4 Momen Haru Pertemuan Treni dan Trena, Diwarnai Takbir Allahu Akbar hingga Sujud Syukur di Masjid

Sejumlah momen haru tersaji saat Treni dan Trena (24), saudara kembar yang terpisah 23 tahun bertemu kali pertama, Kamis (22/10/2020).

Editor: Musahadah
tribun jabar
Treni dan Trena saat bertemu di Tasikmalaya, Jawa Barat. 

Treni terkejut dan tampak sempat melongo. Namun Trena yang senyum-senyum langsung merangkulnya. Suasana pun berubah menjadi haru. Keduanya berangkulan erat disertai isak tangis.

Lama keduanya saling berpelukan tanpa sepatah kata pun yang terucap dari mulut keduanya. Hanya isak tangis yang kerap terdengar. Sesekali mereka saling tatap, lalu berangkulan kembali.

Para wartawan dan youtuber yang berdesakan mengabadikan momen itu, juga terdiam, terbawa larut suasana. Kata-kata Allahu Akbar sesekali terdengar dari luar mobil.

Setelah lama saling berpelukan, saling menciumi dan saling bersender, keduanya barulah saling memandang penuh rasa sayang dan saling menyapa.

Di luar mobil, ayah kandung keduanya serta saudara-saudara kandung Treni juga berkumpul. Mereka pun tak kuasa menahan tangis.

2. Sujud syukur

Elis Treni Mustika (berjilbab) bersama ibu asuhnya, Rini dan anaknya di Dusun Ringinanom, Desa Sumberjati, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Selasa (20/10/2020).
Elis Treni Mustika (berjilbab) bersama ibu asuhnya, Rini dan anaknya di Dusun Ringinanom, Desa Sumberjati, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Selasa (20/10/2020). (SURYA.CO.ID/Samsul Hadi)

Setelah beristirahat sejenak setiba di rumah, Kamis (22/10) pagi, kembar Trena (24) dan Treni (24) melaksanakan sujud syukur

Sujud syukur dilaksanakan di masjid tak jauh dari rumah.

Seluruh keluarga ikut melaksanakannya, termasuk ayah kandung mereka, Enceng Dedi (59).

3. Ke makam ibu kandung

Setelah sujud syukur, keluarga kemudian menuju makam Enok Rohaenah, tak begitu jauh dari masjid.

Treni yang tak sempat bertemu ibu kandungnya sejak usia dua bulan, sempat menitikkan air mata.

Bersama Trena dan keluarga besarnya, Treni pun dengan khusyu mendoakan ibu kandungnya, dipimpin seorang ustad setempat.

Treni dan Trena saat nyekar di makam ibu kandungnya di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Treni dan Trena saat nyekar di makam ibu kandungnya di Tasikmalaya, Jawa Barat. (tribun jabar)

"Saya memang tidak sempat bertemu ibu. Kami berpisah ketika saya masih bayi berusia dua bulan. Saya tahu dari cerita bapak," ujar Treni.

Kembar Trena Treni yang masih balita saat itu memang kerap sakit-sakitan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved