Berita Mojokerto

Aksi Heroik Peringatan Hari Santri Nasional, Pendekar Panjat Tiang Bendera 6 M Benahi Tali Lepas

Pendekar muda yang melakukan aksi heroik itu merupakan anggota seni bela diri pencak silat Pagar Nusa di Kabupaten Mojokerto, M Sholekhudin.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Anas Miftakhudin
Istimewa
Tangkapan layar video viral pendekar silat memanjat tiang bendera setinggi 6 meter untuk membenahi tali penarik bendera yang lepas. 

SURYA.CO ID I MOJOKERTO - Aksi heroik pendekar muda asal Mojokerto viral di media sosial. Pendekar pencak silat Pagar Nusa ini memanjat tiang bendera warna putih setinggi enam meter untuk membenahi tali yanv lepas.

Pemuda itu tampak mengenakan setelan pakaian seragam khas perguruan pencak silat warna hitam, lengkap dengan sabuk kain berwarna hijau dan peci hitam di kepalanya.

Melihat video berdurasi 20 detik itu, pendekar mud itu tampak berupaya membenahi tali bendera di ujung tiang bendera, di sela momen upacara pengibaran bendera.

Setelah berhasil membenahi letak tali bendera yang diduga lepas dari roda katrol pengerek tali. Pendekar itu pun turun dengan tenang, dan sesi pengibaran bendera merah putih pun dilanjutkan.

Video tersebut diunggah sebuah akun Instragram (IG) bernama channel.santri_, pada Sabtu (24/10/2020). Enam jampasca diunggah hingga pukul 15.22 WIB, video tersebut telah ditonton lebih dari 11.000 kali.

Penelusuran Surya, peristiwa langka itu terjadi di sela jalannya upacara bendera peringatab Hari Santri Nasional (HSN) pada Kamis (22/10/2020) kemarin, di halaman Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Mojokerto.

Saksi mata kejadian, Wildan Firdaus mengaku dirinya juga menjadi satu di antara ratusan peserta upacara peringatan HSN itu. Ia juga melihat langsung dengan mata kepala sendiri momen heroik nan dramatis itu.

"Iya betul, aksi heroik tersebut pada saat upacara HSN di PCNU Kabupaten Mojokerto," katanya saat dihuhungi, Sabtu (24/10).

Pendekar muda yang melakukan aksi heroik itu merupakan anggota seni bela diri pencak silat Pagar Nusa di Kabupaten Mojokerto, M Sholekhudin (18).

M Sholekhudin merupakan santri di sebuah Pondok Pesantren (PP) Nurul Falah, di Desa Jetak, Dusun Balongmojo, Puri, Kabupaten Mojokerto, yang diasuh KH Abdul Adzim Alawi.

Momen dramatis itu disebabkan tali pengerek bendera di tiang lepas dari roda katrol pengerek yang ada di ujung. Sehingga tidak ada cara lain, kecuali dengan menghentikan sejenak proses pengibaran bendera.

M Sholekhudin merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, kelahiran Kediri berdomisili di Setoyo, Balongmojo, Puri, Kabupaten Mojokerto. Kini duduk dibangku kelas tiga SMA.

Aksi yang terbilang nekat itu murni sebagai inisiatif pribadi. Tidak ada yang memerintah ataupun meminta tolong kepadanya. 

Sesaat melihat kejadian tali bendera nyangkut, membuat prosesi khidmat nan sakral pengibaran sang saka merah putih terhenti. 

Sholekhudin bergegas meninggalkan barisan tempatnya berdiri dalam upacara untuk menuju tiang bendera. "Nggak ada yang nyuruh ke depan, gak ada yang maju, terus saya langsung lari," katanya, Sabtu (24/10).

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved