Kejanggalan Sikap Bripda MI Sebelum Tewas Tembak Diri di Mushola Polres Selayar, Curhat ke Tahanan
Terungkap kejanggalan sikap Bripda MI sebelum tewas menembak dirinya sendiri di mushola Polres Selayar.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Terungkap kejanggalan sikap Bripda MI sebelum tewas menembak dirinya sendiri di mushola Polres Selayar.
Diketahui, anggota polisi Polres Selayar, Sulawesi Selatan itu mengakhiri hidupnya dengan menembak diri pada Senin (19/10/2020) pukul 17.30 Wita.
Bripda MI tewas dengan luka tembak di bagian dada kiri dan sempat dibawa ke Rumah Sakit KH Hayyung.
Baca juga: Sosok Bripda MI, Polisi yang Tewas dengan Luka Tembak di Mushola Polres Selayar, Istrinya Polwan
Baca juga: Biodata Ruri, TKW Cantik yang Tak Pernah Digaji di Malaysia, Meninggal Saat akan Pulang ke Indonesia
Sebelum mengakhiri hidupnya dengan menembak diri, Bripda MI sempat curhat dengan tahanan berinisial Fjr seorang tahanan di Polres Kepualauan Selayar dan rekan seniornya bernama Briptu Er.
Seperti dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Sebelum Ditemukan Tembak Diri di Musala Mapolres Kepulauan Selayar, Bripda MI Tampak Gelisah'
Kapolres Kepulauan Selayar AKBP Temmangnganro M.S.IK.,MH mengatakan, pada Senin pagi, korban sempat menyapa tahanan berinisial F yang memang sudah dikenalnya.
Lalu usai salat ashar korban curhat dalam bahasa Selayar mengatakan, "nakke pusing sahabat, cobana kulle ka mate allo inni" (Saya pusing dan seandainya bisa saya mau mati hari ini. red).
"Saat itu Fajar memperhatikan korban terlihat gelisah," kata Temmangnganro kepada Tribunnews, Rabu (21/10/2020).
Tidak hanya dengan Fajar, saat apel pagi, korban juga sempat curhat dengan seniornya bernama Briptu Erwin.
"Setelah melaksanakan apel pagi, Briptu Er bertemu dengan korban di kantor dan di sela pembicaraan korban menyampaikan "Saya ini pusing senior banyak masalah, saya ingin mati saja"," kata Temmangnganro.
Saat itu, Briptu Erwin beranggapan itu gurauan dan candaan saja dari korban.
Diketahui sebelumnya, Bripda MI ditemukan tewas tertembak di mushola mapolres setempat.
Peristiwa berdarah itu terjadi pada Senin (19/10/2020) pukul 17.30 Wita.
Bripka MI tewas tertembak di mushola sekaligus tempat penyimpanan senjata penjagaan di Polres Selayar.
Bripda MI tewas dengan luka tembak di bagian dada kiri dan sempat dibawa ke Rumah Sakit KH Hayyung.
Korban tewas setelah mengalami luka tembak di bagian dada kiri dan sempat dibawa ke Rumah Sakit KH Hayyung.
Namun, nyawanya tidak tertolong.
Dilansir dari TribunTimur.com dalam artikel 'Kronologi Personel Polres Selayar Ditemukan Tewas Tertembak', korban pertama kali ditemukan oleh anggota Paminal Bripda AA yang saat itu mendengar suara tembakan di mushola.
Mendengar itu, Bripda AA langsung mendatangi lokasi.
Tiba di lokasi ia menemukan Bripda MI telah tertembak dengan senjata V2 Sabhara di dada sebelah kiri.
"Kejadian tersebut sampai saat ini sedang didalami dan dilidik, baik motif latar belakangnya sehingga terjadi," kata Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam, dikutip dari TribunTimur.com.
JenazahBripda MI kemudian dibawa ke kampung halamannya di Gowa untuk dimakamkan.
Saat ini polisi masih menyelidiki kejadian tersebut.
Berikut sosoknya:
1. Bertugas di Sabhara
Selama ini Bripka MI bertugas di Satuan Sabhara Polres Selayar, Sulawesi Selatan.
Saat ini polisi masih menyelidiki kejadian tersebut.
Kapolres Selayar AKBP Temmangnganro Machmud mengatakan, polisi berinisial MI itu sempat membobol kotak penyimpanan senjata di mushala.
"Di sana ada penyimpanan senjata penjagaan. Selanjutnya korban membobol (kotak penyimpanan) senjata menggunakan linggis kecil," kata Kapolres Selayar AKBP Temmangnganro Machmud saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (20/10/2020).
2. Pernah dirawat 5 bulan
Kata Temmangnganro, Bripda MI sempat mengalami kecelakaan tunggal pada Mei 2019 silam.
Usai kecelakaan itu, ia sempat dirawat selama lima bulan di rumah sakit.
Setelah itu, Bripda MI beberapa kali mengeluhkan sakit kepala.
"Awalnya mungkin mau menembak apa, tapi yang terjadi seperti itu," ujarnya.
3. Ada masalah keluarga
Dari bahan keterangan (baket) polisi yang beredar, terungkap jika ada masalah pribadi yang dialami Bripda MI.
Berikut isi baket selengkapnya:
Kepada Yth.
1. Kapolda Sulsel.
2. Kadiv Propam Polri.
Bismillah.Assalamu 'alaikum warohmatullahi wabarokatu
Mohon ijin melaporkan Jenderal, telah meninggal dunia anggota Polri Polres Kep. Selayar an. Bripda MI anggota penjagaan / Ba Sat Sabhara Polres Selayar.
Kronologis kejadian:
Pada hari Senin tgl 19 Oktober 2020 sekira pukul 17.30 Wita, anggota Paminal an. Bripda Ary Aryansyah mendengar suara tembakan di Mushola Penjagaan Polres sekaligus tempat penyimpanan senjata penjagaan, kemudian mendatangi menemukan Bripda MI telah tertembak dgn senjata V 2 Sabhara di dada sebelah kiri ( diduga menembak diri sendiri ), selanjutnya Kasat Reskrim, KA SPKT dan Anggota Polres membawa Bripda MI ke Rumah Sakit , namun sesampai di RS KH. Hayyung Bripda Miftahul Idris oleh Dokter dinyatakan telah meninggal dunia.
Langkah2 yg dilakukan :
1. Membawa korban ke RS utk dilakukan pemeriksaan dan persiapan jenazah.
2. Mengamankan BB dan olah TKP
3. Memeriksa saksi2
4. Mempersiapkan pemandian jenazah dan pengurusan jenazah selanjutnya
Latar Belakang Bripda MI:
1. Penempatan pertama di Polres Kab. Kepulauan Selayar.
2. Istri yang bersangkutan seorang Polwan an. Bripda T**** yang bertugas di Sat Sabhara Polrestabes Makassar.
3. Sebelumnya ybs pernah kecelakaan shg dirujuk di RS Bhayangkara Makassar.
4. Diduga ada pertengkaran dgn istri ybs dan ada permasalahan dalam keluarga Almarhum
Demikian kami laporkan sementara kepada Jenderal, perkembangan lengkap segera kami laporkan kembali.
Wassalamu 'alaikum warohmatullahi wabarokatu.
Tembusan :
1. Wakapolda.
2. Para Karo Jajaran Divpropam Polri.
2. Irwasda Polda Sulsel.
3. Karo SDM Polda Sulsel.
4. Kabidkum Polda Sulsel.
5. Kabid Humas Polda Sulsel.