Pilbup Trenggalek 2020
Sukses Ajak Gapoktan Bikin dan Pakai Pupuk Organik, Ini Program ke Depan Mas Ipin untuk Para Petani
Mas Ipin mengatakan, akan menggerakkan para kelompok tani di Trenggalek untuk menggunakan dan membuat pupuk organik secara masif.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Calon Bupati Petahana Kabupaten Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menyambangi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Rezeki di Desa Gamping, Kecamatan Suruh, Sabtu (17/10/2020).
Pria yang akrab disapa Mas Ipin itu menilik proses pembuatan pupuk organik oleh para anggota gapoktan.
Gapoktan itu menjadi salah satu percontohan pembuatan pupuk organik oleh pemkab, ketika Mas Ipin menjabat sebagai bupati.
"Saya bertemu dengan Gapoktan di sini sekitar empat tahun lalu. Waktu itu kami menggerakkan petani untuk memakai pupuk organik. Nah, sekarang di sini mendapat program Pemerintah Trenggalek bernama Go Organik. Jadi bukan lagi mendapat pupuk, tapi diajari untuk membuat pupuk sendiri," ujar Mas Ipin.
Di Gapoktan itu, Mas Ipin ditemani oleh Sugini. Ia salah satu petani yang turut menggerakkan penggunaan serta pembuatan pupuk organik di sana.
Sugini mengatakan, para petani anggota Gapoktan rutin menggunakan pupuk organik sejak awal program empat tahun lalu.
Mereka rutin menaburkan dan menyeprotkan pupuk-pupuk alami itu ke tumbuhan yang sedang ditanam. Tanpa tambahan pupuk kimia.
"Tanpa pupuk urea dan phonska. Dan hasilnya bagus," kata Sugini.
Beberapa jenis tanaman yang dirawat dengan pupuk organik di sana, antara lain, jagung, lombok, dan aneka sayur.
Gapoktan Sumber Rezeki membuat pupuk organik dengan bahan dasar kotoran hewan ternak. Dalam pembuatannya, mereka dibimbing oleh beberapa orang ahli.
Mas Ipin mengatakan, akan menggerakkan para kelompok tani di Trenggalek untuk menggunakan dan membuat pupuk organik secara masif.
Menurutya hal itu merupakan salah satu upaya mencapai kemandirian dan kedaulatan petani.
Selain lebih ekonomis, kata dia, penggunaan pupuk organik juga menghasilkan panen yang lebih baik. Yang berarti juga, nilai jual hasil pertanian akan lebih tinggi.
"Harapannya nanti, semua (kelompok tani) bisa bikin pupuk. Toh, bahan bakunya mudah didapat dari, misalnya, kotoran hewan ternak. Juga sisa-sisa bahan organik lain," tutur politisi PDI Perjuangan itu.