Virus Corona di Nganjuk

Uji Coba Sekolah Tatap Muka SMA dan SMK di Nganjuk Diperluas, ini Hasil Uji Coba pada 3 Sekolah

Uji Coba Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka SMA dan SMK serta SMALB di Kabupaten Nganjuk diperluas.

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Parmin
surya.co.id/ahmad amru muiz
Uji Coba KBM tatap muka di SMA Negeri 2 Nganjuk dengan menerapkan Protokol Kesehatan ketat di tengah pandemi Covid-19. 

SURYA.CO.ID, NGANJUK - Uji Coba Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka SMA dan SMK serta SMALB di Kabupaten Nganjuk diperluas.

Ini setelah perluasan KMB tatap muka SMA dan SMK serta SMALB mendapat persetujuan dari Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Nganjuk.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Nganjuk, Edi Sukarno mengatakan, sejak dilakukan uji coba KBM tatap muka di tiga sekolah yakni SMAN 1 Nganjuk, SMKN 1 Tanjunganom, dan SMALB Panti Kosala Veteran Nganjuk, menunjukkan peningkatan kualitas pendidikan.

"Di tengah pandemi covid-19 seperti sekarang ini dalam uji coba KBM tatap muka harus dilakukan dengan hati-hati dan bertahap agar tidak terjadi kluster pendidikan virus corona sesuai instruksi ibu Gubernur Jawa Timur," kata Edi Sukarno, kemarin.

Dijelaskan Edi Sukarno, hingga sekarang ini dari 31 SMA, 29 MA dan 33 SMK negeri dan swasta di Kabupaten Nganjuk yang melakukan KBM tatap muka sudah mencapai hampir 80 persen.

Hanya saja, untuk sekolah SMA di kecamatan Brebek Kabupaten Nganjuk yang dekat dengan perusahaan yang sejumlah karyawanya terkonfirmasi positif Covid-19 sementara masih dilakukan Lock down.

"Kami ingin menjaga kesehatan dan keselamatan para siswa yang tetap berada diatas segalanya. Makanya kami tidak ambil risiko mengizinkan KBM tatap muka di wilayah yang masuk rawan covid-19," ucap Edi Sukarno.

Memang, diakui Edi Sukarno, penerapan materi pengajaran kepada siswa lebih efektif jika dilakukan dengan cara tatap muka.

Khususnya untuk beberapa mata pelajaran seperti matematika, kimia, fisika dan materi pelajaran praktek untuk SMK yang tidak mungkin dilakukan secara daring. Seperti praktek pengelasan, praktek bongkar pasang motor dan sebagainya.

Namun, tambah Edi Sukarno, meski KBM tatap muka lebih efektif tetapi sistem pembelajaran di Indonesia regulasinya saat ini masih pendidikan jarak jauh (PJJ).

Untuk itu, diperlukan kemampuan tenaga pendidik dalam mendesain strategi belajar dalam mencapai keberhasilan pembelajaran daring. Seperti merancang, mengorganisir dan mengendalikan aktifitas serta materi belajar yang interaktif untuk mencapai tujuan belajar.

"Pada kondisi tersebut, tenaga pendidik tidak hanya dituntuk bisa memberi tugas secara daring, tapi juga harus mampu memberikan umpan balik kepada siswa," tutur Edi Sukarno. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved