Lokasi Makam Pembunuh Rangga Berdekatan dengan Korbannya, Ini Fakta-fakta Tewasnya Pelaku di Sel
Samsul Bahri (41) pembunuh Rangga dan pemerkosa DN (28) dimakamkan berdekatan dengan makam korbannya.
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Musahadah
Penulis: Alif Nur | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Samsul Bahri (41) tersangka pembunuhan Rangga dan pemerkosaan terhadap DN (28) akhirnya dimakamkan.
Lokasi makam Samsul Bahri berada di TPA yang sama dan berdekatan dengan makan korbannya, Rangga.
Samsul Bahri dimakamkan di TPA salah satu gampong di Kecamatan Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur, Minggu (18//10/2020) siang.
Seminggu sebelumnya, Rangga (10) juga dimakamkan di TPA yang sama setelah menjadi korban keberingasan Samsul Bahri.

Rangga sempat melindungi ibunya, DN (28) ketika hendak diperkosa oleh pelaku.
Namun, pelaku justru menyabetkan benda tajam ke tubuh bocah kelas 2 SD tersebut hingga tewas.
Setelah, Samsul Bahri berhasil diringkus kepolisian, ia sempat mendekam di sel tahanan Polres Langsa.
Namun, Samsul Bahri ditemukan tak bernyawa di sel tahanan pada Minggu (18/10/2020) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.
Berikut fakta-fakta tewasnya Samsul Bahri, pembunuh Rangga dan pelaku pemerkosaan terhadap DN (28).
1. Penyebab Tewas

Kapolres Langsa, AKBP Giyarto SH SIK, melalui Kasat Reskrim, Iptu Arief Sukmo Wibowo SIK menerangkan penyebab Samsul meninggal.
Melalui keterangan tertulis Minggu (18/10/2020) Samsul Bahri meninggal dunia sekitar dini hari dikarenakan dugaan sakit sesak dan jarang mau makan.
Seperti dilansir dari Serambinews Kronologi dan Penyebab Tewasnya Tersangka Pembunuh Rangga dan Pemerkosa Ibu Muda di Langsa
Kasat Reskrim menyebutkan, sehari sebelum tersangka meninggal, Samsul sempat dibawa petugas ke RSUD Langsa karena mengeluh sesak napas, sehingga dia dibawa ke RSUD Langsa.
Lalu, setelah berada ke RSUD Langsa, SB dilakukan tindakan medis berupa cek suhu (hasil normal 36,7), cek tensi (hasil normal 107/68), cek kadar oksigen (hasil 97 persen).
"Setelah dicek suhu, cek tensi, dan cek kadar oksigen tersangka SB, semuanya normal. Petugas medis saat itu memberikan infus selama satu malam kepada tersangka SB," ujarnya.
2. Sempat Mogok Makan dan Minum
Iptu Arief menambahkan, karena kondisi tersangka SB sudah membaik, Sabtu (17/10/2020) sekira pukul 06.00 WIB dokter memperbolehkan SB dibawa pulang ke Polres Langsa.
"Sejak Kamis (15/10/2020) sebelumnya tersangka SB mulai susah atau jarang mau makan.
Terakhir pada Sabtu (17/10/2020) sekitar pukul 20.00 malamnya, tersangka SB ada memakan nasi yang telah lama disediakan di sel," jelasnya.
Selanjutnya, sambung Kasat Reskrim, Sabtu (17/10/2020) sekira pukul 23.30 WIB tersangka mengeluh sesak, petugas jaga tahanan langsung melaporkan kondisi tahanan (tersangka SB) kepada petugas piket.
Namun di waktu akan dibawa kembali ke RSUD Langsa malam itu juga, tersangka SB sudah terbujur kaku (diduga sudah meninggal) di dalam sel tahanan Mapolres Langsa.
Sehingga petugas kepolisian setempat memasuk sekitar dini hari Minggu (18/10/2020), langsung membawa tersangka SB ke RSUD Langsa, dan pihak medis menyatakan tersangka telah meninggal dunia.
Jenazah Samsul kini berada di ruang jenazah RSUD Langsa.
Rangga, Bocah yang Tewas Usai Bela Ibunya dari Pemerkosa

Rangga (9) bocah yang tewas usai menyelematkan ibunya dari tindakan pemerkosaan, dikenal sebagai anak yang pintar mengaji dan akademik, Kamis (15/10/2020).
Sosok Rangga (10) sedang menjadi pembicaraan usai melakukan aksi heroiknya untuk menyelamatkan ibunya, DN.
DN Mengalami tindakan pemerkosaan yang dilakukan Samsul Bahri Sabtu (10/10/2020) lalu.
Rangga merupakan bocah kelas 2 SD yang berasal dari Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur.
Dari keterangan yang dihimpun dari Ayahnya, Fadli Fajar, Rangga adalah anak yang cerdas.
Berbeda dari anak seusianya, Rangga adalah sosok yang periang namun teguh kala berpendirian.
Saking cerdasnya, Rangga diakui Fadli kerap mendapat peringkat 1 dan 2 di kelasnya.
Bukan cuma pandai dari segi akademik, Rangga juga diakui Fadli adalah anak yang cakap dari segi agama.
Terbukti, di usianya yang belia, Rangga sudah pandai membaca Al Quran.
"Almarhum memang beda dengan anak seusianya. Ia anak cerdas, periang, keras berpendirian, dan selalu mendapat rangking di kelas. Bahkan sekarang Ia sudah mampu membaca Alquran," kenang ayahnya menangis sedih.
Rangga harus meregang nyawa usai selamatkan ibunya, DN dari pemerkosaan yang dilakukan oleh Samsul Bahri.
Saat itu, Samsul Bahri (Tersangka) datang ke rumah korban hendak memerkosa DN, tetapi R kemudian terbangun dan berniat membantu ibunya.
Namun tersangka yang masih sekampung dengan korban langsung memarang Rangga di bagian dada dan perut (sesuai keterangan ibu korban).
Sedangkan ayah korban waktu itu tidak ada di rumah, ia sedang bekerja mencari nafkah buat keluarganya di sungai.
Setelah memuaskan nafsu bejatnya itu kepada DN, korban yakni DN diikat oleh pelaku.
Sedangkan jasad Rangga dimasukkan tersangka ke dalam karung dan dibawa ke arah sungai.
Saat tersangka lengah, DN berhasil melepaskan ikatan di tangannya dan kabur mencari pertolongan ke permukiman warga sekitar.
Namun saat aparat kepolisian bersama warga pagi Sabtu itu datang ke lokasi sekitar sungai, jasad Rangga sudah tak ada lagi.
Usai dilakukan penyeledikan, polisi akhirnya menemukan jasad Rangga di dekat sungai.
Rangga kemudian dimakamkan pada Minggu (11/10/2020), di TPU Gampong Alue Gadeng Kampung, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur.