Biodata Cai Changpan, Napi China Tewas Gantung Diri setelah Kabur dari Sel, Ini Fakta-faktanya

Biodata Cai Changpan, terpidana mati asal China yang tewas gantung diri di hutan setelah kabur. Punya istri orang Indonesia

Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
TRIBUNNEWS.com
Poster Terpidana Mati Cai Changpan 

Penulis: Alif Nur | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.CO.ID - Berikut biodata Cai Changpan alias Cai Ji Fan alias Antoni, terpidana mati kasus narkoba asal China.

Cai Changpan ditemukan tewas gantung diri gubuk pembakaran ban di dalam hutan Jasinga, Bogor, Jawa Barat setelah beberapa hari buron.

Sebelumnya, Cai Changpan berhasil kabur dari sel dengan membuat lubang yang menembus ke gorong-gorong di luar penjara.

Penemuan Cai Cangpan tersebut bermula setelah salah satu petugas keamanan pabrik memberikan informasi terkait keberadaannya.

Petugas keamanan pabrik memberi informasi kepada kepala desa bahwa Cai Changpan beberapa kali bermalam di gubuk pembakaran ban.

Menurut pengakuan petugas keamanan pabrik, Cai Cangpan sempat mengancamnya jika berani melaporkan keberadaannya.

Suasana lokasi persembunyian terpidana mati kasus narkoba, Cai Changpan, yang kabur ke hutan di Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Suasana lokasi persembunyian terpidana mati kasus narkoba, Cai Changpan, yang kabur ke hutan di Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN)

Hal tersebut dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus.

Terdapat tiga petugas keamanan yang berjaga di pabrik pembakaran tersebut, satu di antara mereka kemudian melaporkan aktivitas Cai Changpan.

Diketahui hutan Jasinga bersebelahan dengan hutan Tenjo, lokasi ditemukannya jejak pelarian Cai Changpan.

Kedua hutan ini hanya dibatasi sebuah jalan.

"Jadi dia (Cai Changpan) sering bermalam tapi nggak setiap hari. Kalau pagi hari dia mengarah ke Hutan Tenjo," ujar Yusri kepada wartawan, Sabtu (17/10/2020).

Seperti dilansir dari Kompas TV Sebelum Ditemukan Gantung Diri, Cai Changpan Bermalam di Gubuk Pabrik Pembakaran Ban

Pihak kepolisian kemudian langsung bergerak ke lokasi setelah mendapatkan infromasi dari warga.

Pada saat penggerebekan, polisi menemukan Cai Changpan tewas dalam keadaan gantung diri di gubuk pembakaran ban.

Menurut Yusri ada indikasi Cai Changpan melakukan gantung diri lantaran dirinya sudah terlacak.

Kecurigaan Cai karena petugas keamanan yang biasa berjaga di lokasi pembakaran ban absen tugas.

"Biasanya kalau Cai Changpan ke sana ada tiga petugas keamanan yang berjaga sama bermalam disana.

Tetapi kemarin malam kita minta untuk tidak berjaga, karena kita melakukan pengerebekan. Kemungkinan ini kecurigaan dia sehingga dia bunuh diri," ujar Yusri.

Saat ini polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi ditemukannya Cai Changpan.

"Kematian Cai Changpan ini masih kita dalami, kita sudah kumpulkan barang bukti dan keterangan saksi," ujar Yusri.

Sosok Cai Changpan

Polda Metro Jaya telah memasukkan nama Cai Changpan ke dalam daftar pencarian orang (DPO).
Polda Metro Jaya telah memasukkan nama Cai Changpan ke dalam daftar pencarian orang (DPO). (ANTARA/tangkapan layar Kompas TV)

Diwartakan sebelumnya, Cai Changpan melarikan diri pada Senin (14/09/2020), namun baru diketahui pada Jumat (18/09/2020) pagi.

Cai diketahui kabur dengan cara menggali lubang di dalam kamar selnya yang terhubung dengan gorong-gorong di luar bagian belakang lapas.

Cai Changpan merupakan terpidana mati kasus narkoba.

Kepada polisi, ia mengaku hanya disuruh menyimpan mesin kompresor kiriman dari luar negeri yang ternyata berisi sabu.

Untuk setiap koligram sabu, Changpan mendapat keuntungan Rp 4 juta.

Sehingga jika ditotal, uang yang harusnya didapat Changpan mencapai lebih dari Rp 500 juta jika misinya mengedarkan narkoba di Indonesia lancar.

Dia menyelundupkan 110 kilogram sabu di Banten pada tahun 2016.

Cai Changpan kemudian dibekuk bersama 7 orang lainnya oleh Bareskrim Polri.

Sebelumnya saat menjadi tahanan di rutan Direktorat Narkoba Mabes Polri di Cawang, Jakarta, Cai Changpan kabur bersama teman tahanan lainnya pada 24 Januari 2017.

Mereka menggunakan cara yang hampir mirip dengan melubangi tembok mandi menggunakan batang besi.

Kemudian mereka memanjat tembok setinggi 2,5 meter.

Namun tak lama setelah itu tanggal 27 Januari 2017 Cai Changpan dan komplotannya berhasil ditangkap di Sukabumi dan kembali masuk penjara.

Meski masih berstatus sebagai Warga Negara China, tidak banyak yang tahu Cai Changpan ternyata sudah memiliki seorang istri dan beranak pinak di Indonesia.

Cai Changpan juga diketahui tinggal di tempat usahanya di restoran Fujian Jio Lou yang terletak di Ruko Villa Taman Bandara Blok N.7 Kabupaten Tangerang, Banten.

Restoran tersebut sempat dijadikan tempat pertemuan Cai Changpan oleh bandar narkoba jaringan internasional yang dia sebut Ahong.

Di sana juga Cai Changpan mengaku mendapat perintah dari Ahong terkait bisnis distribusi narkotika jenis shabu untuk diedarkan di Indonesia.

Cerita Cai Changpan di bisnis barang haram itu berakhir dengan putusan yang dibacakan 19 Juli 2017 oleh Hakim Ketua Majelis Mahmuriadin di Pengadilan Negeri Tangerang.

Dia sah dijatuhi hukuman mati karena melanggar Pasal 114 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved