning, namun pandemi belum berakhir jadi harus saling waspada,” tegas Kelala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Sinarto.

Selain itu dari pengunjung warga masyarakat Jatim juga harus memperhatikan kondisi diri. Bagi yang tidak fit atau tidak enak badan, mereka diharapkan untuk dirumah saja daripada berekreasi ke tempat wisata.

Begitu juga pada warga masyarakat yang memiliki penyakit bawaan. Ia mengimbau pada mereka agar menunda perjalanan ke destinasi wisata demi menjaga kesehatan diri. 

“Virus ini barang yang tidak kelihatan. Mereka yang berisiko lebih baik jangan wisata dulu, demi kesehatan dan keamanan di tengah pandemi,” tegasnya. 

Hal senada juga sempat disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Ia mengatakan, belajar dari pengalaman sebelumnya, libur panjang selalu berbuah lonjakan kasus, lantaran masih adanya  perilaku warga yang mengabaikan protokol kesehatan saat bepergian ke tempat wisata memanfaatkan liburan.

“Berwisata silahkan, tetapi saat pandemi covid belum berhenti penyebarannya, maka sementara yang berwisata silahkan di tempat terbuka, yang lansia dan ada penyakit bawaan atau komorbid tolong sementara tetap di rumah saja,” tegasnya. 

Saat ini berkat kepatuhan masyarakat menurutnya Provinsi Jatim sudah makin melandai kasus covid-19.

Ia tak ingin, jika usai liburan, angka positivity rate Jatim kembali melonjak. 

“Tetap waspada dengan menerapkan ketat protokol kesehatan. Pandemi belum usai,” ungkap Khofifah. 

Khofifah mengungkapkan, Pemprov Jatim telah berkoordinasi dan meminta seluruh pengelola wisata , perhotelan dan restoran di Jatim untuk memperketat protokol kesehatan.

Libur panjang dan cuti bersama akhir Oktober ini, kata dia, sangat rentan atau potensi kesalahan protokol kesehatan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved